-0.1-

1.2K 143 3
                                    

𝓦𝓲𝔃𝓪𝓻𝓭𝓻𝔂
Move Locus
P A R T S A T U

.

.

.

"Yang bener nyapunya!"

"Itu daun-daun dibelakang lo masih bececeran!"

"Pelan-pelan nyapunya sat, biar daun yang kumpul gak kececeran lagi!"

Teriakan penuh intruksi dari Hyunsuk di taman belakang sekolah berhasil membuat Haruto yang tengah menyapu daun kering dibuat kesal sendiri.

Pasalnya, diterik panas seperti ini manusia yang lebih pendek darinya itu dengan seenak jidat menyuruhnya untuk menyapu bersih halaman belakang dengan ditemani teriakan yang memekakan telinga. Tapi, yah harus diakui jika ini karena kesalahannya sendiri yang harus kepergok saat hendak melakukan aksi mingguannya. Kabur di setiap hari selasa untuk menghindari mata pelajaran hari ini, yang berisi Fisika, matematika peminatan, kimia, dan bahasa inggris. Cukup untuk hanya membuatnya gila secara perlahan.

"Berisik kerdil! Lo aja yang nyapu sono." Haruto melempar sapu ditangannya sembarang lalu berlalu begitu saja. Sudah terlalu kesal dengan ocehan dan terik matahari yang tak memberi ampunan padanya barang sedikitpun.

"WATANABE HARUTO BR***SEK! HUKUMAN LO BELOM SELESAI!" Hyunsuk memanggil seraya mengangkat tinggi-tinggi sapu yang baru saja ia pungut.

Sedangkan yang diteriaki terus berjalan pergi tanpa mengindahkan ucapan si ketua osis yang tak kunjung lengser itu.

"ANJ***LAH, WOY!"

"Hartono si*lan, tiap di hukum kabur aja kelakuannya, nyusahin!" Hyunsuk mendumel kesal hingga melempar sapu yang baru saja dipungutnya pada tumpukan daun yang dibuat Haruto membuat daun kembali berceceran. Namun tak berselang lama, sapu kembali ia pungut dan tangannya mulai merapikan kembali daun-daun yang baru saja ia buat berantakan.

"Fokus bener mas."

Hyunsuk langsung menegakkan tubuhnya dan berbalik menghadap sumber suara untuk mendapati sosok tinggi berjubah hitam yang tengah anteng bersandar pada pohon. Sebagian wajahnya yang tertutup kupluk jubah membuat aura dari sosok itu berhasil membuat Hyunsuk merinding dalam sekali lihat.

"Malaikat maut," begitu pikirnya.

"Sembarangan, ganteng gini disebut malaikat maut." Sosok itu, Hueningkai menurunkan kupluk dikepalanya hingga menampilkan wajahnya secara keseluruhan.

Hyunsuk tak bereaksi, pemuda kecil itu hanya termangu diam di tempatnya. Entahlah, hanya merasa terkejut dan tak enak dengan aura yang dikeluarkan sosok di hadapannya.

"Mau ikut gue gak?"

Gidigan rusuh langsung Hyunsuk tunjukkan, membuat Hueningkai melengkungkan bibirnya kebawah membuat ekspresi sedih yang dibuat-buat.

"Yah, sayangnya lu gak bisa nolak, gimana dong?" kekehan menjadi akhir kalimat yang dilanjut dengan ayunan tongkat sihir yang sejak tadi disembunyikannya dibalik jubah.

"Move locus,"

Dan detik berikutnya, Hyunsuk langsung menghilang begitu saja bersama pusaran angin yang menyisakan asap dan sebuah surat kuno di tempat terakhirnya.

Sedangkan Hueningkai hanya tersenyum sambil meniup tongkat sihir di tangannya, sebelum berlari dengan cepat hanya untuk menyusul Haruto yang sudah pergi sejak tadi.

"WEY!"

Suara cempreng khasnya keluar begitu matanya menemukan eksistensi Haruto yang masih anteng berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.

WIZARDRY༉‧₊˚.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang