Chapter 11

828 76 2
                                    

Happy reading!!

.
.
.
.
.

“Seorang pelacur harus diperlakukan seperti pelacur!”

Kata-kata Hongjoong yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu, Lelaki itu sudah melepaskan kemejanya, dan membuka ikat pinggang- nya lalu meletakkannya di ujung ranjang.

Matanya begitu dingin, ekspresi wajahnya tenang, terlalu tenang, hingga membuat Seonghwa gemetar cemas

“Kau.... Harus.... Mendengarkan,” Seonghwa masih mencoba, meskipun melihat ekspresi wajah Hongjoong, ia tahu ia tidak akan berhasil.

Hongjoong terlalu marah, dia terlalu dibutakan oleh kemurkaannya. “Lepaskan kemejamu Seonghwa,” gumam Hongjoong datar.

“Hongjoong...” wajah Seonghwa langsung pucat pasi mendengar perintah yang diucapkan tanpa ekspresi.

“Lepaskan!”

Nada suara Hongjoong begitu menakutkan. Mungkin Seonghwa akan lebih berani menghadapi jika Hongjoong berteriak-teriak marah dan membentaknya. Tetapi lelaki ini begitu tenang hingga menakutkan.

Dengan gemetar Seonghwa melepas kancing-demi kancing kemejanya. Menatap Hongjoong dengan wajah memohon, tetapi lelaki itu tidak terpengaruh.

Setelah seluruh kancing kemeja Seonghwa terlepas, dia berdiri sambil menggenggam kemejanya yang terbuka dengan kedua tangannya erat- erat, berlutut di ranjang itu, memohon belas kasihan kepada lelaki yang berdiri di tepi ranjang dan tampak kejam.

“Aku bilang lepaskan kemejamu, Seonghwa,” suara Hongjoong tetap lembut dan terkendali, tapi entah kenapa Seonghwa makin gemetar mendengarnya, dengan sudah payah dia melepaskan kemejanya dan menjatuh- kannya ke kasur, menatap Hongjoong tanpa daya.

“Sekarang celananya,” sambung Hongjoong setelah mengamati tubuh Seonghwa tanpa malu-malu, membuat seluruh wajah dan tubuh Seonghwa merah padam.

“Tidak!”

Seonghwa berusaha membantah, dia tidak mau dilecehkan seperti ini, dipaksa membuka baju dihadapan laki-laki yang sama sekali tidak menghargainya.

“Aku bilang celananya!” suara Hongjoong sedikit naik, tetapi tetap tenang. Matanya menatap tajam tak terbantahkan, hingga mau tak mau Seonghwa bergerak melepaskan celananya, air mata mulai mengalir di mata Seonghwa.

Hening cukup lama, Hongjoong terdiam sambil menatap Seonghwa tajam. Dan Seonghwa berlutut di ranjang itu dengan tubuh gemetaran, berusaha memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya yang kecil

“Lepas pakaian dalammu!”

“Tidak!” dengan was-was Seonghwa berseru, tanpa sadar tubuhnya beringsut ke ujung ranjang, ketakutan.

Sikapnya itu malah menyalakan api kemarahan di wajah Hongjoong, lelaki itu sudah tidak setenang tadi.

“Kenapa tidak Seonghwa? Pelacur cilikku? sudah tak terhitung berapa kali aku melihatmu telanjang, dan kau melakukan semuanya dengan sukarela kan? Demi uang tiga ratus juta...” Suara Hongjoong terdengar jijik, dia melangkah maju mendekati ranjang dan secara otomatis Seonghwa langsung beringsut mundur menjauh

A Romantic Story about Park Seonghwa | JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang