Bab 10

520 70 0
                                    

Disebuah tempat yang tidak diketahui

Rebecca membuka matanya dan mendapati dirinya diikat disebuah kursi didalam ruangan yang sangat gelap sekali.

"Dimana ini" ucap Rebecca.

Dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dia berkahir ditempat ini, tapi kepalanya sangat pusing sekali hingga dia tidak bisa berpikir disana.

"Benar, si brengsek Jake itu" ucap Rebecca sembari menghela nafasnya.

Dia diculik!

Astaga, dia menyesal karena tidak menuruti saran dari Chris yang menyuruhnya untuk pergi menggunakan pesawat BSAA serta dikawal.

Dia menyesalinya sekarang.

"Profesor Rebecca Chambers" ucap seseorang.

Rebecca menatap kedepan dimana ada cahaya saat pintu dibuka. Saat orang itu masuk, lampu langsung dinyalakan hingga Rebecca bisa melihat siapa yang ada dihadapannya.

"Jake Muller" ucap Rebecca geram.

Jake terkekeh mendengar itu.
Pria itu membawa sebuah kursi dan duduk didepan Rebecca yang menatapnya dengan tajam.

"Kudengar kau menemukan obat untuk hasil karyaku. Cukup brilian untuk wanita muda seumuranmu" ucap Jake.

Rebecca yang terkekeh sekarang.
"Bukan cuman obat yang aku temukan" ucap Rebecca.

"Begitu? Tolong ceritakan lebih banyak" ucap Jake.

Meskipun wajahnya datar tapi dia sedikit kagum dengan Rebecca yang menemukan obat dari virus yang dibuatnya ini.

"Virus itu bernama virus Animality  atau disingkat A-Virus dan Aku tahu cara virus tak terlihat itu diaktifkan. Senjata biologismu tahu siapa yang harus mereka serang, itu nilai jual tinggi untuk memasarkan senjata. Merekayasa mereka dengan sifat itu, pastilah sulit buatanmu. Tapi aku tahu caramu melakukannya" ucap Rebecca.

Jake mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar ucapan Rebecca yang sedang membicarakan virusnya itu.

"Virus punya tiga keturunan. Yang pertama menginfeksi. Yang kedua berperan sebagai pemicu. Yang ketiga memberimu opsi untuk memilih siapa yang akan menjadi targetmu. Semacam virus inaktivikasi. Dan kau mencampur virus dasar kedalam air minum " ucap Rebecca.

"Aku terkesan. Bagaimana kau tahu?" Ucap Jake.

"Aku melihat adanya konsentrasi massal para zombie di seputaran Great Lake. Sama-sama yang kita ketahui adalah sumber air minum utama. Tapi mereka bukan kau yang merencanakan, itu terjadi secara kebetulan. Nampaknya dalam kondisi tertentu virus itu dapat aktif tanpa adanya virus pemicu. Yang bisa jadi berarti, pemicu virus itu mungkin saja disebarkan melalui udara, dengan gas. Virus ini mungkin tidak akan aktif sendiri atau juga punya resiko untuk aktif dengan sendirinya. Tapi ketika dikombinasikan, mereka akan menjadi senjata biologis yang efektif dan terkendali" ucap Rebecca.

Jake tertawa sembari menepuk tangannya setelah Rebecca selesai bicara disana.

"Bagus sekali, profesor" ucap Jake.

"Timku pasti sudah melihat hasil riset dan darahku. Kau akan tamat setelah itu" ucap Rebecca.

"Timmu? Siapa? Redfield dan suaminya itu? Aku penasaran apakah mereka menerima itu dengan baik atau tidak" ucap Jake.

"Apa maksudmu" ucap Rebecca.

"Leon, dia cukup beruntung selalu lolos dari kematian. Dimulai dari Raccoon City hingga di rumania. Aku mengakui jika Tuhan selalu bersama pria itu, tapi aku ingin tahu apakah dia akan selamat dari kematian setelah ini" ucap Jake sembari terkekeh.

Shit.

Rebecca mencoba menendang Jake karena kakinya tidak diikat, tapi susah sekali.

"Apa yang kau rencanakan brengsek" ucap Rebecca.

"Hanya mencoba virus baru yang baru saja rampung, pria itu sangat pas untuk dijadikan kelinci percobaan" ucap Jake.

"Virus baru?!" Ucap Rebecca kaget.

"Aku harus pergi untuk memeriksa persiapan pelepasan pemicu A-Virus" ucap Jake.

Pelepasan pemicu A-Virus?!

"Dasar brengsek! Lepaskan aku!" Teriak Rebecca.

Tapi Jake tidak mendengar dan keluar dari ruangan itu hingga saat Jake keluar, ruangan yang tadinya terang itu langsung menjadi gelap seketika.

Jake pergi untuk menyebarkan gas pemicu A-Virus itu...

Sialan.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang