sksb - chapter 5

50 7 0
                                    

Aaron lagi duduk santai di ruang kerjanya dengan laptop menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron lagi duduk santai di ruang kerjanya dengan laptop menyala. Iya, dia lagi nunggu Nando dan Samuel ke sini buat makan siang bareng di restoran deket tempatnya kerja. Nathan udah balik ke Aussie dari jam 6 pagi tadi.

"Mana dua cunguk itu ya? Lama bener dah," gumamnya sambil jalan mondar-mandir.

Pintu menjeblak terbuka begitu dua sohibnya masuk.

"Eiitt, ada pengantin baru nih!" sapa Nando sambil merentangkan kedua tangannya (dikira mau senam apa?). "Sori bruh lama, ke pom bensin dulu tadi."

Karena the king of heboh lagi di Aussie, julukan itu sementara dipegang sama Nando.

"Asik nih, calon papa, calon papa!" ledek Samuel lebih nyiksa.

"Cih, apaan calon papa! Orang pisah ranjang tadi malem!" balas Aaron yang bikin dua laki-laki itu kaget bukan kepalang.

"Lahhhh!? Nggak denger desahannya si Karen dong? Ahhh~ uhhhh~," Nando si geblek malah meragain segala.

Samuel ketawa ngekek dan nanya lagi, "Terus lo jadinya tidur di sofa? Atau di lantai?"

"Kagak, gue mah tidur di kamar gue, dia tidur di kamar tamu. Padahal gue udah pose tidur gue sambil nunggu dia mandi."

"Begitu dia keluar dari kamar mandi, eh dia langsung ambil bantal ma guling terus ke kamar tamu. Ngeselin nggak tuh?" cerocos Aaron panjang lebar. Dia nggak peduliin dua sohibnya ketawa makin kenceng.

"Kasian anjir, malam pertama yang gagal. Hahaha!" bisik Nando yang disusul anggukkan Samuel, terus mereka lanjut ketawa lagi.

"Seneng banget ya liat temennya sendiri menderita," cibir Aaron. Dia pun taro hapenya setengah kesel. "Padahal gue... gue..."

"Lo udah bayangin naena sama dia?" celetuk Nando.

"Ya gila anjir, biasa banget wajahnya. Cuma badannya itu loh bikin ngiler," aku Aaron yang pikirannya udah kemana aja.

"Iya sih, susunya gede," kata Nando lagi, "kayak susunya Alexandra Daddario. Uhh, mantep pol!"

Samuel akhirnya nimbrung pas dari tadi cekikikan terus, "Tapi inget Ren, pernikahan tuh kayak tanaman. Jangan lupa dipupuk dan siram tiap hari supaya lo makin cinta sama dia."

"Tapi gue nggak cinta sama dia Sam. Nggak ada, sama sekali nggak ada perasaan apa-apa sama dia."

"Dengan kalian udah tinggal satu rumah dan ketemu tiap hari, siapa tau lo berubah. Lo udah nggak liat fisiknya lagi, tapi liat sifatnya juga," kata Samuel jadi bijak begini.

Nando dan Aaron saling pandang-pandangan dan pasang ekspresi, 'Kok tumben bener ni anak'.

"Karen orangnya baik kok, kalo lo respect sama dia," kata Samuel yang bikin cowok itu terdiam sebelum Nando akhirnya ngajak mereka makan.

Jam setengah sembilan kurang lima menit, Aaron pulang sama rapinya dengan berangkat kerja.

Karen jadi curiga, sebenernya dia di kantor kerja atau nggak sih? Tapi nggak penting juga buat nanyain, nanti dikiranya perhatian lagi. Hilih.

si kunyuk dan si babi (yuta nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang