vincent avrelio adalah seorang presdir muda yang baru saja lulus dari universitas ternama di inggris saat ia baru menduduki posisi sebagai presdir di perusahaannya disitulah dalam semalam ia menjadi seorang ayah dari anak yang ditemukannya
Pagi telah datang dan cahaya matahari pun mulai menerobos masuk melalui celah gorden kamar vincent. Tetapi sang penghuni kamar masih tidak ingin untuk bangun sampai suara alarm dari jam digital dikamar vincent berbunyi dengan berat hati ia bangun mematikan alarm. Vincent menyandarkan tubuhnya pada sandaran kasur, mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya.
Beberapa menit berlalu vincent beranjak menuju kamar mandi setelahnya vincent mendapat telpon dari martin.
"Tuan saya sudah dapat tiketnya"
"Baiklah, suruh orang rumah menyiapkan semuanya" vincent langsung memutus panggilan.
Ketika tengah bersiap seseorang masuk kamar Vincent dengan tanpa permisi, dan dia tahu siapa orang itu.
"Papaa" teriak kevin memenuhi seisi kamar. Ya. Siapa lagi yang bisa keluar masuk seenaknya ke kamar Vincent, selain kevin.
Terlihat kevin sudah rapi dengan pakaian kaos hitam, celana jins hitam panjang yang serasi dengan vincent.
"Papa kita sungguh ke kebun binatang sekarang" ucap kevin antusias.
"Hm. Kita juga akan piknik di dekat danau"
"Yeayy"
Setelah melakukan berbagai persiapan kini mereka berdua telah terlihat rapi mengenakan pakaian couple dan sekarang tengah menyantap sarapannya.
"Apa semua yang saya minta sudah siap? " tanya Vincent pada paman john sembari melihat para pelayan memasukkan barang dalam bagasi mobil.
"Sudah tuan, semua sudah siap" paman john memberikan kamera pada Vincent.
"Untuk apa? "
"Tuan, anda dan tuan muda sangat jarang pergi jalan-jalan, jadi tidak ada salahnya anda mengabadikan momen tersebut, menambah foto dalam album"
Vincent tampak berpikir, benar apa yang dikatakan paman john, karena selalu dia selalu sibuk, dia sampai tidak ada waktu untuk sekedar pergi berlibur dengan kevin.
"Terima kasih paman john"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kebun binatang
Vincent berjalan lengkap dengan sebuah kamera yang ia kalungkan sembari menggandeng tangan mungil kevin. Vincent ingin mengabadikan setiap momen dengan mengambil gambar maupun video seperti dikatakan paman john, lalu mencetaknya menjadikan sebuah album. Jika dipikir-pikir vincent juga jarang melakukan hal itu.
"Papa liat jerapah itu, dia makan daun yang ada di pohon" tunjuk kevin. Vincent mengikuti arah telunjuk kevin.
"Jerapah ternyata lehernya panjang, seperti di kartun"
"Apa kamu mau foto dengan jerapah itu? "
"Iyaa, mauu"
"Kalau gitu kamu berdiri disana. Oke. Siap. 1,2,3"