Bima berjalan dengan santai menuju ke apartemennya, pria itu baru saja mengantarkan Renata pulang ke tempat kos, kekasihnya itu.
Senyuman lebar tidak pernah lepas dari wajah tampan Bima, apalagi ketika pria itu mengingat bagaimana ciuman mereka di dalam mobil dan kemudian kembali terjadi, di tempat kos Renata ketika Bima kembali mencuri ciuman Renata.
Bahagia yang itu sekarang Bima rasakan. Akhirnya Renata, wanita yang dia inginkan selama ini telah menjadi kekasihnya.
Langkah Bima terhenti ketika mengetahui ada seseorang yang berdiri di depan pintu apartemennya. Guratan tidak suka terlukis di wajah Bima.
"Mau apa kamu ke sini ?"
"Bima, aku kangen dengan kamu, sudah lama kamu tidak pernah menelepon aku lagi."
Dengan cepat Bima melepaskan rangkulan tangan Regina di lengannya. Ya, ternyata Regina lah yang datang ke apartemen Bima. Wanita itu masih belum menyerah untuk berusaha memikat Bima.
Dan karena Regina tahu di mana Bima tinggal, maka Regina ke apartemen pria itu dengan maksud untuk menggoda Bima.
"Lebih baik kamu pergi dari sini, Regina, aku tidak mau lagi melihat kamu di depan mataku."
"Kenapa kamu berubah Bima, dulu kamu terlihat menyukaiku."
"Menyukaimu.. ! "Bima tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"Kamu terlalu percaya diri kalau bilang aku menyukaimu, aku tidak pernah menyukaimu, Regina."
"Tapi waktu itu kamu mendekatiku lagi, malah menyuruhku memasak buat kamu."
"Aku mendekati kamu waktu itu hanya karena ingin mencari tahu tentang Renata, tidak lebih dari itu."
"Jadi kamu waktu itu berpura-pura suka dengan aku."
"Aku tidak pernah bilang suka dengan kamu, mungkin itu hanya ada dalam pikiran kamu saja karena jelas-jelas waktu itu aku bilang kangen dengan teman lama."
"Tidak mungkin, kamu bohong, ini semua pasti karena Renata yang merayu kamu sehingga kamu tergoda," ucap Regina yang masih tidak percaya dengan kata-kata Bima.
"Jangan bawa-bawa Renata ke dalam urusan kita."
"Tapi kalian jadi dekat sekarang dan jangan bohong dengan bilang tidak,"pungkas Regina sengit.
"Ya, kamu benar, Renata sekarang malah telah menjadi kekasihku dan Regina mungkin seharusnya aku harus berterima kasih kepada kamu, karena kamu aku jadi bisa mengenal Renata."
"Apa maksudnya ?"
"Karena kejadian di gudang waktu itu, aku jadi jatuh cinta terhadap adik tiri kamu itu."
"Tidak mungkin, tidak boleh, kenapa kamu bisa jatuh cinta dengan Renata," pekik Regina histeris.
"CUKUP Regina jangan membuat keributan di sini, sebaiknya kamu pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi ke sini karena aku tidak mau melihat wajah kamu lagi di sini," kata Bima dingin dan pria itu menghampiri pintu apartemennya berniat untuk membuka pintu dan masuk ke dalam tetapi itu tidak terjadi karena Regina yang menahan Bima dengan memeluk pinggang Bima.
"Aku mencintaimu, Bima, aku bisa memberikan apa yang kamu mau, lebih dari Renata, aku juga cantik dan tubuhku seksi, kamu pasti puas denganku."
Bima menarik lengan Regina yang memeluknya hingga terlepas dan mendorong wanita itu hingga hampir saja Regina jatuh terduduk kalau saja wanita itu tidak sigap menahan tubuhnya.
"Aku tidak pernah tertarik dengan kamu dari dulu maupun sekarang, apalagi tubuhmu yang terlalu murah kamu berikan pada semua pria," ucap Bima dan dengan sengaja menatap jijik ke arah Regina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Playboy Jatuh Cinta
RomanceDesain cover by Karos. Art warning 21+ !!! Adult Content Sinopsis : Hidup seorang gadis bernama Renata begitu berat apalagi ketika Papa, orang yang begitu Renata sayangi menikah kembali setelah sekian lama menduda. Bagi Renata mempunyai seorang Ibu...