0.8

390 74 2
                                    

WIZARDRY

PART 8

.

.

.

"Sebuah fakta mengatakan, tak akrab maka tak sayang. Jadi, selama dua hari kedepan, kita udah sepakat buat ngadain acara makrab yang langsung disambut baik oleh para Madam, Domine dan pimpinan di Hycaeis. Jadi, silahkan mulai berkemas karena jam lima sore nanti, kita akan pergi ke hutan Witcherland untuk memulai acara makrab." Soobin membuang nafasnya setelah selesai menjelaskan maksud dan tujuan dikumpulkannya keduabelas anak ramalan secara tiba-tiba di lorong asrama mereka.

"Tap-"

"Hasil survei juga mengatakan, jika kalian adalah kumpulan famous sekolah yang menjadi rival satu sama lain. Maka dari itu, makrab ini sangat penting bagi kalian mengingat jika kalian diharuskan untuk saling bekerja sama, saling merangkul, untuk bisa menjadi sekelompok pemuda hebat yang akan melawan penyihir hitam diramalam. Jadi, tidak ada penolakan dan alasan apapun untuk kalian tidak ikut." Yeonjun memotong ucapan Jeongwoo yang baru saja ingin protes.

"Tigapuluh menit dari sekarang, kalian harus sudah selesai mengemasi barang kalian dan kembali berkumpul disini. Hitungan dimulai dari sekarang,"

"30..."

"29..."

"28..."

"Eh sianjir! Mana mendadak, mana maksa, gak jelas lagi!" gerutu Jihoon sambil berlari masuk ke kamar asramanya diikuti 10 orang sisanya kecuali Asahi.

"Lo kenapa gak ingut ngemas barang?" tanya Beomgyu saat melihat Asahi yang masih duduk ditempatnya sambil memainkan dasi dilehernya.

"Gak."

"Ngemas sekarang!" teriak Beomgyu yang langsung dituruti oleh Asahi. Wajah saja Asahi langsung menurut, karena Beomgyu berteriak sambil mengacungkan tongkatnya kearah Asahi. Daripada diapa-apain sama Beomgyu, Asahi lebih baik menurut kan?

Setelah berteriak pada Asahi, Beomgyu langsung tertawa ngakak sambil memegang perutnya, lalu menatap Taehyun yang sedari tadi diam tanpa suara disampingnya. Memang, Taehyun tak seberisik dirinya atau Hueningkai, namun entah kenapa kali ini diamnya pria itu nampak berbeda, pria itu nampak melamun dengan netra mata yang sedikit berwarna kemerahan?

"Tae, lo--"

"15!"

"10!"

"7!"

Suara teriakan Yeonjun dan Hueningkai yang menghitung mundur secara acak membuat Beomgyu menghentikan ucapannya, dan menatap dua rekannya itu bingung.

"Lo pada kagak bisa ngitung?" tanya Soobin sambil menatap Yeonjun dan Hueningkai tak kalah bingungnya dengan Beomgyu.

"Bisa, biar cepet aja ini. Takut kemaleman," jawab Yeonjun yang mendapat anggukan dari Hueningkai.

"Apa?" tanya Taehyun sambil menengokkan kepalanya kearah Beomgyu.

Beomgyu kembali menatap Taehyun, namun ia tak lagi melihat netra Taehyun yang sedikit memerah. Kini netranya kembali berwarna hitam kecoklatan seperti biasa.

"Mata lo barusan agak merah,"

Taehyun hanya mengangkat sebelah alisnya. "Gak lupain," ucap Beomgyu lalu berjalan menghampiri Soobin yang tengah asik memakan camilan ditangannya.

"Makan gak bagi-bagi lo."

***

Setelah perjalanan sekitar empat puluh menit dengan sapu terbang masing-masing, akhirnya mereka sampai di salah satu hutan Witcherland setelah menghadapi beberapa situasi sulit seperti kehebohan angkatan tiga yang sebelumnya tak pernah belajar mengendalikan sapu terbang hingga membuat lima anggota pembimbingnya kewalan dengan kerempongan mereka.

WIZARDRY༉‧₊˚.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang