Part 17

3.8K 568 43
                                    

Mobil Bima terparkir sembarangan di pelataran parkir klub Dark Side, pria itu tidak peduli ketika penjaga parkir protes, malah Bima memberikan kunci mobilnya kepada pria itu beserta dengan uang beberapa lembar ke tangan pria itu.

"Parkirkan mobil saya," teriak Bima sambil bergegas melangkah masuk ke dalam klub.

Pendengaran Bima langsung di sambut dengan suara musik yang keras, ketika dirinya berada di dalam klub. Bima mengumpat keras ketika melihat suasana klub yang gelap dengan lampu kelap kelip. Suasana begini membuat Bima pasti kesulitan untuk menemukan Renata diantara begitu banyak orang yang berada di sana.

Bima masuk semakin dalam dengan kepala menoleh ke kanan-kiri berusaha mencari Renata di antara para pengunjung yang sedang asyik berjoget dengan hebohnya. Bima tahu sebagian orang di klub itu sudah mabuk, entah karena minuman ataupun obat-obatan. Klub Dark Side memang tempat yang berbahaya.

Semakin lama Bima berada di sana, semakin pria itu khawatir ketika tidak juga menemukan Renata di manapun, Bima untuk pertama kalinya merasa cemas dan takut. Apalagi semakin lama Bima berada di sana, pria itu bisa melihat kalau Dark Side benar-benar tempat yang buruk.

Ketika Bima hampir putus asa dengan kecemasan yang sudah terlampau besar. Bima akhirnya melihat Renata yang duduk bersama dengan seorang pria.

Amarah langsung saja merasuki Bima ketika melihat apa yang sedang dilakukan oleh pria itu, dengan cepat Bima menghampiri meja di mana Renata duduk. Semakin mendekati mereka, Bima tahu kalau pria yang sedang bersama dengan Renata adalah Dito. Dan benar seperti prasangka Bima selama ini kalau Dito adalah pria busuk dengan rencana yang juga busuk.

Bima bisa melihat Renata terlihat teler seperti orang mabuk, wanita itu juga tidak menolak ketika Dito memeluk dan menciumnya, malah Renata terlihat menikmatinya.

"Hei, apa... !" Protes Dito ketika dirinya di tarik seseorang sehingga membuat pelukannya pada Renata terlepas. Dan yang lebih membuat Dito terkejut lagi adalah ketika sebuah bokem mendarat di wajahnya.

"Bajingan kamu, apa yang telah kamu lakukan terhadap Renata," teriak Bima penuh amarah dan kembali memukul Dito. Dito yang tidak menyangka dan tidak siap berusaha sebisa mungkin mengelak dan menangkis pukulan Bima tetapi pria itu akhirnya pasrah ketika Bima semakin emosi. Suasana menjadi ramai dan mulai kacau, entah kenapa malah ada pihak lain yang ikut melakukan pemukulan dan akhirnya malah membuat suasana klub menjadi kacau balau.

"Jangan pernah muncul lagi di hadapan Renata kalau kamu tidak mau berakhir lebih buruk dari ini," ancam Bima, setelah membuat Dito tersungkur di lantai dengan wajah bengkak dan penuh darah.

Sementara itu Renata yang melihat kejadian itu hanya diam kebingungan, tubuhnya masih terasa panas dan entah kenapa gadis itu merasakan gairah yang begitu tinggi. Mata Renata nanar menatap Bima yang terlihat begitu gagah di hadapannya.

"Kamu tidak apa-apa, Renata ?" Tanya Bima yang segera menghampiri Renata.

"Bimaa... " Desah Renata, gadis itu meraih lengan Bima dan menariknya membuat Bima limbung sesaat karena tidak menyangka dengan apa yang dilakukan oleh Renata.

Kerutan terlihat jelas di kening Bima melihat sikap Renata yang aneh. Wajah Renata bersemu merah dengan mata sayu, berkaca-kaca. Kembali Bima mengumpat keras. Dia tahu kalau Renata pastinya diberikan obat perangsang. Dan benar saja apa yang dipikirkan oleh Bima ketika Renata bereaksi begitu liar terhadap.

"Bima, kenapa aku merasa panas sekali ?" Tanya Renata sambil berusaha membuka kancing blus yang dipakainya.

"Kita harus pergi dari sini Renata," ucap Bima sambil mengajak Renata berdiri. Wanita itu sempoyongan ketika di tarik Bima.

Sang Playboy Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang