Bab 11

506 77 1
                                    

Di Chicago...

Mereka baru saja keluar tempat penelitian Rebecca untuk membawa salinan hasil riset milik profesor itu.

"Setelah ini kemana" ucap Leon.

"California atau Colorado" ucap Chris.

Saat mereka hendak pergi, terlihat seseorang dengan sniper ditangannya yang sedang tiarap diatas gedung tinggi sebrang pusat penelitian. Orang itu melihat Leon yang sedang berbicara dengan Chris.

"Target terkonfirmasi"

"Tembakkan"

"Roger"

Orang itu menyiapkan sebuah benda mirip dengan suntikan lalu memasukannya kedalam selongsong snipernya disana.

Dor!

Tidak terdengar suara karena dia memakai peredam suara di snipernya itu untuk meminimalisir jika ketahuan saat terdengar suara nantinya.

"Mission success"

Orang itu langsung pergi dari sana.

Dibawah sana, semua orang sudah panik karena melihat Leon yang langsung terjatuh tak sadarkan diri saat suntikan itu mendarat tepat di lehernya hingga cairan didalam suntikan itu masuk kedalam tubuhnya.

"Fuck!" Teriak Chris.

Dia langsung menggendong Leon masuk kedalam pusat penelitian kembali dan berlari kearah ruang pemeriksaan kesehatan yang ada disana.

"Dimana dokternya!" Teriak Chris.

Lalu datang seorang wanita dengan jas putih dan nametag dr.Alice, dokter itu langsung memeriksa Leon dan membawa suntikan kosong di lehernya.

"O-V?" Ucapnya.

Chris mendekat dan melihat suntikan itu, apa ini? Kenapa tulisannya seperti ini?

"Bisakah kau meneliti tentang ini? Secepatnya beritahu aku jika hasilnya sudah keluar" ucap Chris.

"Tentu"

Leon tersadar disana.

"Hey, kau baik-baik saja?" Ucap Chris.

"Leherku sakit" ucap Leon.

"Mungkin karena tiba-tiba. Kau disini saja, aku harus pergi ke California untuk memeriksa markas Jake yang ada disana" ucap Chris.

"Tidak, aku ikut denganmu" ucap Leon.

"Kau disini saja" ucap Chris.

"No, I'm with you" ucap Leon tegas.

Chris menghela nafasnya disana.
Dia tidak bisa menolak, mereka langsung pergi dari sana dan masuk kedalam pesawat yang sudah terparkir di lapangan helikopter milik pusat penelitian itu.

Didalam pesawat, mereka membuka laptop Rebecca dan melihat hasil penelitian.

"Tampilkan petanya" ucap Chris.

Terlihat peta dengan warna merah yang menunjukkan bahwa itu adalah daerah dimana virus itu muncul.

Chris mengerti sesuai disana.

"Pasti Rebecca berpikir wabah ini saling berkaitan. Kalian lihat bagaimana berpusat di Great Lake? Virus itu ada di airnya" ucap Chris.

Semuanya terdiam mendengar itu. Masuk akal sekali jika dikaitkan dengan ucapan Chris tadi.

"Jika itu benar dan virus ini dapat menetap di tubuh manusia, maka hanya Tuhan yang tahu berapa banyak telah terinfeksi" ucap Leon.

Sialan.

"Jika pemicunya melalui udara, akan lebih sulit dikendalikan kemana arahnya atau siapa yang mendapatkannya" ucap Leon.

"Maka Jake pasti menggunakan semacam vaksin" ucap Chris.

"Begitu cara dia untuk mengendalikan penyebaran wabah ini. Dia memvaksinasi siapapun yang tidak ingin diinfeksi  di awal penyebaran. Menjadikan senjata ini lebih akurat bukan?" Ucap Leon.

Lalu ada sebuah tulisan dengan nama New York di paragrafnya, membuat mereka kaget membaca isi dari tulisan itu.

"Jake akan melepaskan pemicunya di New York?!" Ucap Leon kaget.

"Kelihatannya begitu, dia sudah gila" ucap Piers.

"Jika wabah sudah dianggap tidak terkendali tangki diberi label dengan huruf A hijau mengandung vaksin akan diserahkan. Lokasi rahasia"

"Yang harus kita lakukan adalah menemukan benda itu dan kita dapat mengembalikan orang-orang seperti semula" ucap Chris.

"Jika kau menjadi Jake, kira-kira dimana kau simpan dimana?" Ucap Leon.

"Suatu tempat dimana dia bisa mengambilnya dengan cepat. Tempat yang aman" ucap Chris.

"Tempat persembunyian ada di New York, pasti kita juga akan menemukan Rebecca disana" ucap Leon.

Mereka hanya perlu pergi ke New York sekarang, menggagalkan pelepasan virus itu dan menyelematkan Rebecca.

Saat sedang menunggu, perut Leon terasa sangat sakit tapi dia menahannya karena tidak ingin membuat Chris khawatir dan menyuruhnya tinggal di pesawat saat sampai di New York nanti.

'Ada apa dengan perutku? Rasanya sakit, seperti sesuatu yang tumbuh' batin Leon.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang