Part 20

3.7K 514 18
                                    

Hari baru buat Renata, semalam adalah hari terakhirnya bekerja di klub Star Night, Renata juga telah berpamitan dengan semua teman-temannya di sana, rasanya sedikit sedih harus kehilangan teman seperti Lily dan Freya tetapi Renata sadar dirinya harus realistis, pekerjaannya yang sekarang jauh lebih baik daripada menjadi pelayan di sebuah klub malam.

Renata cukup terkejut ketika pengunduran dirinya diterima dengan mudah oleh klub Star Night, tanpa pertanyaan apapun juga. Padahal Renata baru mengatakan pengunduran dirinya setelah dia diterima bekerja di perusahaan Bintang Transport. Bima hanya memberi waktu 3 hari untuk Renata membereskan semua urusannya sebelum bekerja di kantornya dan hari ini adalah hari pertama Renata bekerja di tempat baru.

Renata telah bersiap-siap untuk pergi ke kantor, karena letak kantor Bintang Transport dengan kos Renata cukup jauh, gadis itu memutuskan untuk pergi lebih pagi, selain karena tidak ingin terlambat datang ke kantor di hari pertama kerja. Renata tidak ingin memberikan kesan buruk kepada perusahaan.

Ketika Renata turun dari lantai 2 tempat kosnya, betapa terkejutnya dia ketika melihat Bima, pria yang telah menjadi Atasannya itu, duduk di kursi tamu tempat kos Renata.

"Pagi, Renata."

"Pa.. pagi.. Co.." dengan cepat Renata menutup mulutnya dengan telapak tangannya, hampir saja Renata keceplosan memanggil Bima dengan sebutan cowok mesum.

"Pagi, Pak Bima," ucap Renata mengulang kata-katanya kembali

"Kamu pasti bingung, aku kenapa pagi-pagi sudah ada di sini."

Renata menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan Bima.

"Yah, kan hari ini kamu pertama kali bekerja di kantor aku, menjadi asisten aku, jadi aku ingin kamu tahu lebih awal bagaimana tugas-tugas kamu sebagai asisten," kata Bima menjelaskan kedatangannya ke tempat kos Renata.

Renata merasa kata-kata Bima masih tidak masuk akal, Bima kan seorang Bos bagi Renata kenapa juga harus repot-repot menjemput Renata hanya untuk menjelaskan tugas yang akan Renata kerjakan, lagipula mereka toh nanti akan bertemu juga di kantor.

"Kamu sudah siap ?" Tanya Bima, pria itu tidak mau memberikan kesempatan Renata untuk berpikir lebih jauh lagi, dia tahu alasannya yang dia utarakan benar-benar tidak masuk akal, tetapi Bima tidak peduli.

"Sudah."

"Kalau begitu, bisa kita pergi sekarang ?"

Renata sekali lagi hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Yuk," ajak Bima yang telah keluar dari rumah kos Renata menuju ke mobilnya yang terparkir di halaman kos Renata.

Beberapa saat kemudian, mereka telah berada di jalanan menuju ke kantor Bintang Transport. Tetapi kerutan bingung terlihat di wajah Renata ketika gadis itu menyadari bahwa perjalanan mereka bukan menuju ke kantor, mobil Bima malah berjalan menuju ke arah yang berbeda.

"Pak, kayaknya jalannya salah ?"

"Tidak salah kok, benar."

"Tapi ini bukan jalan ke kantor."

"Memang, kita mau ke suatu tempat dulu sebelum ke kantor, lagian masih terlalu pagi untuk ke kantor," kata Bima santai.

"Kita mau ke mana ?" Tanya Renata penasaran.

"Kamu lihat saja nanti,"sahut Bima tidak mau menjelaskan tujuan mereka akan ke mana.

Dan setelah lebih dari 30 menit perjalanan, mobil Bima masuk ke halaman parkir sebuah butik. Renata langsung menoleh, menatap Bima bingung.

"Kenapa ke sini ?"

"Kamu mulai hari ini bekerja menjadi asistenku jadi sebagai seorang asisten dari Bimantara Cakra harus terlihat profesional dan berpenampilan menarik."

Sang Playboy Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang