Chapter 10

829 78 5
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Yunho sedang duduk di ruang tamu rumahnya, merenung. Ada yang mengganjal di pikirannya, terus mengganggu. Sesuatu yang diketahui- nya sejak dulu tapi di lupakannya. Sesuatu tentang Serena, dia merasa dia seharusnya Seonghwa sesuatu tentang pemuda itu, tapi apa?

Apa itu Yunho ? Bukankah kau merasa sudah pernah mengenal nya sebelumnya? Sebelum pemuda itu bekerja di perusahaan ini? Bukankah dia terasa begitu familiar?
Dengan gelisah Yunho berdiri, melangkah ke depan lemari putih yang terpajang rapi di ruang tamunya....

Sebenarnya dia punya firasat Seonghwa berhubungan dengan masa lalunya, masa lalu yang ingin dilupakannya, karena terlalu pedih untuk diingatnya. Kenangan tentang almarhum suaminya, Taeyang....
Dengan gemetar Yunho membuka laci lemari putih itu, lalu mengeluarkan sebuah kotak putih yang tidak pernah disentuhnya sejak dua tahun lalu.

Hati-hati dibukanya kotak itu dan dikeluarkannya isinya, sebuah map tebal berisi berkas-berkas. Yunho duduk, menarik napas  panjang dan membuka map itu, isinya adalah kliping, potongan berita-berita tentang tragedi dua tahun lalu.
Tragedi kecelakaan beruntun di jalan tol yang menewaskan Taeyang suaminya.

Saat itu, dalam kesedihannya, Yunho mengumpulkan semua berita yang memuat tentang tragedi itu, menjadikaanya satu di dalam satu map besar, memasukkannya ke kotak, dan menyimpannya, menyimpannya bersama segenap kepedihan yang dia rasakan.
Sekarang dia membuka lagi kotak kepedihan itu, hatinya terasa nyeri, tangannya gemetar ketika membuka halaman demi halaman. Potongan artikel itu.

Sampai kemudian dia menemukan apa yang dia cari.

Gambar sosok itu persis sama, meski terlihat muda, rapuh dan remuk redam, itu Seonghwa yang sama, di gambar artikel itu, dia sedang menunduk mengenakan pakaian serba hitam di ruang tunggu sebuah rumah sakit,

SELURUH KELUARGA TEWAS MENJADI KORBAN TABRAKAN BERUNTUN

Begitu judul artikel itu.

Disitu dijelaskan bagaimana Seonghwa kehilangan kedua orang tuanya dan ditinggalkan sebatang kara sendirian. Sedangkan tunangannya, seorang pengacara bernama Choi San terbaring koma tak sadarkan diri. Tunangan? Koma?

Yunho membaca artikel itu dengan teliti, lalu mengamati background rumah sakit pada gambar artikel Seonghwa itu. Dia tahu rumah sakit ini karena pernah praktek lapangan disana beberapa tahun lalu. Dengan segera dia menelephone rumah sakit itu, menggunakan berbagai koneksi profesi dokternya untuk memperoleh info dari dokter- dokter yang dikenalnya, Yunho mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan pada akhirnya menemukan kebenaran.

Kebenaran yang pasti akan menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Bahkan matanyapun berkaca-kaca karena terharu.
Tiba-tiba Yunho teringat akan kata-kata Mingi ketika mereka makan siang bersama tadi, mengenai rencana lelaki itu untuk memberi Seonghwa pelajaran....

Malam ini.....

Oh Tuhan !!

Dengan segera, seolah tersadarkan, Yunho segera meraih dompet dan kunci mobilnya. Dia harus mencegah Mingi melakukan apapun rencananya untuk memberi pelajaran pada Seonghwa !!
Mingi sudah salah paham, dan apapun yang dilakukan lelaki itu, dia pasti akan menyesal begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya !! Yunho harus mencegahnya sebelum terlambat!!


A Romantic Story about Park Seonghwa | JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang