28. Sorry

871 78 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Ssshsshhh,,,,"sebuah ringisan keluar dari mulut Tay. Tangannya kini terasa lebih sakit dan kaku.

Terlebih sangat sakit untuk di gerakkan,bahkan saat akan mencuci tangan.

"Kenapa sekarang jadi sakit sih??!! Siall!!"gerutunya

"Siapa suruh mukul tembok sih kak?"

Ucap seseorang dari arah pintu. Tay menoleh,berdiri New yang sedang bersedekap menatapnya.

"Ini juga gara-gara kamu,New,"protes Tay

"Aku?? Kenapa?"tanggap New pura-pura tak tahu.

"Huuhh..."Tay mendengus. "Kamu bikin kakak sebel."

"Ya udah,,mulai sekarang nggak usah deketin New," New hendak melenggang pergi namun Tay menariknya masuk ke kamar mandi dan

Klik

Menguncinya.

"Kak ,jangan mulai deh,"New menatap tajam mata Tay.

Sebuah seringai terpasang di wajah Tay.

Tay membelai wajah New,"Kamu sadar nggak sih sayang,kalau kamu tuh perlahan udah kembali??"

New mengernyit,"Apa maksud kakak?"

"Kamu udah nggak pakai 'saya' lagi,,kamu udah mulai peduli sama kakak,ya kan?"

"Pede banget sih,,udah lepas,"

New mendorong tangan Tay yang mengukungnya sedikit keras.

"Auuhh...sshhhhiihh,"ringis Tay lagi,sungguh saat ini sakitnya terasa 2x lipat

"Eh,"New panik. "Maaf kak."

"Udah nggak apa-apa,"ucap Tay. Dilihatnya kain kasa itu kembali berwarna merah yang melebar.

Berdarah lagi.

"Maaf kak,New minta maaf,"panik New

Ia segera membawa tangan Tay yang terluka. Di carinya kotak P3K di lemari toilet itu,karena setiap toilet sudah di sediakan per kotak.

"Duduk,"perintah New pada Tay. Menyuruhnya duduk di pinggiran bathup,sedang New berjongkok di depan Tay.

New membuka kain kasa itu perlahan. Dilihatnya luka yang memang sedikit lebar dan dalam.

 (JACQUELINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang