20. Bertemu (kembali)

898 90 58
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















'Techaapaikun'

Satu kata itulah yang semakin membuat twins meremat tangan satu sama lain saat itu,karenaa....

Elio Avares Techaapaikun

Dan

Onew Eleanor Techaapaikun

Itulah nama yang di berikan oleh Tay dan Off kepada kedua buah hatinya. Alasannya hanya Tay dan Off yang tau.

Oleh sebab itu,saat panitia memanggil nama lengkap Thi,rasa dalam dada twins tak bisa di gambarkan dengan kata-kata. Jika Thi saja tak mengenali mereka,tak seharusnya mereka juga memaksa. Yang mereka selalu yakini adalah,papa mereka punya alasan sendiri dan hanya orang dewasa yang tau.

Biarkan saja waktu yang menjawab,mungkin dengan diam-diam mempertemukan daddy,papi,dan papa mereka.

Sungguh mereka ingin berteriak saat itu.

Penantian mereka,janji mereka untuk membawa papa mereka kembali akan segera terwujud.

Namun kejadian Onew yang tiba-tiba juga bukan yang di harapkan untuk membawa pulang papa mereka.

Mungkin memang semesta saja yang ingin ikatan benang merah papa dan anak itu untuk segera bertemu.

***

"Welcome home,,,Papa"

Sebuah kalimat yang langsung membuat New melemas. Airmatanya langsung berontak keluar. Jantungnya berpacu dua kali lipat.

Bibir New bergetar saat dua tangan mungil putranya itu mengelus lembut pipinya yang basah. Dapat ia lihat putrinya yang lemas berusaha bangun.

"Pa-paaa..kami sudah lama menunggu papa pulang.."

Thi langsung memeluk mereka berdua walau saat ini banyak pertanyaan di otaknya. Ia rindu,sangat rindu. Twins pun ikut menangis keras.

"Papa,,kami rin-du. Pa-pa kemana aja?? Ke-napa papa lama kembali?"Tangis Onew memenuhi ruangan

"Maafkan papa..maafkan papa,,,"

"Papa jangan pergi lagi. Tinggal disini bersama kami,"-tangis Elio pun tak kalah keras.

"Maafkan papa nak,,maafkan papa. Papa sayang kalian,"

"Kami juga sangat menyayangi papa,jangan pernah tinggalkan kami lagi."

Thi semakin mengeratkan pelukannya. Dadanya sesak,namun juga lega. Mungkin bebannya sedikut terangkat. Darahnya berdesir setiap panggilan papa ia dengar dari twins.

Semua orang yang berada disana tak dapat menahan haru mereka,apalagi pak Tora dan bi Fah yang memang tau kisah mereka.

Thi terus bergumam maaf dan rindu. Ia memeluk twins dengan sangat erat. Walau ia masih kaget bagaimana twins mengetahui siapa dirinya,namun rasa syukurnya jauh lebih besar dari apapun. Sampai ia melupakan dimana ia sekarang berada.

 (JACQUELINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang