Bab 26

574 83 2
                                    

Tim Chris baru saja tiba di markas BSAA yang ada di Tunisia. Mereka baru saja memeriksa salah satu perusahaan yang dicurigai sedang mengembangkan sebuah bow.

"Cari tahu soal pemiliknya, apakah dia berhubungan dengan orang-orang umbrella" ucap Chris.

"Yes captain!"

Hari masih siang, sangat terik hingga membuat keringat mereka keluar dengan banyaknya.

"Perhatian!"

Datang seorang pria dengan pakaian militer dan pangkat yang tinggi disana. Mereka yang hendak kembali ke mess langsung diam ditempat dan menegakkan tubuh mereka.

"Chris"

"Yes sir!" Ucap Chris.

"Aku mendapatkan kabar jika suamimu masuk rumah sakit tadi"

Deg.

Chris menggepalkan tangannya.

"Untuk itu, aku akan memulangkan tim kalian kembali ke Raccon City"

"Bagaimana dengan misinya?" Ucap Chris.

"Kalian sudah melakukannya, tim Delta yang akan melanjutkannya. Itung-itung bekerja karena semuanya dilakukan oleh tim kalian"

Sebelum pergi, pria itu berkata.
"Pesawat akan tiba 15 menit lagi. Bersiaplah, kalian akan tiba disana saat tengah malam"

"Yes sir!"

Sepeninggalan pria itu, mereka berkumpul.

"Dia akan baik-baik saja" ucap Piers.

Chris mengangguk.

"Oh, ini Claire " ucap Piers.

"Angkat" ucap Chris.

Piers mengangkat telpon dari istrinya itu. Awalnya Claire misuh-misuh karena Piers belum pulang, rindu katanya.

Piers menyalakan pengeras suara.

"Bro, Leon baik-baik saja. Dia sudah kembali ke rumah baru saja, aku akan menjaganya sampai kau tiba di Raccon City"

"Apa yang terjadi padanya?" Ucap Chris.

"Dia terjatuh di kamar mandi" ucap Claire.

"Oh god" ucap Chris.

"Dia baik-baik saja, bro. Hanya sedikit kontraksi. Untungnya Leon memegang pegangan pintu jadi tidak terlalu keras saat jatuh" ucap Claire.

"Aku titip Leon padamu, Claire. Tengah malam nanti pesawatnya sampai disana" ucap Chris.

"Okay"

.

.

.

Chris membuka pintu dengan pelan. Dia menaruh ransel militernya di lantai dan melepaskan sepatunya. Rumah sudah gelap semua karena Claire mematikannya.

"Kau sampai?" Ucap Claire.

"Kau masih bangun?" Ucap Chris.

"Aku baru dari kamar Rose setelah tertidur disana. Aku akan langsung pulang, kasihan Piers sendirian di rumah" ucap Claire.

"Aku akan mengantarmu" ucap Chris.

"No, bro. Aku bisa sendiri. Naik dan temui Leon, Sky terus disisinya saat kau pergi" ucap Claire.

Sky adalah anjing peliharaan mereka.

"Hati-hati di jalan, terimakasih sudah menjaga Leon" ucap Chris.

"Aku pergi" ucap Claire.

Setelah Claire pergi, Chris naik keatas dan masuk kedalam kamarnya. Dia melihat Leon yang sedang berbaring menyamping sembari memeluk bantalnya dan kepala Sky yang tertidur di pinggang Leon.

 Dia melihat Leon yang sedang berbaring menyamping sembari memeluk bantalnya dan kepala Sky yang tertidur di pinggang Leon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh lord" ucap Chris sembari menahan tangisnya.

Chris duduk dengan perlahan di pinggir kasur. Tapi gerakan itu membuat Leon terbangun dan menatap Chris.

"Chris? Kapan kau kembali?" Ucap Leon kaget.

"You okay? Aku dengar kau jatuh" ucap Chris sembari memeluknya.

"Apakah Claire memberitahu mu?" Ucap Leon.

Chris mengangguk.
Dia merasa bersalah karena meninggalkan Leon sendirian bersama Rose di rumah.

"Itu tidak sakit, Chris. Kau tidak perlu khawatir" ucap Leon.

"Apanya yang tidak sakit, Leon. Kau dibawa ke rumah sakit!" Ucap Chris.

Leon terkekeh disana.
"Mengkhawatirkan ku?" Ucap Leon.

"Of course I am!" Ucap Chris.

"Kemari lah, peluk aku" ucap Leon.

Chris melepaskan sendal nya dan naik keatas kasur, dia langsung memeluk Leon dengan erat sembari menciumi kepala Leon beberapa kali.

"Aku tidak akan pergi lagi" ucap Chris.

"Bagaimana dengan misi mu?" Ucap Leon.

"Berjalan lancar, itulah sebabnya aku sudah pulang" ucap Chris.

Bohong, padahal tugasnya belum selesai.

"Anakmu menendang dengan keras, Redfield. Itu sangat menyakitkan" ucap Leon.

Chris menatap perut Leon disana.
Dia tersenyum lalu mengelus perut Leon yang bergerak dengan liar dibawah sana.

"Jangan terlalu banyak bergerak, baby. Kasihan papa mu, dia kesakitan" ucap Chris.

Sepertinya anak ini sangat menurut pada Chris. Buktinya dia langsung berhenti menendang lalu tenang.

"Oh? Okay, kau lebih mendengarkan Daddy mu ya" ucap Leon.

Chris tertawa disana. Dia menciumi wajah Leon karena gemas. Anjing yang tadi tidur pun harus tidur di sofa karena Chris ada disana.

"Love you" ucap Chris.

Leon tersenyum. "Too".

Chris mengecup bibirnya pelan.

"I'm home" ucap Chris.

"Welcome home, daddy" ucap Leon.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang