vincent avrelio adalah seorang presdir muda yang baru saja lulus dari universitas ternama di inggris saat ia baru menduduki posisi sebagai presdir di perusahaannya disitulah dalam semalam ia menjadi seorang ayah dari anak yang ditemukannya
Pagi harinya di mansion avrelio terlihat vincent dan kevin tengah menikmati sarapannya tanpa ada yang membuka suara, hanya terdengar suara garpu yang beradu dengan piring, sampai martin menghampiri vincent membawa sesuatu ditangannya.
"Tuan, ini foto yang anda minta kemarin"
Vincent meraih sebuah album, lalu membuka, memperhatikan setiap slide yang berisikan foto elise dan kenzo. Ya, kemarin vincent menyuruh martin mencetak foto hasil liburan kemarin. Vincent menutup album itu dan menyerahkannya ada kevin.
"Kevin, berikan album ini pada kenzo"
"Ini foto liburan kita kemarin, pa? " Vincent mengangguk sebagai jawaban.
"Waktu itu kamu cerita kalau kenzo tidak punya foto album, jadi aku menyuruh martin mencetak foto-foto mereka kemarin"
"Wah... Fotonya bagus"
"Terima kasih pa"
"Sama-sama" Vincent menyeka mulutnya, beranjak dari kursi setelah menyelesaikan sarapannya.
"Mau berangkat bersamaku? "
"Kebetulan aku tidak ada meeting pagi ini"
"Maauuu" jawab kevin antusias.
"Kalau begitu cepat habiskan sarapannya, aku tunggu dimobil"
"Baik"
Didalam mobil Vincent duduk di kursi tepat dibelakang martin yang sebagai sopir, ia sempat berpikir apakah yang dilakukannya akan menyinggung elise, karena dia telah mencetak fotonya tanpa izin darinya.
"Apa aku tanyakansajapadanya? "
Disaat asik larut dalam pikirannya, tanpa sadar ternyata kevin telah duduk disamping Vincent sekarang.
"Apa tidak ada yang tertinggal? "
"Tidak ada"
"Good"
Mobil pun melaju meninggalkan pekarangan mansion menuju tempat sekolah kevin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disekolah waktu jam istirahat, kevin dan kenzo duduk di salah satu bangku di taman sekolah tempat biasa mereka tempati disaat seperti ini. Kenzo juga membawa album yang tadi kevin berikan.
"Kenzo, ayo cepat buka albumnya"
Kenzo membuka album itu perlahan dan dia begitu senang melihat foto-foto itu. Ia senang akhirnya mempunyai foto bersama mamanya yang selama ini dia impikan. Sebenarnya Kenzo bukan sama sekali tidak punya foto berdua dengan mamanya, hanya saja foto itu cuma ada satu dan terpasang diruang tamu rumahnya, sedangkan foto yang Kenzo inginkan ialah foto album seperti punya kevin.