STAND BY ME 31

78 12 14
                                    

Ceklek

Seluruh penghuni meja makan mengalihkan atensinya pada suara pintu yang terbuka. Disana menampilkan sesosok lelaki dengan muka bantalnya berdiri melihat kericuhan yang berasal dari meja makan dan tentu saja mengganggu acara tidurnya.

"Sungjae-ya, naega aniya," ujar Ilhoon yang bermaksud mengatakan kericuhan itu bukan berasal darinya.

"Minhyukie hyung," sahut Changsub sembari menunjuk Minhyuk.

Namun Sungjae tidak menanggapi itu semua. Sungjae justru berjalan menuju meja makan dengan sedikit sempoyongan akibat nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul. Sungjae mendudukkan dirinya dikursi yang masih kosong tepatnya berseberangan dengan Eunkwang, dan diantara Ilhoon dan Joy. Bisa pas gitu ya?

Setelah mendudukkan dirinya, dengan santai Sungjae mengambil secangkir teh limun disamping kanannya dan menyeruputnya perlahan. Tentu itu semua tak luput dari pandangan seluruh orang yang berada dimeja makan. Terutama Joy yang berada disamping kanannya.

"Wae?" tanya Sungjae entah pada siapa karena semua atensi tertuju padanya.

"Kau tidak marah kami membuat kericuhan?" tanya Eunkwang yang khawatir jika Sungjae akan marah karena waktu istirahatnya terganggu.

Biarpun Eunkwang orang tertua diantara yang lain, tetapi ia takut jika salah seorang diantara mereka marah. Bukan karena Eunkwang tidak tegas terhadap anggotanya, bahkan Eunkwang juga akan marah jika anggotanya melakukan kesalahan. Eunkwang hanya menjaga emosi pada setiap anggotanya saja.

Sungjae yang mendengar pertanyaan Eunwkang terkekeh kecil. "Kenapa aku harus marah? Buat apa juga marah," gumam Sungjae yang masih bisa didengar menjawab pertanyaan Eunkwang dan kembali menyeruput teh limunnya.

"Sung sungjae oppa, kau meminum teh limun Sooyoung eonnie. Kopi milikmu ada disebelah kiri," celetuk Yeri berhasil menghentikan Sungjae yang menikmati minumannya.

Sungjae yang mendengar itu menghentikan kegiatannya dan menatap minuman ditangannya yang ia kira kopi, dan pantas saja memiliki rasa yang berbeda dan ternyata itu memang bukan kopi. Tetapi teh limun milik Joy yang tinggal setengah itu.Sungjae menatap Joy bergantian dengan teh limun ditangannya.

"Eo mianhae. Apa perlu ku buatkan yang baru? aku benar-benar tidak tahu," ujar Sungjae gelagapan sembari memberikan teh limunya yang tinggal setengah itu namun ditariknya lagi. Tapi memang Joy orang lain?

"Gwenchanayo oppa. Aku bisa membuatnya yang baru nanti," jawab Joy tersenyum dan terheran dengan sikap Sungjae.

Sementara para hyung dan para gadis disana heran melihat sikap Sungjae yang menurut meraka aneh itu. Sungjae terlihat salah tingkah seperti orang yang baru saja sedang merasakan jatuh cinta. Padahal sudah sangat lama mereka saling mengenal satu sama lain. Bahkan bukan rahasia lagi bagi para hyung bagaimana perasaan Sungjae pada gadis disisi kanannya itu.

Minhyuk diam-diam menyikut lengan Eunkwang melihat tingkah maknae mereka.

"Kwangie, mengapa Sungjae bertingkah bodoh seperti itu. Bukankah dia akan menjauhinya?" ucap Minhyuk berbisik pada Eunkwang.

"Kan sudah pernah kubilang, Sungjae tidak akan betah berlama-lama acuh pada Joy apalagi menjauhinya. Kau lupa anak itu masih labil huh?" jawab Eunkwang juga berbisik dan diangguki Minhyuk yang melupakan sikap labil dari si maknae.

Wendy yang tak sengaja mendengar percakapan kedua orang tertua itu hanya diam mengamatinya. Dan sedikit tidak percaya bahwa Sungjae berniat akan menjauhi Joy, namun sebenarnya Wendy sangat bersyukur jika Sungjae menarik niatnya untuk menjauhi Joy. Entah bagaimana maksud Wendy, ia hanya percaya bahwa Sungjae lah yang baik untuk Joy. Walau Wendy tahu Joy kini memiliki seorang kekasih.

STAND BY ME || BTOBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang