sksb - chapter 7

42 8 0
                                    

Karen's POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karen's POV:

Hari ini udah hari Jumat aja. Berarti tinggal dua hari lagi aku tidur sendirian.

The rest of my life aku bakalan, harus, kudu, mesti satu kamar sama Tuan Atmiradja. Oh, bukan harus satu kamar lagi. Satu kasur malah! Hmph!

Gara-gara kejadian sempak dan kecerobohan lainnya, aku masih ngindarin cowok itu.

Iya, masih.

Gila kan sampe segitunya. Tapi ya emang gitu kenyataannya.

Dia nggak komen apa-apa sih soal aku bikinin dia bekal. Karena dia nggak komen, ya udah aku bikinin terus.

Aku bilang aja, biar hemat sama nggak usah keluar nyari restoran buat makan.

Tapi dia malah bales nyaut, 'Hilih, uang gue ngalir terus tiap harinya tau.'

Sombong banget yekan.

Dasar anak sultan.

"Bu Karen, aku duluan ya. Mumpung awal weekend hihihi," kata Bu Henny, guru bahasa Indonesia kelas 1-3 SD.

"Oh iya Bu ati-ati di jalan!" Aku lambain ke guru-guru lain juga, Bu Lina, Bu Tamara, Bu Kirana, sama Bu Rita.

Sonya juga udah keliatan beres-beres barangnya. "Ren, gue duluan yak! Mau ke salon dulu uhuy."

"Iye dah yang kegiatannya nyalon terus tiap weekend mah beda," ledekku. "Hati-hati, Son!"

Hari Jumat emang guru-guru pulang lebih awal dari hari-hari biasanya, yaitu jam satu. Kalau buat siswa, jam 12.

Aku biasanya pulang satu jam atau satu stengah jam sesudahnya karena pengen beresin ngoreksi ulangan murid dulu.

Sampe petugas kebersihan yang bersih-bersih kantor guru juga udah hafal kalo aku pulangnya lebih lama dari guru-guru lain.

Aku nggak mau bawa kerjaan ke rumah. Di rumah itu saatnya leyeh-leyeh sepuasnya.

Ngoreksi ulangan itu pusying sebenernya. Ngeliat tulisan tangan siswa yang berantakan, belum lagi jawabannya nggak ngurut, belum kalau jawabannya banyak yang salah, dll. Makanya aku selalu dengerin lagu pake headset biar nggak pusing-pusing banget.

Tiap hari Jumat juga aku nggak dijemput Pak Danu. Biar Pak Danu bisa pulang ke rumahnya di daerah Majalaya. Bi Anin juga aku pulangin kalau setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Awalnya Aaron nggak setuju. Tapi karena aku berhasil ngeluarin kata-kata sophisticated, akhirnya dia ngijinin.

Jam dua lewat lima belas menit aku mutusin buat pulang. Sekolah udah sepi banget, cuaca juga sedikit mendung.

"Duh, kalo udah tau ujan gini mendingan aku dijemput sama Pak Danu ya," pikirku sambil kunci pintu kantor.

Ah tapi udahlah. Pake kendaraan umum aja biar hemat bahan bakar.

si kunyuk dan si babi (yuta nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang