Azel memberhentikan mobilnya di depan sebuah ruko. Ia menatap ruko kue yang cukup besar tersebut dan melirik April yang melepaskan seatbeltnya.
"Makasih ya Zel," ucap April ramah sedangkan Azel memilih menatap ke arah lain.
"Ya ya, sana," gerutu Azel malas.
"Iya sekali lagi, makasih," ucap April segera membuka pintu tapi tiba-tiba saja tarikan Azel mengangetkannya.
"Aku antar pulang," ucap Azel cepat sedangkan April mengerutkan keningnya tak mengerti. Azel menelan salivanya sambil menatap April yang bingung, ia tanpa sadar menarik April setelah melihat sesosok arwah di dalam ruko tersebut.
"Hah?"
"Aku antar," ucap Azel tegas.
"Tapi jam pulangku, jam 9 malam, sekarang baru juga jam 5 sore, " ucap April bingung.
"Pokoknya aku antar," ucap Azel lagi tak mau dibantah.
April tersenyum mengangguk dan langsung keluar walau dengan wajah kebingungan di sana. Sedangkan Azel memarkirkan mobilnya. Ia kembali menatap ke dalam toko tersebut mencari sosok arwah yang dilihat nya. Mengapa arwah itu kembali hilang. Arwah itu yang mengikuti April dari kemarin. Untuk apa sebenarnya arwah-arwah itu mendekati April?
~
April kembali melirik keluar, sudah hampir dua jam Azel di luar menunggunya. Pria itu benar-benar menunggunya dan ia cukup bingung karena sebelum itu, pria itu malah seperti ingin mengusirnya tapi sekarang. Pria itu menunggunya di dalam mobil bahkan mobil itu tidak bergerak sama sekali.
"Mba kue yang ini masih ada?"
"Itu, ada sebentar ya mas," ucap April ramah berbalik masuk ke dapur untuk mengambil beberapa kue yang tersisa.
April menaruh ke dalam kotak kemudian memberikannya dan tersenyum ramah. Ia sibuk sampai pukul 9 malam tanpa ia sadari. Akhirnya toko akan segera tutup, ia bergerak cepat merapikan semua tempat dan membersihkan meja.
"Pril, mba duluan ya, pintu depan dikunci terus kuncinya simpan tempat biasa ya, soalnya mba udah ada janji nih," ucap seorang pekerja. April menganggukkan kepala. Setelah semua selesai ia kerjakan.
April segera berjalan keluar dari ruang dapur. Tapi pintu terkunci dari luar membuat April cukup panik.
"Aduh kok ke kunci sih," ucap April bingung.
"Mba Mala, jangan bercanda, udah malam, aku takut," ucap April khawatir apalagi saat lampu ruangan berkedip-kedip.
"Azel.. itu kamu ya, jangan bercanda, aku takut," lirih April menutup kedua matanya dan telinga.
~
Azel tersentak saat kepalanya jatuh ke samping tanpa sandaran. Mengapa ia ada di dalam mobil? Azel menggeleng tak percaya ia tertidur di dalam mobil karena menunggu April. Ia kembali memperhatikan jam tangannya pukul 9.30.
Azel melepas seatbelt dan keluar dari mobil memperhatikan ruko yang sudah mematikan lampu dan tanda closed sudah dikeluarkan. Tapi kenapa April tidak keluar. Azel mendorong pelan pintu yang tak terkunci.
"April?" panggil Azel pelan.
Sesosok arwah muncul dan menatapnya sambil tertawa cekikikan membuat Azel mendengus melihat arwah tersebut dan menutup kembali pintu yang baru saja ia buka. Ia kembali melihat ke dalam ada ruangan yang masih menyala. Apa April di dalam ya?
Azel melirik arwah yang masih betah berdiri disebelahnya padahal dirinya sudah berusaha tak perduli. "Kamu tahu orang yang kerja di sini kan?" tanya Azel tak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love (On Going)
RomanceKemampuan yang membuat ku sangat kesusahan. Apalagi ada arwah aneh yang selalu mengikutinya. Benar benar menyebalkan!