Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismilah lanjut lagi.
Kamu menanam bibit benih di gundukan tanah basah. Berkali-kali kamu rawat dengan percikan pupuk organik, yakin akan membuahkan hasil yang manis? Sama hal-nya dengan hati, kamu menanam benih cinta dalam hati yang masih terluka sebagai alasan kecil memberi percik bahagia, yakin itu akan membuat si aku jatuh cinta.
~Safa~"Safa?" sapa Erza.
Pertemuan di pertengahan bulan juni 2020, minggu setelah seperkian waktu memutuskan tak bertemu. Menjadi salah satu moment nestapa untuk kapten Erza, moment bahagia yang tak terhingga untuk Safa. Ia harus sedih atau bahagia atas pertemuan kali ini.
Senyuman manis tersungging dari bibir indah Safa, saat netra mendapati seorang lelaki berperawakan tinggi berbalut celana jeans, serta jaz hitam senada dengan celana. Lelaki itu berjalan ke arah Safa.
Kedua pasang kelopak mata saling bertemu, tersirat dari raut wajah si lelaki berperawakan tinggi menandakan sedang bahagia.
"Maaf sudah lama menunggu, bagaimana kabar hati kamu sudah sembuh? Nggak sedih lagi, kan, Saf?" tanya nya lagi.
"Aku sudah sembuh, Kapten."
"Syukurlah, jadi bagaimana jawabannya? Kamu sudah siap?"
Safa memilih membisu, bibirnya berkatup rapat. Seakan-akan terasa terkunci, hingga kesunyian menyambut keduanya. Manik mata kelam Safa menatap bayang-bayang hitam di ujung kakinya. Sedangkan kapten Erza menatap penuh bahagia, tak sabar menunggu jawaban yang sempat tertunda kian berbulan-bulan.
"Bagaimana, Saf?" katanya lagi.
"Hati aku sudah terikat oleh lelaki lain dari masa lalu yang tak lain itu adalah Daffa, lelaki pertama yang telah membuat aku jatuh cinta. Maafkan aku Kapten. Aku jahat banget sama kamu. Mungkin ini lebih dari jahat, seolah-olah kamu yang membantu aku lupakan dia, tapi nyatanya aku malah kembali bersama dia. Silahkan kalau kamu mau benci aku, mau jauhin aku, mau tampar aku, silahkan Kapten!"
Manik mata kapten Erza meredup, bibirnya berkatup rapat, tubuh tingginya menunduk. Hatinya bagai di tusuk ribuan duri. Ia menangis pilu tanpa suara.
"Safa, sejak awal pun aku sudah tau kalau kamu masih mencintai Daffa, tokoh utama dari cerita kamu, bahkan sejak kamu jujur bahwa kamu masih mencintai dia, dan hati kamu belum bisa terbuka untuk lelaki manapun termasuk aku. Di situ aku sudah sadar terhadap kamu, bahwa perasaan kamu hanya untuk Daffa seseorang. Walaupun selama ini perjuangan cinta aku tanpa balasan. Namun, sebuah usaha untuk membuat kamu bangkit kembali tersenyum tak pernah tersia-siakan. Aku tulus mencintai kamu tanpa alasan, Saf. Kasih sayang aku untuk kamu tak pernah aku buat-buat dengan kepalsuan. Ketika aku menyadari semuanya, kalau aku mencintaimu begitu dalam, aku lupa bahwa toko utama yang kamu buat tak bisa tergantikan oleh lelaki manapun, dia terlalu istimewa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Telah Usai (Selesai)
Fiksi UmumTentang dua insan yang saling merelakan, melepaskan, menjauh, melupakan, dan pergi. Jangan lupa follow dulu dan kasih votmennya, ya... Start: 23-Juli-2022 End: 03-April-2023