CW / TW 🔞
HAPPY READING
Seonghwa hampir saja terlambat kerja, dia menarik napas panjang melihat jam absennya... Hanya kurang satu menit. Dengan segera dia melangkah masuk ke mejanya, teman-teman seruangannya sudah mulai sibuk bekerja. Seonghwa pun mulai berkonsentrasi, tapi matanya hanya menatap kosong ke layar komputer, pikirannya mengingat ke kejadian semalam dan dia mengernyit.
Dia merasa murahan sekali, menjual diri kepada laki-laki itu tetapi terlena dengan rayuannya. Mau bagaimana lagi, lelaki itu adalah jelmaan Eros si penakluk dengan segala pengalaman dan keahliannya, sementara Seonghwa baru pertama kalinya bercinta. Tuhan, ampuni dosa-dosaku. Seonghwa memejamkan matanya dan menunduk- kan kepalanya sebelum mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan.
“Iya, aku juga tidak menyangka” suara berbisik dua rekan di sebelahnya menarik perhatian Seonghwa, “Rasanya seperti bukan Mr. Hongjoong.”
Mendengar nama lelaki itu disebut mau tak mau Seonghwa menajamkan telinganya, mendengarkan.
“Tadi kami serombongan habis sarapan berpapasan dengan Mr. Hongjoong, kami hanya menunduk karena biasanya Bos besar itu hanya melirik dari sudut matanya, mengangguk selama sedetik lalu pergi dengan acuh tak acuh.” Wanita itu menghembuskan napas takjub,
“tapi tadi...astaga! Mr. Hongjoong bahkan berhenti, tersenyum ramah dan menanyakan kabar kita semua....” suaranya terpekik hampir histeris.
“Dan senyumnya yang sangat jarang itu, bukannya menjawab semua- nya malah terpesona dengan mulut menganga, ada yang mencoba menjawab tapi yang keluar hanya suara tercekik,” lanjutnya meng- gebu-gebu.
“Mr. Hongjoong sama sekali tidak merasa terganggu dengan sikap konyol kami. Dia malah tertawa geli dan melambaikan tangan ramah sebelum pergi. Benar-benar anugerah tak terlupakan! Menurutmu ”
Seonghwa beranjak berdiri ke kamar mandi, tak tahan mendengarkan pemujaan pemujaan terhadap laki-laki itu. Tapi tetap saja dia ikut bertanya-tanya, Seonghwa terpekur di depan pintu kamar mandi. Dia berpikir mengenai perubahan sikap Hongjoong di kantor, bosnya itu memang selalu memasang wajah dingin, ketus dan jarang bicara, banyak orang di sini yang takut sekaligus memujanya karena sikapnya itu... tapi kenapa dia berubah ramah?
“Memikirkanku?”
Suara yang diucapkan dengan pelan dan lembut itu membuat Seonghwa membalikkan tubuhnya mendadak dengan terlonjak kaget dan hampir menabrak orang yang berdiri dibelakangnya. Matanya langsung bertatapan dengan mata coklatnya yang tajam, obyek pikirannya.
Dan kenapa si bos ada di sini? Di lorong menuju kamar mandi lantai 3 padahal dia punya kamar mandi sendiri di ruangannya? Tanpa sadar Seonghwa mengucapkan pertanyaannya keras-keras, Hongjoong tertawa, “Aku sedang menemui kepala personalia di lantai yang sama, tiba tiba ingin ke toilet, tidak bolehkah?” suaranya makin melembut, lalu matanya berubah tajam. Dan Seonghwa mengenali tatapan itu, tatapan kalau....
“Damn! Aku sudah amat sangat merindukanmu!” Dengan cepat Hongjoong meraih Seonghwa, lalu menciumnya, dengan gairah menggebu- gebu seolah-olah sudah lama tidak berciuman, padahal baru tadi pagi mereka.....
Suara percakapan yang sayup-sayup mendekat membuat Seonghwa ter- peranjat, dengan secepat kilat didorongnya Hongjoong dan dia setengah berlari masuk ke toilet. Didengarnya suara Hongjoong dengan ramah membalas sapaan orang-orang yang baru datang ke toliet, Suaranya terdengar biasa saja bahkan sedikit kegembiraan kecil terselip di sana. Apakah lelaki itu geli atas sikapnya? Sialan dia! Tak sadarkah dia kalau menyergapnya seperti itu di toilet kantor benar- benar tindakan nekat? Jantungnya masih berdentam-dentam dengan kuatnya seakan ingin meloncat dari tempatnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Park Seonghwa | JoongHwa
FanfictionDalam hidupnya, Impian Seonghwa hanyalah ingin menjadi pria yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah dengan Choi San kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia. Tetapi ternyata apa yang dia inginkan meskipun sederhana, tidak semudah itu menj...