Bab09_Memupuk Rasa

38 54 8
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar?

"Safa, aku mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Safa, aku mencintaimu. Apa kamu juga punya rasa yang sama seperti yang aku katakan barusan?"

"Sejujurnya, rasa ini sudah tumbuh sejak dulu awal kita berteman, tapi kala itu hati aku masih milik seseorang. Tetapi saat ini aku beruntung ada kamu, Saf. Coba kalau nggak ada kamu mungkin aku akan terjebak dalam cinta yang salah," kata nya kemudian.

Itu adalah kalimat bucin pertama yang dilontarkan
Daffa. Bagaimana awal memupuk rasa menumbuhkan benih cinta, menyatukan dua hati, menciptakan kebahagiaan pada pertengahan bulan april 2018.

Padahal sebelum bulan april datang menyapa. Hari itu, di bulan januari mereka masih berjalan baik-baik, saja tidak ada hiruk pikuk kehidupan yang gundah dalam asmara Daffa dan Alina.

Detak jantung Safa kian memburu tak beratur, ada rasa bimbang dalam hati. Ia sedang tersesat di jalan buntu yang gelap tanpa penerang.

Bimbang akan menjadi benteng pertahanan hubungan asmara mereka yang seketika runtuh, bimbang akan menjadi dalang permasalahan antara cinta yang Daffa kuat-kuat di bangun dengan susah payah.

Mengapa dirinya yang harus menjadi pengganti ketika peran utama pergi hanya satu kesalahan yang fatal. Mengapa harus ia, mengapa tidak yang lain. Wanita di luar sana masih banyak yang lebih cantik daripada gadis seperti Safa.

Dan mengapa semuanya menyalahkan Safa? Padahal ia tidak jahat, bukan pula seorang gadis yang suka merebut kebahagiaan orang lain.

Safa duduk di kursi teras tersedia juga di temani Daffa, hanya saja pikirin melayang kemana-mana. Melamun menatap orang-orang lalu lalang dengan pandangan hampa. Mengerutuki nasib diri yang telah melakukan hal-hal salah yang seharusnya ia tak melakukan. Bagaimana itu seharusnyanya tak berkutik ikut campur kedalam rumah yang mereka sudah di bangun kuat-kuat diberi pondasi, tetapi dengan bodohnya Safa malah ikut campur merombaknya seketika.

Safa masih ingat betul dalam benak pikiran tentang asmara Daffa dan Alina. Sebelum adanya masalah datang menyapa mereka. Begitu bahagianya kala itu, tanpa ada satupun celah luka yang masuk ke dalam dua insan yang sedang kasmaran. Tampak bahagia sumringah tak ada sedikit tentang story Facebook, yang dibuat menandakan dua insan sedang gundah. Tetapi mengapa sekarang malah sebaliknya menimpa mereka.

Memori tentang duka hati Daffa memutar kedalam benak pikiran. Bagaimana kala itu Alina memperondak cintanya yang selama ini di bangun dengan susah payah. Tetapi, dengan tega Alina menuduh Safa yang menjadi dalang di balik kehancuran. Padahal yang menghancurkan segalanya Alina sendiri.

"Safa, tega sudah memisahkan aku dengan Daffa."

"Safa tega! Coba kalau nggak ada kamu sejak itu, mungkin aku sama Daffa nggak bakal seperti ini."

Cinta Yang Telah Usai (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang