LAST CHAPTER!
Jangan lupa baca pesan ku di akhir chapter ya! Maaciw!
HAPPY READING ♡.
.
.
.
.Di luar, Hongjoong yang menunggu sambil bersandar di tembok dekat pintu masuk mendengar semuanya, jantungnya berdetak keras, penuh antisipasi, ikut menanti jawaban Seonghwa. Kumohon katakan Ya, bisik Hongjoong dalam hati, menjeritkan permohonannya dalam diam, kumohon katakan Ya, kau mencintaiku Seonghwa.
Di dalam ruangan Seonghwa tertegun, menatap San, menatap ketulusan yang ada di sana. Tidak apa-apakah kalau dia mengakuinya? Tidak apa-apakah kalau San akhirnya mendengarnya?
Seonghwa menarik napas dalam dalam, menahankan debar jantungnya, lalu menghembuskannya pelan-pelan.“Ya San” gumamnya lembut setengah berbisik “Ya, aku mencintai Hongjoong, aku sangat mencintainya” air mata menetes lagi di pipinya.
San mengusap air mata itu dengan lembut, sedikit melirik ke pintu, menyadari kehadiran Hongjoong di sana. Kau dengar itu Hongjoong? Gumamnya dalam hati, Permataku ini mencintaimu, dia sangat berharga dan dia mencintaimu, kau harus menjaganya baik-baik, jangan pernah menyakitinya...
Di luar Hongjoong memejamkan matanya mendengar pengakuan Seonghwa itu, dia dipenuhi kelegaan yang luar biasa. Seonghwa hampir tidak pernah mengungkapkan perasaan padanya, Hongjoong harus selalu mengukur ukur, menebak-nebak dari mata dan tindakan Seonghwa. Dan mendengar sendiri kalimat itu dari bibir Seonghwa, diucapkan dengan penuh keyakinan, mau tak mau membuat tubuhnya dibanjiri kebahagiaan.
“Dia pasti akan menjagamu Seonghwa, kau tidak usah mencemaskan aku lagi, aku sudah tidak perlu dijaga.”
“Tapi, San... “
San tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Dokter Yunho mengajakku ke jerman. Disana dia punya kenalan spesialis tulang dan saraf yang sangat ahli, yang bisa menyembuhkanku lebih cepat, dan kupikir aku akan mengambil kesempatan itu”
Seonghwa membelalakkan matanya, pucat pasi “San... Kau akan pergi?”
San menganggukkan kepalanya, “Aku akan mengejar kebahagiaanku, aku akan menyembuhkan diri dan memulai karirku, masih ada harapan dan aku tidak akan menyerah. Kau sudah memberiku contoh dengan berjuang untukku tanpa putus asa padahal kemungkinan aku terbangun dari koma sangat kecil, jadi sekarang aku akan berusaha berjuang”
Seonghwa tertegun, kehabisan kata-kata mendengar kalimat San. Dia hanya punya satu hal untuk diungkapkan, kata maaf, maaf karena aku mencintai orang lain, maaf karena aku mengkhianati cintamu, maaf karena aku membiarkan hatiku dimiliki orang lain.
Ketika dia akan membuka mulutnya untuk meminta maaf, San mencegahnya dengan menaruh jemarinya di bibir Seonghwa, “Jangan meminta maaf, aku tahu kau akan meminta maaf” San tersenyum simpul, “Kau tidak perlu meminta maaf, kau tidak pernah berniat mengkhianatiku, bahkan kau malah berniat mengorbankan hati dan perasaanmu demi aku. Seharusnya aku yang berterimakasih padamu.” Dengan lembut San melepaskan cincin emas pertunangan di tangannya, dan meletakkannya dalam genggaman Seonghwa.
“Aku melepaskanmu, Seonghwa, tunanganku yang berharga. Terima kasih untuk cinta yang pernah kita bagi bersama. Terimakasih untuk semua perjuangan yang telah kau korbankan untukku, Terimakasih karena pernah mencintaiku,” dengan lembut San mengecup jemari Seonghwa yang terpaku, “sekarang kau bebas, kejarlah kebahagiaanmu sendiri...”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Park Seonghwa | JoongHwa
FanfictionDalam hidupnya, Impian Seonghwa hanyalah ingin menjadi pria yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah dengan Choi San kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia. Tetapi ternyata apa yang dia inginkan meskipun sederhana, tidak semudah itu menj...