LYM - delapan belas

72 9 2
                                    

                                  °°°
Hai semua!!! Jangan lupa pencet bintangnya 🌟 ya!!!

Udah follow belum?!

                                   °°°

               ••• HAPPY READING ••••

Pagi ini Friska berada di sekolah, ia datang terlalu pagi karena bang Akara yang memaksanya untuk pergi bersamanya.

Sekarang Friska di kelas terduduk sendiri, sepi hanya di temani dengan musik yang berasal dari handphone nya saja. Ia bingun, tidak tahu harus berbuat apa.

Tidak lama matahari mulai terbenam, dan Zevina pun datang, ia yang melihat Friska, langsung menghampirinya begitu saja.

"Hai." sapa Zevina, yang hanya Friska balas dengan tatapan datarnya.

"Oh iya, sebelumnya kita belum kenalan ya, nama gue Zevina lu bisa panggil gue Nana aja gue suka." Zevina mengulurkan tangannya.

"Lu mau apa?" tanya Friska menghiraukan uluran tangan Zevina.

"Hmm ... gue mau temenan aja sih sama lu."

Friska menunjuk dirinya, seperti memastikan apa yang Zevina katakan benarbenar.

Zevina pun mengangguk dengan penuh semangat sambil tersenyum senang.

Friska yang melihat itu langsung bangkit dari duduknya, pergi keluar kelas, meninggalkan Zevina.

"Hello, ko gue di tinggal woy?!" Zevina pun terdiam sesaat, memikirkan apa yang Friska lakukan.

"Maksud dia pergi itu tuh gak mau atau apa?" bingungnya. Muka kesenangannya seketika hilang.

"Tapi kalau memang gak mau, masa gak mau temenan sama gue sih, tapi gapapa itu adalah cobaan untuk perjuangan," ucapnya kepada dirinya sendiri, setelah itu ia melangkah ke tempat di mana ia duduk.

Tak lama Rasya dan Kenzo pun datang dan  memasuki kelas.

"Lu kenapa, Na?" Tanya Kenzo yang melihat wajah Zevina yang terlihat aneh.

Zevina tidak menjawab, ia malah tersenyum membuat Kenzo dan Rasya ketakutan.

"Heh, lu kenapa?" Rasya menepuk bahu zevina cukup keras.

"Pantes ... panas si Nana, Rasya." Kenzo menyentuh jidat Zevina dengan sikap seperti seorang dokter.

Zevina menghempaskan tangan Kenzo yang berada di kepalanya dengan kasar.

"Gue sehat njir, lu berdua ada-ada aja." kesal Zevina menatap malas Rasya juga Kenzo yang ada di depannya.

"Lagian lu aneh, di tanya gak di jawab, malah senyum-senyum sendiri," ucap kenzo.

"Gue pikir lu gila, Na." Lanjut Rasya.

Zevina tidak bersuara untuk ini, ia hanya memutar bola matanya malas. merasa sedang malas berdebat dengan mereka.

"Eh btw, gue udah dapet siapa temen yang bakal ada di circle kita." Zevina tersenyum sembari memainkan kedua halisnya ke atas dan kebawah.

"Siapa?" heran Kenzo dan Rasya.

Zevina terdiam, membiarkan Kenzo dan Rasya  penasaran. Hingga akhirnya ia bicara juga menyebutkan satu nama.

"Friska." Zevina tersenyum menggoda, beda halnya dengan Kenzo dan Rasya yang langsung merubah ekspresi wajahnya.

"Lu gila?!" teriak Rasya dan Kenzo bersamaan setelah itu mereka saling tatap.

Zevina tidak menjawab ia hanya mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh temannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka Yang MembekasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang