Beberapa hari setelah kejadian malam perayaan, Luis sama sekali tidak ada di kantor seperti biasa membuat Alfred kembali kepada kesibukannya. Dibantu oleh Tanya, Alfred bersyukur memiliki bos seperti wanita itu meski terkadang sifat ketus dan nada suara Tanya yang nyaring selalu mengejutkan Alfred. Jika Alfred harus pulang malam karena lembur, Tanya selalu menemani Alfred hingga pekerjaannya selesai.
Tanya selalu perduli dengan keadaan anak buahnya meski wajahnya seolah tak perduli pada apapun meski dunia akan runtuh, tapi di dalam hatinya Tanya selalu perduli terutama kepada orang terdekat. Hari ini sepertinya akan sama seperti hari-hari kemarin, kesibukan yang tiada henti belum lagi mengatur jadwal Tanya.
Namun saat pagi hari Alfred mulai sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba suara ketukan sepatu berhasil mengejutkan Alfred. Aroma kopi mengganggu indera penciumannya saat sebuah gelas plastik diletakan di meja kerjanya, Alfred mengikuti arah tangan yang baru saja meletakan kopi tersebut ke atas mejanya. Terlihat seorang pria tampan berkulit kecoklatan dengan tampilan rapih tersenyum ke arahnya.
"Kau kelihatan sibuk, sebaiknya kau minum kopi terlebih dahulu sebelum mengawali harimu!" Ujar seorang pria yang ternyata adalah Luis, Alfred tidak mengira jika pria itu akan datang ke kantor pagi ini. Dan yang lebih mengejutkan Alfred, wajah Luis telah sembuh total.
Bekasnya pun sama sekali tidak terlihat, seolah Luis tidak pernah terlibat perkelahian sama sekali.
"Apa?! Kau seperti sedang melihat hantu!" Cecar Luis lalu menuju ke meja kerjanya dan mendudukan diri di kursi, Alfred masih berusaha mencerna apa yang dilihatnya saat ini. Belum ada satu minggu, tapi Luis sudah pulih dan lebih bugar dari sebelumnya."Kau bukan hantu 'kan?" Tanya Alfred tiba-tiba yang membuat Luis tertawa.
"Kau ini ada-ada saja! Kau lihat kedua kakiku menyentuh lantai bukan?" Sahut Luis, pikir Alfred benar juga apa yang dikatakan pria itu. Dan itu artinya Luis sudah benar-benar sembuh dan kembali bekerja lagi.Kini Alfred bisa menghela nafas panjang, perasaannya menjadi lega seolah Dewi Fortuna datang menolong dirinya. Luis telah tiba dan Alfred tidak lagi harus lembur bekerja hingga larut malam, "Thank God kau ada di sini, Lu! Aku hampir gila." Ujar Alfred, wajahnya terlihat lelah dan Luis hanya menanggapinya dengan tawa renyah.
"Kau bisa istirahat sekarang!" Kata Luis, Alfred mengangguk lalu mengambil secangkir kopi yang dibawakan oleh Luis untuknya. Alfred yang masih penasaran bagaimana Luis bisa sembuh secepat itu lalu bertanya kepada pria itu, "ngomong-ngomong bagaimana kau bisa sembuh secepat itu?" Tanya Alfred, Luis hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Alfred.
"Bantuan Dokter, Al! Memangnya apa lagi." Balas Luis yang masih membuat Alfred bingung tapi ia tak ingin lagi bertanya, who cares! Yang terpenting sekarang Luis telah kembali dan pekerjaan Alfred bisa lebih ringan sekarang.
"Miss Tanya sudah masuk?" Tanya Luis yang diangguki oleh Alfred.
"Ya, dia sudah ada di dalam. Tapi jangan khawatirkan dia, aku telah membuatkannya kopi." Jawab Luis."Sayang sekali, padahal aku sudah membawakannya secangkir kopi." Kata Luis seraya melirik ke arah dua cangkir kopi yang ia beli di perjalanan menuju ke kantor. Entah mengapa hari ini Luis merasa sangat bersemangat untuk kembali bekerja, mungkin karena rasa antusiasnya sangat besar ingin menjawab penawaran dari Tanya beberapa hari yang lalu.
Semenjak pagi dimana Tanya memberinya sebuah tawaran, Luis tak pernah berhenti memikirkan hal itu. Ia memang tertarik pada Tanya, kepribadian dan sifat wanita itu yang membuat Luis tertarik. Namun Luis masih tidak menyangka jika wanita itu memiliki sifat Dominant yang dapat meluluhkan perasaan Luis.
Selama berada di rumah, Luis melakukan berbagai riset tentang hubungan D/S yang dikatakan oleh Tanya. Pada awalnya Luis merasa ngeri dan juga bersemangat di saat yang bersamaan, tapi mengingat Tanya dengan sifat kerasnya itu berhasil membujuk hati dan perasaan Luis untuk menyetujui tawaran Tanya. Hingga pada akhirnya, Luis akan menyanggupi tawaran Tanya.