Aku mau update kmaren tuh kelupaan, terus baru inget belum di up, maaf ya ueueueue
Happy reading!!!
.
.
.
.
.“Dimana ruangan tempat perawatan San?” Hongjoong berdiri di depan resepsionis.
Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Hongjoong.
“Ruangan perawatan Choi San?” Hongjoong mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.
“Oh.... Untuk Choi San... Anda... Anda mungkin harus menemui Suster Lee dulu, beliau suster kepala penanggung jawabnya.”
“Dimana?” gumam Hongjoong tak sabar. “Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua.”
Tanpa basa-basi Hongjoong meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu.
Pintu itu tertutup rapat dan Hongjoong mengetukknya. “Masuk,” sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.
Hongjoong masuk dan langsung berhadapan dengan suster Lee. Suster Lee langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali. Penggambaran Seonghwa sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.
“Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?” gumam suster Lee langsung tanpa basa-basi.
Hongjoong mengernyit mendengar sapaan pertama suster Lee yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelephone itu mengatakan dirinya adalah suster Lee...
“Ya” Hongjoong mengakuinya pelan
“Anda sudah tahu semuanya?”
“Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Seonghwa lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Seonghwa datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya,” Suster Lee menatap Hongjoong dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Hongjoong merona “Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi.”
Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Hongjoong terasa kelu. “Saya ingin bertemu Seonghwa” gumam Hongjoong akhirnya.
Suster Lee mengangkat alisnya.
“Untuk apa? Ketika hubungan hutang piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagi pula saya tidak yakin Seonghwa bersedia menemui anda.”“Tidak ada hubungannya dengan uang ! Saya tidak peduli dengan uang!” Hongjoong hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya, “Saya harus bertemu dengan Seonghwa, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah...”
“Anda bisa menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya.” sela Suster Lee tegas.
Hongjoong mengernyit, “Saya mohon... Saya harus bertemu dengan Seonghwa, saya butuh bertemu dengan Seonghwa.”
Suster Lee mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan. Tapi sekarang Hongjoong tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Seonghwa. Suster Lee menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya. Lelaki ini sedang jatuh cinta. Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Hongjoong? Kalau saja Hongjoong hanya lelaki sombong yang menginginkan bayaran setimpal atas apa yang diberikannya kepada Seonghwa, suster Lee akan mengusirnya tanpa ragu. Tapi Hongjoong yang ada di depannya ini tampak begitu kesakitan menanggung rasa bersalah, tampak remuk redam di dera perasaannya sendiri. Lelaki ini sama menderitanya dengan Seonghwa. Bagaimana mungkin Suster Lee tega mengusirnya?
![](https://img.wattpad.com/cover/292413724-288-k572467.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Park Seonghwa | JoongHwa
FanfictionDalam hidupnya, Impian Seonghwa hanyalah ingin menjadi pria yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah dengan Choi San kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia. Tetapi ternyata apa yang dia inginkan meskipun sederhana, tidak semudah itu menj...