12. Twins

1.1K 94 47
                                    

Dalam diam berbaringnya,New mengelus perut besarnya sembari tersenyum lembut. Usia kandungannya sudah sembilan bulan,tinggal menunggu hari dimana baby twins akan melihat indahnya dunia.

Ini sudah siang,waktunya ia istirahat setelah kegiatannya di rumah.

Ya,New sudah tidak bekerja lagi saat usia kandungannya delapan bulan. Tay dan Off pun menyewa seorang maid untuk menemani dan melayani New setiap hari.

"Tuhan,lancarkanlah persalinanku nanti. Sehatkan anakku dan selalu lindungi keluarga kecil ini. Berilah selalu perlindunganMu untuk kedua anakku."

Doa-doa ini selalu ia panjatkan setiap hari. Doa keselamatan dan kesehatan putra putrinya kelak. Serta doa-doa kebahagiaan orang-orang yang di kasihinya.

"Nanti jangan nakal-nakal ya nak,harus nurut sama orang tua. Sekolahnya harus pinter. Harus jadi kebanggan orang tua. Jangan lupa selalu menjadi orang baik itu yang terpenting."gumam New

Seolah merespon apa yang papa mereka katakan,perut New terlihat bergerak.

"Aww..kalian merespon papa ya? Pintarnya anak-anak papa,"New tertawa kecil. Sangat kentara raut kebahagiaan itu di wajahnya.

Menanti kehadiran buah hati selama 9 bulan bukan waktu yang sebentar.

Jika kalian bertanya apa New tak sakit melihat apa yang Tay dan Off lakukan,kalian pasti tau jawabannya. Namun New punya cara sendiri untuk menelan dan menyembuhkan sakit hatinya.

Sekelebat ingatan itu kadang muncul,namun New mengabaikannya. Ia tak ingin baby twins juga terpengaruh oleh pikirannya yang ricuh.

Hanya dua kata mungkin yang mampu orang ucap jika tahu yang New alami.

Ikhlas atau bodoh?

Tiba-tiba sebuah dering telfon membuyarkan obrolan kecil New.

"Hallo kak,"

"Sayang udah makan?"

"Belum kak,nunggu Phi Fah manggil. Mungkin belum mateng masaknya."

"Kakak perjalanan pulang,nggak tau kenapa kakak pengen pulang."

"Eh emang kakak nggak sibuk?"

"Tinggal beberapa pekerjaan ringan sayang,bisa dikerjain online."

"Ya udah,New tunggu ya kak. Sekalian makan bareng di rumah."

"Iya sayang. Lima menit lagi kakak sampai."

"Ok daddy."

Tok tok tok

"Masuk,"

"Tuan New,sudah waktunya makan siang,"sebuah suara terdengar memanggilnya membuyarkan obrolan telfonnya.

New menoleh,disana berdiri maid yang tersenyum manis.

"Terimakasih Phi Fah,New akan segera turun,siapin dua piring ya Phi. Kak Tay makan di rumah,"ucapnya

"Baiklah Tuan,"maid itu undur diri.

Namun..

"Aaakkkhh pe-rutku,"rintih New keras

"TUAN NEEWW..."Fah yang akan melangkahkan kaki segera berbalik menolong New

"Phiii...sa-kit aakkhh,,,perut New sakit,"

"Kita kerumah sakit Tuan,"panik Fah yang segera memanggil supir Off yang juga sudah di tugaskan di apart saat Off dan Tay bekerja.

"Pak Toraaa,cepat kesini. Tuan New..."teriak Fah.

Pak Tora pun segera berlari,untungnya tadi New berada di lantai satu.

"Newwiee kenapa sayang??"terdengar suara Tay panik di seberang telfon. Telfon New terjatuh

 (JACQUELINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang