°°°
Hai semua!!! Jangan lupa pencet bintangnya 🌟 ya!!!
Udah follow belum?!
°°°
••• HAPPY READING ••••
Pagi ini begitu cerah, awan yang gelap mulai terkena sinar matahari yang begitu indah.
Friska terbangun dari tidurnya, lalu ia bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah ia merasa sudah selesai, ia segera keluar dari kamarnya, turun ke bawah untuk sarapan.
" Pagi mah, pah, bang."
" Pagi Juga sayang," balas candra papahnya Friska.
Setelah menyapa itu Friska bukannya terduduk di salah satu kursi yang ada di meja makan, melainkan ia berdiri di hadapan abangnya dengan muka yang begitu jail.
" Bang ces dulu," ucapnya bersiap mengangkat tangannya.
Akara pun ikut mengangkat tangannya, lalu mendekatkannya kepada tangan Friska. Namun, saat akan menyatukan tangannya itu tiba-tiba tangan sang adik berpindah ke arah berlawanan membuat tangan mereka saling menyapa angin.
" Gak kena wle." Friska mengeluarkan lidahnya meledek sembari tertawa.
" Kebiasaan," ucap Akara mendelik setelah itu tersenyum.
Akara Delvin, seorang lelaki yang begitu tampan dengan jaket Levis yang selalu di pakai di tubuhnya ini adalah Abang Friska, yang sifatnya sangat susah di tebak, walaupun begitu ia sangat peduli juga sayang dengan Friska.
Friska tidak membalas ucapan abangnya, ia memilih terkekeh sembari melangkah untuk duduk.
" Mau sarapan apa?" Tanya Anila, mamahnya Friska.
" Hm... Nasi goreng aja, ada nasi goreng uwu." Friska bertepuk tangan, heboh saat melihat sarapan kesukaannya.
" Yang lagi seneng abis menang olimpiade heboh banget." Goda Akara. Yang membuat Friska tersenyum malu.
" Oh iya anak papah abis menang olimpiade ya, wih pinter banget anak papah," puji Candra mengusap kepala Friska halus, dan membuat membuat Friska semakin tersipu malu.
" Anak mamah juga," ucap Anila yang membuat semuanya melongok.
" Adik Akara juga," ucap Akara yang tidak mau kalah.
" Diri aku juga." Friska ikut bersuara, ucapannya itu langsung membuat semuanya tertawa.
Hening, setelah tertawa itu selesai mereka langsung memakan sarapan mereka masing-masing, tidak ada suara dari mulut mereka.
Hingga, di tengah sarapan itu Friska mendengar suara mobil Diana yang berhenti di depan rumahnya.
Ting!
Handphone Friska pun berbunyi dan mengeluarkan pesan yang masuk.Alikandut | 06.30
Gue di depan rumah lu.
Anda | 06.31
Ok, tunggu" Aku pergi dulu, Diana sama Alika udah di depan," ucapnya menghentikan sarapannya.
Friska bangkit dari duduknya lalu Salim kepada kedua orang tuanya, Setelah itu ia melangkah pergi ke arah luar.
" Hati-hati di jalan," ucap Anila yang di aggukin oleh Friska.
" Abang jangan lupa nanti siang seperti biasa ya bawa makanan kesukaan aku pulang," ucap Friska yang kembali menunjukan wajahnya setelah tadi sudah tidak terlihat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Membekas
Teen Fiction{ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} Friska Mega Baswara seorang gadis cantik juga lucu, yang selalu mengikat rambutnya ini selalu di senangi oleh banyak orang karena kepintaran dan juga kebaikannya. pada suatu ketika tiba-tiba ia mendapatkan satu...