Pagi harinya Vincent, kevin dan kenzo sudah siap dengan pakaian rapi, sekarang mereka tengah duduk di ruang keluarga menunggu para maid selesai memasukkan barang untuk piknik dalam bagasi mobil. Tidak lupa Vincent juga membawa kamera.
"Tuan, semua barang yang diperlukan sudah masuk dalam bagasi. Kita bisa berangkat kapan saja" ucap martin.
"Baiklah, ayo kita berangkat" Vincent beranjak dari kursi diikuti oleh kevin dan kenzo.
Sebelum menuju tempat piknik, mereka terlebih dahulu pergi ke rumah kenzo untuk menjemput mamanya.
Sesampainya disana kenzo langsung menelpon mamanya agar segera keluar rumah. Bertepatan dengan keluarnya elise membuat vincent terkejut lantas menurunkan kaca mobilnya.
"Sekertaris elise? "
"P-presdir" jawab elise tak kalah terkejutnya.
"Apa kamu mama, kenzo? "
Elise mengangguk.
"Pantas saja saya merasa tidak asing dengan suara di telpon kemarin"
"Masuklah"
Elise hendak membuka pintu belakang mobil, namun dicegah oleh vincent.
"Apa kamu pikir saya supir? "
Elise mengerutkan dahi tidak mengerti dengan ucapan vincent.
"Maksud saya, kenapa kamu duduk dibelakang, biarkan mereka saja yang dibelakang kamu duduk di sebelah saya"
Awalnya Elise ingin menolak, karena ia sangat canggung dengan situasi ini apalagi dia adalah bosnya, namun vincent memaksa yang mau tak mau ia pun menurut.
"K-kita mau pergi kemana? "
"Ke wahana bermain, tapi sebelum itu kita akan sarapan di tepi danau,"
"Elise, pakai seat beltnya"
Mobil melaju dengan kecepatan normal menuju danau. Ketika sampai terlihat banyak pengunjung yang berdatangan dan ini lebih ramai dari waktu Vincent dan kevin datang sebelumnya. Setelah menemukan tempat yang nyaman akhirnya, mereka pun mulai mengelar tikar dan menata makanan yang telah dibawa tidak lupa Vincent telah memasang kamera tepat didepan mereka.
"Oke, sebelum makan kita foto dulu" Vincent mengatur timer otomatis.
"Semua bersiap" vincent berjalan cepat ikut bergabung dan 5 detik kemudian kamera berhasil mengambil gambar.
"Sekarang waktunya makan"
Mereka menikmati sarapan dengan penuh suka cita, sering kali terdengar celotehan dan tawa kevin dan kenzo, vincent yang menegur karena mereka terlalu berisik, serta elise yang hanya tersenyum melihat tingkah mereka dan tanpa mereka sadari martin yang juga ikut bersama mereka dengan mobil lain, diam-diam memfoto mereka.
Di wahana bermain mereka mencoba semua yang ada di sana kecuali martin, walaupun sebenarnya vincent juga tidak ada niat untuk ikut karena baginya itu hanya akan membuat pusing, namun karena kevin memaksa vincent tidak ada pilihan lain. Dan benar saja baru mencoba satu wahana saja vincent sudah mual dia sungguh menyesal telah memasukkan tempat seperti ini ke dalam list sebagai liburan.
"Presdir, apa anda baik-baik saja? " elise mengusap punggung vincent berkali-kali.
"Apa saya terlihat baik?!"
"Maksud saya apa anda butuh sesuatu untuk merendahkan rasa mualnya? "
"Tidak, sekarang mualnya sudah hilang" vincent berjalan menuju salah satu kursi didekatnya.
"Papa, ayo kita coba wahana disana"
"Tidak mau, kamu aja dengan martin"
"Dasar payah" kevin langsung pergi diikuti kenzo dan martin. Elise memaksa ingin tetap disini bersama vincent, dengan alasan tidak tega meninggalkan vincent sendiri disini. Padahal vincent sudah mengatakan kalau dia tidak apa-apa. Sebenarnya itu hanya alibinya agar tidak ikut, sebab elise juga sama pusingnya dengan vincent, tetapi masih bisa menahan dan dia tidak yakin bisa menahannya lagi jika sampai ikut dengan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy
General Fictionvincent avrelio adalah seorang presdir muda yang baru saja lulus dari universitas ternama di inggris saat ia baru menduduki posisi sebagai presdir di perusahaannya disitulah dalam semalam ia menjadi seorang ayah dari anak yang ditemukannya