°°°
Hai semua!!! Jangan lupa pencet bintangnya 🌟 ya!!!
Udah follow belum?!
°°°
••• HAPPY READING ••••
Malam ini begitu sunyi, tetapi langit begitu indah dengan berbagai bintang.
" meng meng meng," panggil Friska kepada seekor kucing dari balik jendela kamarnya.
Kucing itu tidak melihat Friska, ia malah pergi meninggalkan Friska yang sedang memanggilnya.
Padahal tadinya Friska ingin sekali di temani kucing itu, bukan kucing miliknya, tetapi kucing itu selalu berada di atap rumahnya, dan selalu membuat Friska gemas.
Friska pikir pasti akan menyenangkan jika sekarang memandang langit dengan kucing itu.
Hening, tidak ada yang ia lakukan selain mendongakkan kepala ke atas, memandang bintang-bintang yang bersinar begitu lekat.
Beep beep...
Suara klakson mobil berbunyi
Friska yang tau itu siapa yang datang, langsung berlari ke arah suara dengan senyuman yang terukir jelas di wajahnya.
" Abang."
Akara tidak menjawab, ia hanya berdehem.
Friska mendekat kepada Akara " Bangbang mana?"
" Yah Abang lupa beli," ucap Akara, memasang wajah pura-pura sedih.
" Abang ko gitu sih?!" Kesalnya, memanyunkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di dada.
" Hahah gak Abang bercanda," ujar Akara yang mengeluarkan benda kotak yang berisi apa yang Friska pesan tadi.
" Nih, gak usah marah." Akara mengusap kepala Friska hingga rambut friska berantakan.
" Ih, Abang," Gumamnya.
Muka Friska yang awalnya sangat murung, sekarang sangat ceria dengan senyum yang terukir kembali di wajahnya.
" Makasih bang," ia mengambil sekotak bembeng itu.
Akara megangguk sambil tersenyum.
" bang sini deh." Friska memanggil akara untuk lebih dekat.
Akara yang tidak mengerti dengan apa yang akan di lakukan Friska, hanya mengikuti apa yang Friska katakan.
setelah akara mendekat, Friska langsung berbisik di telinga akara. " Abang jelek," ucapnya tertawa, setelah itu ia langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Akara.
" Dih bocil udah di kasih malah ngeledek, awas aja." Gumam akara sebal, sembari tersenyum melihat kelakuan adiknya itu.
Di kamar, Friska langsung terduduk di atas kasurnya dengan bengbeng yang ia keluarkan semua dari kotak.
Friska mulai memakan satu persatu bengbeng itu dengan begitu menikmati.
" Oh iya, tumben handphone gue gak bunyi, biasanya Alika atau Diana pasti bakal chat panjang, melebihi jalan kenangan ea," ujarnya dengan terkekeh.
Friska pun mengambil handphone nya, menyalakan handphone itu, benar saja tidak ada satupun dari mereka yang chat Friska.
" Tumben banget." Anehnya.
Friska mencoba menelepon mereka berdua, tetapi hasilnya tetap nihil tidak ada yang aktif dari kedua handphone mereka.
" Mungki mereka sibuk kali ya, yaudah deh besok gue tanya langsung aja," Friska kembali memakan makanan kesukaannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Membekas
Teen Fiction{ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} Friska Mega Baswara seorang gadis cantik juga lucu, yang selalu mengikat rambutnya ini selalu di senangi oleh banyak orang karena kepintaran dan juga kebaikannya. pada suatu ketika tiba-tiba ia mendapatkan satu...