Pagi hari cerah ketika langit mulai berwarna biru dan natahari mulai meninggi, Tanya membuka kedua mata saat alarm yang ada di atas nakas berbunyi membangunkan dirinya dari tidur nyenyak semalam. Wajah cantik natural tanpa sapuan make-up membuatnya masih terlihat cantik, membuka kedua tangan seraya melakukan peregangan otot di atas ranjang.
Kemudian ia beranjak dari tempat tidur meski seluruh tubuhnya masih menyeimbangkan diri dengan pagi ini, Tanya menuju pinggiran jendela dan melihat hari baru yang indah. Pelangi datang seusai badai berlalu, keindahan yang tercipta dari sebuah badai angin dan hujan. Rumput dan tanaman akan kembali tumbuh dengan sendirinya setelah disapu oleh air hujan dan angin.
Burung-burung dan beberapa binatang di luar sana terlihat berjemur menikmati kehangatan di pagi hari, begitu pun dengan Tanya. Ia turun dari lantai dua menuju pantry guna membuat secangkir kopi, duduk di luar teras untuk menghangatkan diri seraya membawa sebuah gelas mug berisikan kopi hangat yang aromanya sangat menenangkan.
Sepertinya dunia mengerti dengan baik perasaan dan hati Tanya, saat ia bersedih seolah alam akan mengamuk dan menumpahkan kesedihannya lewat hujan deras. Tapi sekarang ketika Tanya dalam keadaan baik dan membuka awal yang baru, dunia kembali mempelihatkan kecantikannya kepada semua orang, menyinari seluruh makhluk hidup layaknya Tanya yang selalu berguna bagi banyak orang.
Tanya duduk di teras rumah, dari kejauhan ia dapat melihat beberapa anak-anak yang ada di perumahan elit tersebut sedang berlarian bermain. Suara burung dan canda tawa anak-anak semakin membuat perasaan Tanya bahagia dan tenang untuk saat ini, dan berharap hal itu akan terus bertahan sampai kapan pun.
Gelas mug berisi secangkir kopi tersebut sudah habis, Tanya menghabiskan waktu paginya yang sangat berharga hanya untuk menikmati kehidupannya yang baru. Kini ia harus bergegas kembali kepada pekerjaannya yang menantinya di kantor, dan lagi ia mempunyai janji kepada Alfred untuk segera merekrut karyawan baru.
Tanya segera membersihkan diri setelah kembali ke kamar, memilih setelan berlengan panjang dan celana panjang yang akan dikenakannya ke kantor. Heels berwarna hitam dan juga tas dengan warna senada, entah mengapa Tanya lebih menyukai warna gelap dari pada terang. Kini mengatur rambutnya jadi lebih mudah, rambut pirang sebahu itu terlihat mulai memanjang.
Polesan make-up dengan alis mata yang dibuat setajam mungkin dan bagian mata yang dipertebal membuat tampilan Tanya begitu menantang hari ini, garis rahang dan bibir milik wanita itu sudah sangat sempurna tanpa harus melakukan operasi seperti yang teman-temannya lakukan di salon. Tanya sudah sempurna sejak lahir, ia tahu itu.
Tapi kehidupannya tidak sesempurna wajah dan tubuhnya, terkadang ia harus melewati badai dan petir terlebih dahulu guna mencapai pelangi. Dan kini Tanya sudah sampai di tempat yang penuh dengan pelangi, dimana ia bisa hidup dengan tenang tanpa ada gangguan apapun tanpa menyakiti berbagai pihak seperti yang ia lakukan tempo hari.
Dengan percaya diri Tanya keluar dari dalam rumah dan tak lupa menguci pintu, memasuki kendaraannya dengan anggun meninggalkan pekarangan rumah itu. Di sepanjang perjalanan Tanya tak henti-hentinya tersenyum melihat ke sekeliling, beberapa orang di sepanjang perjalanannya sedang melakukan perbaikan akibat badai kemarin. Tanaman yang rusak, pohon yang tumbang sampai beberapa kedai kecil yang membutuhkan renovasi.
Semua akan kembali dibangun ulang dan akan menjadi awal yang baru, tak lama ia tiba di bangunan perkantoran kota Los Angeles. Memakirkan kuda besinya dan melenggang masuk ke dalam kantor, beberapa orang melihat pemimpin perusahaan itu sangat anggun dan menawan.
Meski ada banyak pertanyaan mengapa wanita cerdas dan secantik Tanya masih betah menyendiri di usianya yang kini tidak muda lagi, Tanya sudah terbiasa dengan pertanyaan itu. Ada beberapa alasan yang salah satunya adalah hal tersebut mengapa Tanya tak pernah hadir dalam setiap pertemuan keluarga Skinner, karena dirinya tak ingin terus diberi pertanyaan oleh keluarga besarnya 'kapan menikah?'