chapter 16

690 48 0
                                    

Pagi harinya vincent melakukan kegiatannya seperti biasa, ia tidak ingin memusingkan soal kejadian kemarin malam. Toh dia juga tidak akan bertemu lagi dengannya dan vincent menganggap evelyn kemarin hanya terlalu banyak minum, makanya dia jadi seperti itu.

Pagi itu vincent sangat sibuk, dia harus menghadiri banyak meeting serta pergi ke beberapa tempat. Sampai tiba waktu istirahat makan siang, vincent hanya di ruangannya ditemani kertas-kertas ditangannya sesekali ia menatap layar laptop dan mengetik sesuatu disana.

Disaat dia tengah sibuk, ponselnya yang diatas meja berdering, ia mendapat panggilan video dari kevin dan tanpa pikir panjang vincent mengangkatnya. Setelah itu terlihat wajah kevin dilayar ponsel duduk di kursi, serta orang dibelakang kevin, yaitu meli tengah menyisiri rambutnya yang sedikit basah karena baru selesai mandi. Ini adalah salah satu kebiasaan kevin yang vincent ajarkan, setelah pulang sekolah vincent selalu menyuruh para pengasuhnya untuk memandikan kevin.

"Papaa" teriaknya.

"Ada apa? "

"Aku ke kantor papa, ya"

"Untuk apa kesini? "

"Ayo kita makan siang bersama lagi seperti kemarin"

"Mau makan apa? "

"Kari ayam"

"Baiklah, aku pesan kari ayam untukmu"

"Yeahh, terimakasih papa, aku tutup dulu telponnya" panggilan pun terputus.

Vincent beralih menelpon martin yang sebelumnya keluar beli makanan untuknya.

"Martin, sebelum pulang tolong pesankan satu kari ayam untuk kevin" setelah mendapat jawaban dari Martin, vincent langsung mematikan panggilan sepihak dan melanjutkan kegiatannya.

Tidak berselang lama setelah Martin datang membawa makanan yang telah vincent pesan, kevin masuk ke dalam ruangan sambil berteriak dan membentangkan kedua tangannya.

"Papa... Aku datang..."

Vincent beranjak dari kursinya menghampiri kevin. Ketika vincent sudah dekat, kevin memeluk kakinya dan mendongakkan kepala untuk menatapnya.

"Selamat datang" vincent mengelus puncak kepala kevin.

"Ayo kita makan"

"Mana yang lain? " tanya kevin saat sudah duduk di salah satu sofa di sana.

Vincent mengerutkan dahi tidak tahu maksud perkataan kevin.
"Yang lain? Siapa? "

"Kenzo dan mamanya"

"Untuk apa mereka makan disini? "

"Kemarin kita, kan makan bersama dan mamanya kenzo bawa makanan"

Vincent menjelaskan soal situasi kemarin, selesai Vincent menjelaskan terlihat raut wajah sedih kevin.

"Padahal aku berharap bisa seperti kemarin"

"Jadi mamanya kenzo tidak akan membawa makanan lagi? "

"Tentu saja tidak"

Young Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang