WIZARDRY༉‧₊˚.

2.6

WIZARDRY
PART 26

.

.

.

Junkyu mengerang saat tubuhnya diikat oleh akar oleh Haruto kala tangannya hendak mengeluarkan sihir.

Pedangnya sudah terlempar tadi sejak tubuhnya ditarik begitu saja. Sedang kini tangannya sudah tak bisa mengeluarkan sihir karena terikat kuat.

Matanya memicing tajam, sedang telinganya sejak tadi tak bisa fokus karena keributan terdengar dari atas sana.

Itu artinya pihak Hycaes dan pasukan penyihir hitam tengah bertarung hebat disana. Bahkan beberapa mayat entah dari pihaknya atau pihak lawan terlihat terlempar kelubang tempat nya kini.

"Hycaes emang sebego itu sih." Gumam Haruto semakin mengeratkan ikatan akar yang melilit tubuh sang lawan. Bibirnya sejak tadi tak hentinya tersenyum miring seolah meremehkan. Sedang di belakang, Madam SinB tengah duduk termenung dengan mata tertutup. Seolah tengah melakukan sesuatu dan Junkyu tak tau apa itu.

"Perlu bantuan?"

Suara telepati dari seseorang membuat Junkyu dengan bodohnya malah menggeleng ribut. Tentu saja sang lawan bicara tak akan melihat reaksinya itu, secara sosoknya tengah berada di posisi yang cukup jauh dengannya.

"Belum saatnya," gumannya membalas pertanyaan tersebut. Matanya menatap keatas sejenak, sekilas ia bisa melihat Jihoon dan Asahi tengah bertarung melawan seorang penyihir hitam. Ia juga dapat melihat para pembimbing seperti Soobin, Yeonjun dan Hueningkai juga tengah melakukan hal yang sama. "Tunggu aba-aba gue. Sebentar lagi."

"Telepati ama siapa lo?"

Haruto memicing curiga membuat Junkyu mendelik dan terkekeh setelahnya. "Kepo ya?" Tawa pemuda Kim itu menguar, bersamaan dengan tubuhnya yang mengeluarkan cahaya kebiruan yang sukses menyilaukan mata.

Lilitan di tubuhnya terlepas setelah cahaya meredup, ditangannya sudah terdapat pedang es yang ia buat beberapa saat lalu.

Kini, pandangannya sudah menusuk tajam Haruto didepannya, tanda jika ia tak akan main-main lagi setelah ini.

"Ayo selesain sekarang," desisnya seraya mengacungkan pedangnya yang langsung mengeluarkan butiran es tajam kearah sang lawan.

Namun sialnya, Haruto cukup lihai untuk menghindar dari serangannya, membuat Junkyu dengan cepat memutar otak untuk memberikan serangan lainnya.

Tangan kirinya yang menganggur tiba-tiba mengeluarkan air yang kini malah menggenang di lubang dengan ukuran yang cukup sempit itu. Sedang tangan satunya yang memegang pedang tak hentinya mengeluarkan butiran es tajam untuk mengalihkan perhatian Haruto dari aktifitas mengisi air di lubang yang ia pijaki kini.

Namun Madam SinB ada disana, wanita itu langsung membuka matanya yang tiba-tiba bersinar merah. Di wajahnya kini terlihat sebuah tato hitam dengan lambang api. Sedang surai merahnya sudah menyala-nyala dengan api disekitarnya.

"Dia, si keturunan iblis?" Gumamnya sempat membuat pemuda itu lengah hingga lehernya hampir terkena tebasan akar berduri dari Haruto. Namun untungnya hanya menggores saja.

"Terkejut Kim Junkyu?" Ujar wanita itu seraya menatap sang lawan bicara remeh.

Junkyu masih terdiam, cukup terkejut saat melihat wujud yang cukup menyeramkan didepannya ini.

"Ayo kenalan. Saya keturunan iblis, sekaligus pemimpin penyihir hitam." Sepersekian detik setelah acara perkenalan itu, sebuah serangan api langsung meluncur begitu saja kearah Junkyu, namun untungnya pemuda Kim itu cukup cepat untuk membuat tameng dari es di sekitar tubuhnya ya walau berakhir dengan sebuah ledakan dahsyat yang diakibatkan oleh benturan es dingin dan api yang sangat panas.