15 ✓ Sisi Yang Menggemaskan

87 32 31
                                    

"Fan, lo tuh salah paham, lagipula tau darimana coba kalo gue suka sama ma-"

"Putri?"

"Eh, kok mas Fatih di sini?" Putri tentu gelagapan bukan main.

"Lho, bukannya tempat mas Fatih memang di sini ya? Tadi kan habis ambil minum, terus balik lagi. Kenapa sih?"

"Ah, berarti saya yang salah ingat, ya."

Tidak bisa dibiarkan. Perasaan tidak tenang sebab ulah Fandi kini menggerayangi alam bawah sadar Putri. Bahkan saat mas Fatih datang menghampiri Putri, secara tidak sadar hampir saja gadis itu keceplosan mengatakan sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia dirinya pribadi.

"Tadi kamu bilang apa? Kalo mas Fatih gak salah dengar, kamu suka Ma... Mas siapa yang kamu maksud hm?" tanyanya menaik-turunkan alis menggoda.

"H-hah? ha-ha-ha." Putri tertawa menyadari kebodohannya. Untungnya belum ada satupun nama yang keluar dari mulut Putri. Cepat-cepat ia memutar otak, mencari alibi paling memungkinkan walaupun itu berarti juga memalukan.

Seperti saat ini, Putri malah menjawab, "oh itu... Mas Fatih salah paham. 'Ma' maksud saya itu M-mark Lee, iya Mark Lee bukan Mas."

"Mark Lee?"

"Mas Fatih itu gak tau ya, Mark Lee itu idol K-Pop yang lagi hype. Dia tuh banyak bakatnya, jago nge-rap, dance, nyanyi, main alat musik, bikin lagu, udah gitu dia juga jago bikin anak orang nge-reog kayak cacing kepanasan kalo pas dia lagi perform."

Belum juga reda rasa malunya karena satu hal. Ini lagi bicara ngalor-ngidul seakan-akan yang dibicarakan sesuatu hal yang penting banget buat mas Fatih tau. Padahal aslinya, mas Fatih malah tidak begitu tertarik.

Gini nih, efek salah tingkah dicampur bingung mau jawab apa, jadinya malu-maluin pake kuadrat. Bahaya, bisa gila kalau keterusan.

"Kamu suka K-Pop?"

"Suka. Meskipun begitu, selera musik saya lebih ke random sih, hampir semua genre musik saya suka," jawab Putri mencoba setenang mungkin.

"Jadi karena itu, tadi kamu melamun sambil mikirin idola kamu itu?"

"Hehe, iya. Saya jadi malu."

Sudah Putri duga ia akan mempermalukan dirinya sendiri ketika salah tingkah. Andai saja tadi dia lebih dulu menoleh, memastikan siapa yang menepuknya dari belakang sebelum berbicara sembarangan, pasti tidak akan malu seperti ini.

Tadi Putri mengira Fandi yang menepuknya, pas mumpung suasana bank sepi dia akan langsung menyemburnya untuk tidak berbicara macam-macam kepada orang lain. Namun karena salah mengira, mulut gadis itu hampir saja membeberkan rahasianya sendiri kepada sosok yang menjadi alasan kenapa ini menjadi rahasia.

"Kenapa harus malu? Toh, itu bukan sesuatu yang tabu. Lagipula orang dengar musik juga kan untuk sekedar hiburan aja, asalkan gak terlalu berlebihan menggemarinya. Sebab segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik," ujar mas Fatih menasehati.

"Kayak mbak Alda tuh, dia juga suka K-Pop. Kadang kuping mas Fatih rada kurang nyaman dengar begituan, karena gak biasa aja. Tapi lama-lama, gara-gara mbak Alda suka muter lagu K-Pop di kantor, mas jadi terbiasa," sambungnya.

Mata Putri membulat, gesture tubuhnya berbicara seakan tak menyangka. "Mbak Alda suka K-Pop juga? Suka lagu apa?"

"Mana mas Fatih tau, tanya aja sama orangnya langsung. Kalo kamu tanya lagu pop Indonesia atau Dangdut baru mas Fatih tau," ungkapnya dengan tawa yang khas.

"Mbak Alda di belakang, mas?" Tanya Putri.

Alih-alih membicarakan lebih lanjut mengenai kegemarannya, lebih baik dia ke belakang saja. Lebih lama berbincang dengan mas Fatih tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

LOVE BANKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang