2.5

196 43 2
                                    

WIZARDRY
PART 25

.

.

.


Asahi dan Domine Namjoon langsung berlari keluar ketika suara ledakan terdengar. Mata mereka membulat sempurna saat melihat banyaknya penyihir hitam yang kini tengah mengepung area sekolah.

Semua penjaga Hycaes, para manusia ramalan dan guru-guru yang ada terlihat berkumpul di lapangan Hycaes. Tangan mereka masing-masing memegang tongkat dengan erat, sorot matanya menajam seolah menjelaskan jika mereka tidak takut.

Ngomong-ngomong tentang manusia ramalan, yang tersisa di hycaes hanya sekitar 5 orang. Yaitu, Jeongwoo, Doyoung, Asahi, Yedam dan Junghwan yang masih belum sadarkan diri di UKS. Sedang Haruto tak terhitung karena termasuk kedalam penghianat, yang bahkan sosoknya tak masuk dalam hitungan dalam ramalan.

Domine Namjoon dan Asahi berlari kelapangan bersamaan. Bersiap bertarung melawan serangan para penyihir hitam yang mengepung sekolah.

Selama persekian detik, tak ada tanda-tanda penyerangan dari kelompok penyihir hitam, membuat pihak Hycaes mengerutkan kening bingung.

Namun perasaan itu tak berlangsung lama karena mereka mendengar suara tawa khas perempuan yang terdengar melengking, dibarengi dengan tepuk tangan heboh dari siempunya tangan.

Pihak Hycaes melongo tak percaya kala mata mereka menemukan Madam SinB yang kini tengah berjalan mendekati gerombolan mereka dari arah kumpulan penyihir hitam seraya menyeret tubuh Junghwan yang kini sudah sangat mengenaskan. Sangat mengenaskan. Karena kepala dan tubuhnya mungkin akan putus jika Madam tersebut kembali menyeret tubuhnya sedikit lebih lama.

"Bodo juga ya kalian." Tawa wanita itu terus mengudara, seolah sangat puas dengan apa yang telah ia lakukan, atau mungkin dengan apa yang ia amati belakangan ini.

"APA YANG KAU LAKUKAN SINB!" Domine Namjoon berteriak marah. Tentu saja. Sosok wanita yang kini berdiri dihadapannya ini adalah seseorang yang ia beri kerpercayaan cukup tinggi untuk mengurus Hycaes. Namun melihat tingkahnya kini, ia nampaknya menyesali hal tersebut, karena telah bodoh percaya pada sosok penghianat.

"Menurutmu, apa yang tengah sosok ini lakukan sekarang?" Pertanyaan mengejek itu dilontarkan begitu saja di sisa-sisa tawanya.

Domine Namjoon mengangkat tongkatnya, langsung menyerang wanita di depannya dengan sihir tanpa aba-aba.

Namun tindakannya kalah cepat dengan sebuah tendangan di perutnya yang membuat tubuh tegap itu langsung tersungkur cukup keras.

"Good job, boy."

Haruto, sosok yang baru saja menendang Domine Namjoon hanya tersenyum miring menanggapi ucapan Madam SinB.

"LUMPUHKAN MEREKA, DAN BAWA KEAULA SEBELUM SI KETURUNAN ASLI ITU SAMPAI!" intruksi dari Madam SinB langsung membuat pihak Hycaes sedikit kelimpungan.

Bagaimana tidak, jumlah mereka kalah telak dengan pihak lawan. Membuat para penyihir hitam dengan mudah melumpuhkan para lawan, terlebih para manusia ramalan yang minim pengetahuan sihir.

Domine Namjoon mengubah tongkatnya menjadi sebuah pedang Es, saat tubuhnya hampir saja terkena sihir dari milik Haruto.

Pegangan tangannya pada pedang menguat kala emosinya semakin membumbung. Dengan gerakan cepat, sosoknya langsung berlari kearah haruto bersiap untuk menghunuskan benda runcing tersebut.

Pedang mengenai tepat di jantung Haruto membuat tubuh jangkung itu langsung terkapar ditanah. Namun tak lama berselang suara tawa berat terdengar di belakangnya disusul oleh sebuah tusukan pada perutnya membuat Domine Namjoon mendesis kesal. Ia sudah dipermainkan terlalu banyak oleh anak kurang ajar bernama Haruto.

WIZARDRY༉‧₊˚.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang