Pagi di kediaman vincent tampak sibuk. Mereka tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk majikan mereka, sedangkan ditempat lain lebih tepatnya kamar Kevin ada beberapa pelayan yang membantunya bersiap. Saat dirasa siap Kevin berlari kecil menuju ruang makan disana sudah ada vincent menikmati sarapan.
"Selamat pagi papa" sapa Kevin pada vincent tak lupa memperlihatkan senyum termanisnya.
"Pagi" jawab vincent singkat.
Setelah itu kevin duduk di kursi sebelah vincent.
"Wah.... Makanan favoritku" ucap Kevin senang melihat menu sarapan hari ini adalah makanan kesukaannya, yaitu roti bakar selai coklat lengkap dengan susu rasa coklat. Tak perlu waktu lama Kevin langsung menyantap makanannya.
"Hari ini apa kamu mau berangkat bersamaku? "
Kevin jawab dengan anggukan kecil dan tak menghentikan kegiatannya sedikitpun.
"Kalau begitu cepat habiskan sarapanmu aku harus berangkat lebih awal karena ada meeting"
Kevin menuruti perintah vincent dan segera menghabiskan sarapannya. Ketika sarapan selesai vincent beranjak lalu berjalan keluar rumah diikuti kevin, namun sebelum itu pelayan sekaligus pengasuh kevin yang bernama nathanio memberikan tas pada kevin.
"Tuan muda saya sudah siapkan perlengkapan sekolah anda didalam tas" ucapnya memberi tas pada Kevin dan memakaikannya.
"Terima kasih paman" kevin melanjutkan langkahnya mengikuti vincent. Hari ini adalah hari pertama kevin masuk di sekolah TK dan kevin sangat bersemangat pergi ke sekolah.
. . .
Sesampainya di kantor vincent langsung disambut oleh para karyawan di perusahaannya.
"Selamat pagi presdir" ucap para karyawan itu sedikit membungkukkan badan tanda hormat. Vincent jawab dengan sebuah anggukan kecil sambil tetap berjalan menuju lift khusus ke ruangannya.
Baru saja vincent duduk di kursi singgasananya, salah satu karyawan bernama elise datang membawa sebuah dokumen.
"Tuan, maaf, jika saya mengganggu, saya ingin memberikan dokumen tentang perkembangan proyek baru kita" ia memberikan dokumen bermap biru."Dan ini dokumen pemasukan dari rumah sakit" lanjutnya lalu memberi dokumen lain. Vincent memperhatikan dokumen itu seksama.
"Saya akan periksa lebih detail lagi setelah rapat nanti" vincent menyerahkan dokumennya lagi.
Ia pun pergi meninggalkan ruangan vincent. Sejurus kemudian martin datang.
"Tuan muda persiapan rapat sudah selesai dan klien sudah berada di tempat" tanpa basa-basi vincent beranjak pergi ke tempat tujuan.
. . .
Bel istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar kelas menuju mainan yang mereka kehendaki. Sebagian mereka ada yang bermain ayunan, jungkat-jungkit dan permainan lainnya, ada juga yang bermain kejar-kejaran terlihat mereka amat menikmati jam istirahat ini. Namun berbeda dengan Kevin yang hanya berdiri mengedarkan pandangan dengan tangan berkacak pinggang.
Kevin berdiam diri seperti sekarang bukan ia tak mau bermain dengan yang lain hanya saja ia bingung untuk memilih permainan apa yang cocok untuknya. Sampai pandangan kevin tertuju pada seorang anak laki-laki tengah duduk di kursi taman seorang diri sambil memakan bekal miliknya. Kevin pun menghampiri anak laki-laki itu berniat untuk mengajaknya bermain.
"Kamu gak mau main? "
Mendengar ucapan kevin membuat anak itu menghentikan kegiatannya lalu menatap lekat mata coklat kevin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy
Ficción Generalvincent avrelio adalah seorang presdir muda yang baru saja lulus dari universitas ternama di inggris saat ia baru menduduki posisi sebagai presdir di perusahaannya disitulah dalam semalam ia menjadi seorang ayah dari anak yang ditemukannya