Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar?
Jangan lupa vote & spam komentar boleh banget.
Di rumah istana ini aku nyaman diam di dalamnya, aku merasa tenang dan damai. Aku senang di rumah keduaku ini. Setidaknya aku bisa menjadi gadis mandiri yang jauh dari ketergantungan orang tua, tapi didekatkan dengan orang-orang baik yang selalu merangkul satu sama lain di kala sedih.
Di rumah ini, aku menemukan kehangatan yang dinamakan kebersamaan yang selalu kompak. Karena adanya teman-teman di dalamnya, dan di sini aku menemukan kebahagiaan yang selalu membuat bibir ini berseri-seri. Aku senang, bahagia, karena ada
seseorang yang aku anggap sebagai kakak kandung sendiri atas kebaikan dan sifat uniknya yang membuat aku semakin semangat menjalani hari-hari.Tuhan, ternyata banyak cara untuk mempertemukan aku dengan orang-orang baik. Selain guru-guru yang baik, juga ada Mbak Ulya, Mbak Zara, Mbak Lora, Mbak Mala, Kang Hafi, dan yang paling terkesan Kang Daffa. Aku senang bisa kenal dengan mereka, walaupun waktu kita begitu singkat untuk terus bersama. Ada kalanya di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Ya, aku harus siap dengan itu.
Aku sekarang harus pergi menghilang dari tempat ini, juga menghilang dari kalian, walaupun sebenarnya aku tak sanggup belum siap kehilangan kalian, terutama Daffa. Mau bagaimana lagi jiwa ini lemah, tak sekuat seperti kalian yang mampu bertahan dalam gempuran masalah yang kian hari selalu bertubi-tubi datang. Aku tidak bisa, aku tidak betah, aku nggak nyaman lagi. Maaf, jika aku bohong diwaktu itu. Tapi, semua bukan karena kalian, kok, jadi tenang saja, semua karena jiwa aku yang lemah.
Aku juga bakal ninggalin Daffa yang sudah aku anggap sebagai kakak sendiri. Cukup sudah mungkin perkenalan kita sampai sini. Aku tak pernah berharap terlalu lebih, hanya berharap sedikit tentang perkenalan kita untuk kedepannya. Berharap nanti setelah aku tak ada di dalamnya Daffa berkabar melalui benda gadget miliknya yang sering aku dan Mbak Mala pinjam, atau aku dan Daffa bertemu tanpa sengaja di suatu tempat. Ya, setidaknya aku bahagia jika Tuhan menakdirkan semua harapan aku.
Kemana pun langkah kaki ini berpijak aku tak akan pernah melupakan kalian. Tapi, satu hal yang tidak aku inginkan, aku tidak ingin terlalu ge'er terhadap sesuatu. Aku hanya pasrah sebagaimana kinerja berjalan dengan semestinya.
See you kalian.
Safa Durratul Jinan
Oktober-2017
Seminggu berlalu, kala itu Saffa kembali mempijaki halaman asrama dengan ragu. Hari ini siang, orang-orang terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing. Ada yang bermain saling bercanda di penuhi gelak tawa, ada yang kejar-kejaran, ada yang ngerumpi di ujung halaman sana. Kenapa mereka nampak tak peduli dengan kehadiran dirinya kembali. Kenapa mereka terlihat acuh, apa mereka sudah membaca secarik kertas yang di tulis minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Telah Usai (Selesai)
General FictionTentang dua insan yang saling merelakan, melepaskan, menjauh, melupakan, dan pergi. Jangan lupa follow dulu dan kasih votmennya, ya... Start: 23-Juli-2022 End: 03-April-2023