2.9

202 39 1
                                    

WIZARDRY
PART 29

.

.

.

"Tetap saja, semua yang sudah tergaris akan tetap seperti itu. Kamu tidak akan bisa menjadi pemimpin Witcherland!"

Junkyu mendengus mendengarnya masih menahan gejolak emosi yang muncul dalam dirinya.

"Lo tau pemimpin Witcherland yang terhormat? Garis itu bisa terhapus dengan mudah kalo itu ada di tangan gue." Junkyu berjalan perlahan mendekati Pimpinan, bibirnya menyunggingkan senyuman miring sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, "tapi sebelum itu, langkah pertama yang harus di lakukan adalah—" jari telunjuknya teracung rendah di udara berputar-putar hingga menciptakan gelombang sihir berwarna biru terang di sekitar jarinya, "memusnahkan hama pengganggu."

Tepat setelahnya, gelombang sihir yang semula kecil mulai membesar hingga membentuk pusaran berwarna biru cyan. Tanpa basa-basi lagi, pemuda Kim itu langsung melontarkan gelombang sihir tersebut kearah depan, lebih tepatnya pada sang Kakak yang mungkin saja akan berefek juga pada orang-orang di dekat Domine Namjoon mengingat gelombang sihirnya yang besar.

Namun sayang, bukannya mengenai target yang ia mau, gelombang itu malah berbalik kearahnya yang untung saja bisa dengan cepat ia hindari kala sihir berwarna biru lain terlempar menghadang gelombang sihirnya.

Matanya mengkilat marah. Wajahnya langsung berpaling pada sosok yang baru saja merusak kesenangannya dan wajah Madam Umji langsung terpampang jelas di sana. Di depan sebuah jendela aula yang terbuka bersama dengan Junghwan dibelakangnya.

Melihat sosok Madam Umji, Junkyu dengan cepat menatap Taehyun yang tengah memasang wajah terkejut. Tentu saja. Sebelum dirinya datang ke aula, sesuai rencana ia akan keluar dari ruang bawah tanah dibantu oleh Mashiho lalu menghabisi Madam Umji yang juga terkurung disana.

Taehyun sudah memastikan sosok wanita itu telah tak bernafas setelah mendapat banyak sihir listrik dan gas asap beracun darinya dan Mashiho. Namun kenapa sekarang wanita itu ada disini? Nampak baik-baik saja bahkan tanpa ada bekas luka di tubuhnya seperti terakhir kali ia meninggal tubuhnya yang tergeletak tak bernafas diruang bawah tanah.

Lalu untuk Junghwan, ia mengira pemuda itu akan berakhir mati karena serangannya. Namun nampaknya pihak Hycaes menyembuhkan pemuda itu dengan baik hingga bisa berdiri tegak saat ini.

"Kim Junkyu, jangan membuang terlalu banyak energimu. Semuanya akan sia-sia." Madam Umji berujar seraya melayangkan sebuah sihir pada siempunya nama.

Junkyu mendesis kala sebuah bongkahan es runcing tertancap kuat di bahunya karena kelengahannya.

"Sial," dengusnya seraya mencabut paksa bongkahan es tersebut dan melemparnya asal kearah pihak Witcherland. Hampir saja mengenai Jeongwoo jika saja pemuda Park itu tidak langsung bergerak cepat menghindar.

"Woy syalan, gue diem ye dari tadi! Mau gue gi— ehehehe, canda! Serius amat." Jeongwoo menyengir tanpa dosa saat matanya menangkap Junkyu yang sudah melotot kearahnya.

"Tak ada gunanya melakukan hal ini." Lagi, Madam umji menyerang disetiap kalimatnya.

"Kau menguping?"

Madam umji tersenyum lebar, seolah membenarkan ucapan Junkyu barusan.

"Kau tau? Walau seberapa keras kau melakukan pemberontakan seperti ini pun, yang tergaris tetap tergaris. Tak akan mudah terhapus. Kau tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin Witcherland, karena posisi itu hanya ada untuk Beomgyu dan keturunannya nanti."

Junkyu terkekeh, mulai jengah terus menghindari setiap serangan yang keluar dari sihir Madam Umji dalam setiap katanya.

"Jangan sok tau." Junkyu melontarkan sihirnya seraya terus menghindar.

"Bukan sok tau, bukankah kau yang mengatakannya tadi?"

Sebuah bola api terlempar kearah madam Umji dan berhasil membakar sebagian rambutnya, membuat amarah wanita itu langsung tersulut tinggi kala mahkota wanitanya rusak begitu saja.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! SIALAN?!"

Runcingan es tajam bermunculan dengan cepat dari tongkat Madam Umji, berbarengan dengan akar-akar menjalar yang muncul dari belakang tubuhnya.

Semua senjatanya sudah siap menghujam tubuh Junkyu, namun anehnya siempunya tubuh hanya tersenyum miring di tempatnya tanpa bergerak batang se-sentipun.

Dan runcingan es tajam serta akar-akar itu dengan mudah menusuk tubuhnya brutal hingga tak menyisakan barang seinci-pun bagian tubuh yang tak rusak karenanya.

Sempat tersirat senyuman kemenangan di bibir merah Madam Umji sebelum keningnya mengerut dan wajahnya langsung dilanda keterkejutan kala mendapati tubuh Doyoung yang malah berada di sana, seolah menggantikan sosok Junkyu.

"Bodoh Umji Kim."

Refleks, tubuh wanita itu langsung berbalik kala mendengar suara tersebut. Matanya masih membulat sempurna dengan tangan yang bergetar walau tak terlihat ketara. Dia baru saja salah membunuh.

"Seharusnya kau diam sama di penjara bawah tanah dan JANGAN IKUT CAMPUR!" Junkyu langsung menyambarkan api kearah Madam Umji. Senyum terpatri di bibirnya seolah menikmati bagaimana jeritan yang keluar dari bibir Madam Umji yang terdengar sangat kesakitan.

Namun sayangnya, kesenangannya tak bertahan begitu lama karena pundaknya yang tiba-tiba terasa nyeri kala sebuah runcingan es tajam tertancap sempurna disana.

Kepalanya menoleh kebelakang, dan menemukan Yoshi yang tengah berlari kearahnya hendak menusukkan pedang es yang mungkin baru saja ia buat—padanya.

Hampir terkena tusukan karena serangan mendadak tersebut, untungnya Taehyun dengan sigap menepis pedang es tersebut dengan akar berdurinya.

Pihak Witcherland bebas dari kurungan mereka karena ulah Junghwan yang diam-diam membebaskan mereka saat Junkyu serta kedua anteknya tengah asik menyaksikan bagaimana Umji yang sejak tadi bertugas mengalihkan perhatian mereka.

Aula kembali pada suasana kacau dimana sihir terus terlempar dari segala arah dengan banyaknya erangan dan umpatan dari setiap bibir.

Taehyun dan Mashiho serta Junkyu tentu kewalahan untuk melawan serangan pihak Witcherland yang jumlahnya sangat banyak. Namun untungnya, Junkyu dan Mashiho sempat terpikir untuk membuat kloningan dirinya hingga membuat jumlah di pihaknya sedikit bisa mengimbangi pertarungan tersebut.

Pihak Witcherland banyak yang tumbang, namun kloningan dari dirinya serta Mashiho juga tak kalah banyaknya yang musnah.

Kini hanya tersisa sekitar 15 orang dari pihak Witcherland yang selamat, dengan Yedam yang mengalami luka parah karena keadaan kakinya yang belum sembuh membuatnya sedikit kepayahan dalam bergerak menghindar.

Taehyun dan Mashiho sudah terbaring lemah dengan darah yang keluar dari luka-luka di tubuh mereka.

Sedang kloningan Junkyu dan Mashiho menghilang dengan sendirinya kala sipemiliknya mulai kehabisan tenaga.

Di hadapan Yoshi, Asahi dan Domine Namjoon, Junkyu terduduk lemah dengan mulut yang mengeluarkan darah. Terlihat sangat menyedihkan hingga membuat Jeongwoo terkekeh di belakang sana.

"Junkyu, sebuah pemberontakan tidak akan menyelesaikan suatu masalah. Seharusnya kamu bicarakan ini baik-baik dengan saya, agat tidak ada pertumpahan darah seperti ini. Karena bagaimanapun, alasan kamu melakukan ini adalah karena masalah yang terjadi diantara keluarga kita. Yang artinya pihak lain tak seharusnya menanggung akibat yang bukan seharusnya mereka tangung." Domine Namjoon berucap tegas seraya mengambil Diamond blue yang tergeletak tak jauh darinya karena terlepas dari genggaman Junkyu karena pertarungannya barusan.

WIZARDRY༉‧₊˚.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang