Malam perayaan tiba..
Beberapa orang berpengaruh mendatangi sebuah hotel mewah yang tengah merayakan ulang tahun perusahaan keluarga Skinner, dress mewah dilengkapi aksesoris mahal. Jam tangan mahal dipadukan dengan setelan jas dan sepatu hitam mengkilap, masing-masing mendatangi perayaan tersebut dengan kendaraan mewah dan pasangan. Tidak halnya dengan Tanya, wanita cantik yang memegang kendali penuh atas perusahaan yang sedang berulang tahun tersebut datang seorang diri tanpa ditemani oleh siapa pun. Dress berwarna biru malam dengan potongan dada rendah dan terbuka di bagian punggung, memperlihatkan leher mulus nan jenjang serta punggung mulus nan putih. Dress berwarna biru gelap itu terlihat berkilau di bawah sinar lampu.Membuat semua orang yang ada di sana memerhatikan Tanya ketika wanita itu memasuki aula gedung hotel, heels tinggi menambah kesan sempurna pada kaki jenjang miliknya. Rambut pirang sependek bahu Tanya biarkan terurai, make up natural terlihat sangat pas dengan warna dressnya malam hari ini. Tanya terlihat sangat manis meskipun di dalam dirinya masih tersimpan dengan baik jiwa dominant yang siap muncul kapan saja, kedua matanya menelusuri ke seluruh penjuru aula gedung. Mencari seseorang yang ia kenal namun sepertinya tidak ada satu pun yang ia temukan, Tanya mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan. Menyesapnya sedikit seraya berbaur dengan kumpulan orang-orang yang sama sekali tidak ia kenal.
Mungkin mereka adalah kolega Ayahnya atau rekan bisnis pria itu, walaupun Tanya juga melihat ada beberapa investor dan keluarga besar Skinner yang ada di perayaan tersebut. Sayangnya Tanya tak berniat bergabung dengan mereka dan memilih untuk mengabaikannya.
"Miss!" Ujar seseorang yang berhasil mengejutkan Tanya, Alfred terlihat tampan di balik balutan tuxedonya. Biasanya pria itu memakai kemeja polos di setiap harinya bekerja, namun malam ini adalah malam yang formal. Dan Albert berusaha terlihat setampan mungkin demi menggait wanita, "lihatlah siapa yang datang ini!" Goda Tanya kepada sekertarisnya itu, wajah Alfred memerah dibuatnya nampak seperti kepiting rebus."Kau terlihat tampan, Al!" Ujar Tanya yang membuat Alfred tersenyum.
"Ya, kau juga terlihat sangat cantik dengan gaun itu, Miss." Balas Alfred, Tanya melihat ke arah gaunnya untuk memastikan tampilannya sempurna malam hari ini.
"Oh, iya. By the way, terimakasih gaunnya! Kau benar-benar tahu seleraku!" Puji Tanya.
"Sebenarnya itu adalah gaun pilihan Luis, aku hanya memilih heelsnya saja." Balas Alfred, Tanya menaikan sebelah alisnya.
"Begitu? Hm, mungkin aku akan berterimakasih padanya."
"Ngomong-ngomong, dimana Luis sekarang?" Kata Tanya menoleh ke kanan dan kiri.
Alfred menaikan bahunya, "entah! Aku janji dengannya untuk bertemu di sini sekarang."Seketika Tanya mengernyitkan dahi, "apa kalian tidak memiliki pasangan sehingga janji bertemu dengan rekan kerja sendiri?" Kata Tanya, Alfred terkekeh menanggapi.
"Itulah nikmatnya menjadi seorang pria single, tidak ada yang perlu diajak bertemu atau berkencan. Bebas ingin bertemu dan mengobrol dengan siapa pun." Kata Alfred panjang lebar, Tanya mengangguk mengerti.
"Ya, kau benar juga!" Sahut Tanya, mereka berdua mengobrol panjang lebar dengan obrolan ringan. Sepertinya Tanya lebih menikmati percakapan dengan sekertarisnya itu dari pada bersama keluarga besar Skinner yang selalu mengelok-elokan diri seolah mereka adalah hal besar pada malam hari ini, sehingga membuat Tanya jengah untuk melihat wajah mereka saja.Beruntung Tanya tak bertemu dengan Ayah dan Ibunya malam hari ini, Tanya sengaja bersembunyi di balik kerumunan bersama Alfred seolah dirinya adalah wanita biasa. Bukan seorang CEO yang harus membuka acara di atas panggung, bukan karena Tanya tak bertanggung jawab akan sesuatu yang telah dimandatkan oleh Ayahnya kepada Tanya. Tanya hanya menghindari desas-desus dan gosip dari semua orang yang ada di sini, terutama dari keluarga besar Skinner yang sudah pasti akan bertanya.
"Tanya, kapan kau akan menikah?"
Satu kalimat yang membuat Tanya ingin menggampar wajah mereka, jika saja bukan karena Ayah dan Ibunya tercinta Tanya tidak akan mau hadir ke perayaan ini.