Bab 21

492 72 2
                                    

"kapten, biarkan kami yang masuk kedalam. Kau diam saja disini" ucap Piers.

Mereka khawatir...
Perasaan pribadi akan mempengaruhi misi penyelamatan ini, terlebih sandera didalam adalah keluarga Chris.

Semuanya.

"Piers, aku sudah mengatakannya berkali-kali padamu, jangan membuatku mengatakannya lagi" ucap Chris pelan tapi dingin.

Dia mempersiapkan senjatanya disana, di mobil BSAA yang berisi dengan amunisi dan senjata-senjata dinas mereka.

Setelah Chris memilih senjata dan mengisi persediaan pelurunya, dia menatap Piers.

"Misi ini tidak akan gagal Piers, aku berjanji padamu" ucap Chris.

"Aku tidak ingin jika kemungkinan buruk terjadi dan kau ada disana" ucap Piers.

"Itu adalah resikoku" ucap Chris.

Sebelum pergi, mereka melakukan briefing disana. Chris menatap satu-persatu anggota timnya.

"Aku tahu kalian khawatir tentang misi ini karena sandera adalah keluargaku. Aku tegaskan sekali lagi, kalian tidak perlu ragu menyerang jika salah satu dari mereka berubah menjadi bow. Ini bukan hanya soal keluargaku, tapi seluruh masyarakat Amerika. Kalian mengerti?" ucap Chris.

"Yes captain!"

Chris tersenyum.
"Senang bekerja bersama kalian" ucap Chris.

"Chris, kau membuatku merinding. Kau berkata seolah-olah ini terkahir kalinya kita bertemu" ucap Piers.

"Itu mungkin terjadi bukan?" Ucap Chris sembari tersenyum.

Mereka semua terdiam disana.
Mereka tahu jika Chris akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan keluarganya, termasuk mengorbankan nyawanya sendiri.

.

.

.

Leon membuka matanya, dia tertidur. Entah kenapa tubuhnya begitu lelah setelah berdebat dengan Jake tadi. Claire yang tidak bisa tidur itu hanya menatap Leon.

"Apakah kita akan mati?" Ucap Claire.

"Kau terlihat putus asa, sister" ucap Leon.

"Aku belum menikah, Leon. Aku ingin menikah dan memiliki anak sepertimu" ucap Claire.

"Rose tidak lahir dari rahimku" ucap Leon sembari tertawa.

"Tetap saja kau mempunyai anak jatuhnya" ucap Claire.

"Kau akan tetap selamat meskipun ini akhir dari kita berdua" ucap Leon.

Claire menatap Leon.
"Apa maksudnya itu?" Ucap Claire.

"Karena aku akan membuatmu tetap hidup apapun yang terjadi" ucap Leon.

"Pembicaraan yang mengharukan" ucap Jake.

"Dasar perusak suasana" ucap Claire.

Jake terkekeh dan mendekat kearah mereka, dia membawa kursi lalu duduk di hadapan mereka.

"Mulutmu sangat pedas daripada tadi. Kau seperti kucing pemalu tapi sekarang kau seperti singa" ucap Jake.

"Dimana Rose?" Ucap Leon.

"Dia ada dibelakang" ucap Jake.

"Bawa dia kemari" ucap Leon.

"Dia baik-baik saja" ucap Jake.

Lalu terdengar suara tangisan Rose yang begitu keras hingga menggema didalam ruangan itu.

"Apa yang kau lakukan padanya! Bawa dia kemari!" Teriak Leon marah.

Pasti Rose sedang diapa-apakan sekarang! Brengsek sekali!

"Baiklah baiklah" ucap Jake.

Dia berdiri dan pergi ke ruangan dimana Rose dan Maria berada. Entah bodoh atau apa, dia meninggalkan dua polisi yang sudah berpengalaman disana.

Leon langsung mengangkat kursi itu dengan tubuhnya yang terikat lalu meloncat loncat kearah belakang Claire.

"Buka ikatanku Claire" ucap Leon.

Claire mengerti.

Setelah ikatan mereka terlepas, dia langsung kembali ke posisi semula dengan berpura-pura masih terikat disana.

Lalu datang Jake bersama Maria dengan Rose yang ada di gendongan Maris sembari menangis keras. Sepertinya Rose ketakutan disana.

"Sana pergilah" ucap Jake sembari mendorong Rose yang sedang berjalan kearah Leon.

Karena jika dia terus menahan Rose, pasti anak itu akan terus menangis keras dan membuat telinganya sakit.

Setelah beberapa menit, Jake mengerutkan keningnya saat merasa ada yang salah disana. Sebelum itu, Leon menyeringai lalu mendorong tubuh Jake kebelakang sementara Claire mendorong Maria.

"Bawa Rose pergi!" Teriak Leon.

"Bagaimana denganmu!" Ucap Claire.

"Pergi sekarang!" Teriak Leon.

Claire menggepalkan tangannya dan langsung menggendong Rose, dia langsung berlari sekencang-kencangnya menuju pintu keluar.

Karena ruangan itu ada di paling dalam, lebih tepatnya ruang rahasia yang tidak semua orang tahu, Claire tersesat didalam sana.

Meskipun dia seorang polisi berpengalaman, dia belum pernah ke gedung putih.

"Sialan, bagaimana ini" ucap Claire.

Saat sedang mencari jalan keluar, seseorang menembakkan obat bius hingga Claire pingsan disana. Orang itu langsung membawa Rose pergi.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang