Pagi ini, Sungjae terlihat sibuk di ruang kerja yang beberapa bulan lalu telah selesai dibangun oleh Btob di lantai 3 bersebelahan dengan ruang gym dan perpustakaan. Sungjae tengah membuka beberapa berkas penting yang berkaitan dengan pemutusan kontrak Joy. Ternyata pria itu benar-benar serius dengan tekatnya. Sebenarnya hal tersebut bukanlah tugas dari Sungjae, karena ada seorang manajer yang bisa melakukannya. Namun mengingat manajer juga harus mematuhi perintah agensi, jadi Sungjae berpikir untuk mengurusnya sendiri. Padahal hal itu bisa diurus sendiri oleh Joy, tetapi karena Joy masih memiliki beberapa jadwal individu Sungjae dengan keras meminta untuk mengurusnya sehingga akan lebih cepat terselesaikan.
"Sungjae-ah, ku cari kau di seluruh mansion. Ternyata kau disini," ujar Changsub yang baru saja datang tanpa mengetuk pintu.
"Salah kau sendiri kenapa tidak menghubungiku," balas Sungjae acuh.
Mendengar jawaban Sungjae, Changsub memutar kepalanya malas dan duduk di hadapan Sungaje.
"Ternyata kau benar-benar serius melakukannya," gumam Changsub melirik apa yang sedang dilakukan Sungjae.
"Kau sungguh mencintainya?" lanjut Changsub karena tak mendapat jawaban dari Sungjae.
"Jika aku tak mencintainya. Tidak mungkin aku melakukan hal senekat ini," jawab Sungjae pada akhirnya.
"Yang lain dimana?" tanya Sungjae yang merasa mansion sangat sepi.
"Hang out sendiri-sendiri. Kau tak ada niat untuk pergi kemana begitu?"
"Mungkin setelah urusan ini selesai. Jika kau ingin pergi silahkan,"
"Kau berani disini?"
"Kau pikir aku sepenakut itu?"
Changsub mencebikkan mulutnya dengan jawaban Sungjae. Changsub melangkahkan kakinya menuju sofa dan merebahkan tubuhnya disana sembari menunggu Sungjae.
"Kau tidak ada jadwal hyung?" tanya Sungjae yang melihat Changsub akan memejamkan matanya.
"Mulai minggu depan, untuk beberapa hari kedepan masih free," balas Changsub menatap langit-langit ruangan.
"Kau tak ada niat untuk mencari pasangan hyung? Kulihat selama ini kau hanya berteman dekat dengan red velvet, atau tidak dengan teman SMA mu itu," ucap Sungjae yang berusaha membuat suasana agar tidak hening.
"Huuh, entah kenapa aku belum memikirkan kearah sana. Sudahlah Yook Sungjae, jika kau ingin segera menikah, menikah lah. Kau sendiri yang bilang akan menikah mendahului kami para hyung mu," cerocos Changsub membalas Sungjae yang sedang tertawa kecil karena hyung nya itu.
"Satu lagi, jangan berusaha menganggu tidurku. Dan jika sudah selesai bangunkan aku," lanjut Changsub mencari posisi nyaman untuk tidur.
Sungjae hanya menggelengkan kepalanya melihat Changsub. Sebenarnya pria itu telah selesai dengan aktivitasnya. Namun karena ia tak ingin menganggu waktu tidur Changsub, Sungjae memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan baru yang beberapa saat lalu dikirimkan oleh sekretaris pribadi ayahnya.
Selesai dengan pekerjaannya, Sungjae merengangkan tubuhnya terasa sedikit lelah. Melirih Changsub yang terlihat sangat pulas di sofa, Sungjae menelungkupkan tubuhnya di meja kerja yang tak lama kemudian memasuki alam mimpinya.
.
.
.
.
.
Joy baru saja selesai dengan pekerjaannya, dan kini tengah bersiap untuk kembali ke apartemennya. Saat akan memasuki mobil dan pulang ke apartemennya, tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME || BTOB
FanfictionKetika kau terjebak dengan rasa yang sulit untuk diungkapkan. #3 in Sungjae (30 Mei 2022) #1 in Peniel (2 Juli 2022) #7 in Cube (31 Juli 2022) #1 in Changsub (12 Juli 2022) #1 in Hyunsik (22 Agustus 2022) #5 in Ilhoon (19 September 2022)