Ini kisah tentang Off Tay dan New yang menjalin hubungan kisah cinta segitiga. Namun ada udang di balik batu dan rahasia yang terbungkam.. apakah itu???
Sampai dua putra kembar itu lahir,,namun dengan DnA yg berbeda walau dari rahim yang sama.
Akank...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Chuupp'
Sebuah kecupan sekilas di bibir New dari Off,membuat New membolakan matanya lalu segera mendorong Off menjauh.
"Apa yang kakak lakukan?"New menatap tajam Off
Off tersenyum miring lalu terkekeh kecil,"Ini hanya sebuah aba-aba Newwiee sayang."
"Aahh...kakak pulang dulu,,sampai jumpa lagi,,,,Newwiee,"lanjutnya lalu melangkahkan kaki jenjangnya.
"Kisah kita sudah berakhir kak,"lirih New kemudian dengan menahan sesuatu di dadanya. Entah itu rasa kaget,tidak suka,atau putaran memori masa lalu mulai muncul.
Off menghentikan langkah,"Tapi kita belum ada kata putus,Newwiee."ucap Off dengan santainya.
"Kalau begitu saat ini juga kita putus,"ucap New yang sudah sedikit tenang.
"Kami menolak,"ucap Off melanjutkan langkahnya,,ah tidak Off membalikkan badannya lagi.
"Apart bawah masih sama,sesekali pulanglah,"lanjutnya dan kini Off benar-benar melangkah pergi.
New mengepalkan tangannya. Bagaimana ia bisa kecolongan seperti ini,ia lupa bahwa sikap tenang Off kadang justru lebih berbahaya daripada Tay.
New memegang bibirnya,"Kita sudah berakhir kak,,,"
Lalu luruhlah airmata New saat itu juga. Ia menangis di balkon ujung luar apart tersebut yang menjadi saksi bahwa Off tak akan melepaskannya begitu saja. Bahkan ucapan Off tadi seperti mengibarkan bendera peringatan untuk New.
Mild khawatir saat Thi nya tak kunjung kembali. Namun ia segera tersenyum ketika suara pintu terbuka.
Mild pun menghampiri Thi yang terlihat lesu dengan mata memerah,senyumnya langsung berubah khawatir.
"Thi ada apa?" Tanya Mild lirih
Thi tak menjawab,ia hanya memeluk wanita mungil itu erat.
"Thi....what happened? Did he hurt you?"
Sebuah gelengan Mild dapat sebagai jawaban.
"And then?"
"They don't want to let me go, what should I do,Mild?"
Mild,tak bisa berkata apapun. Yang bisa ia lakukan hanya menepuk pelan punggung Thi nya memberi ketenangan.
"Don't cry Thi,when the children see it, they will be sad too. I'm always here for you."
Mendengar ucapan Mild,akhirnya Thi melepas pelukannya dan memandang buah hatinya yang kini sedang bermain di ruang tengahnya.
