[41]

2.6K 175 6
                                    

Gak usah diingetin saya sudah cape, vote aja















BRAKK




"Rendi! Tunggu!"

"Huft.. Milo.. Boba! Jangan dengarkan yah! Terus berlari!!"

"Ta-tapi bunda.. ayah kasian.."



DORR





Rangga melepaskan tembakan peringatan kepada Rendi agar berhenti berlari, Boba dan Milo sudah ketakutan saat berlari bersama Rendi


"Huh.. aku harus memotong jalan!" Ucap Rangga

Ia segera berlari ke arah berlawanan demi mencegah Rendi dari jalan satu nya di depan

"Bunda! Ayah sudah tidak mengejar kita!"

"A-apa? Kamu serius?"


Ia menengok ke belakang dan benar, Rangga sudah tidak mengejar mereka lagi

"Huh.. aku sangat cape, maafkan bunda yah kalian harus berlari seperti ini"

Boba masih mengambil nafas dalam-dalam begitu pula dengan Milo. Rendi menyenderkan tubuhnya di tiang listrik di jalan itu dan mengistirahatkan kaki nya sebentar


"Sudah puas berlari nya?"






DEG





Rendi membuka matanya secara panik dan langsung melihat ke mata tajam milik Rangga

"A-ayah..."

"Ikut aku"


Rangga menarik paksa tangan Rendi tetapi Rendi sendiri berusaha melepaskan nya cekalan nya dari Rangga namun susah

"Lepas!!"

"Kau tidak mendengarkan ku Rendi, aku tidak bersalah. Dan aku tidak suka dituduh seperti ini"

"Tuduh bagaimana!!? Aku sudah melihat buktinya dan apa itu masih menuduh mu?!!"

Ia semakin mengencangkan cekalan nya dan membuat Rendi meringis

"Ah.. sa-sakit Rangga... Lepas.."

"Ikut aku pulang, ayo Milo Boba. Kita pulang"

"I-iya ayah.."

"Tidak!! Kita tidak akan ikut dengan mu!!"

"Kenapa sekarang kau keras kepala huh?"

"Lebih baik kau kembali ke tempat itu, pernikahan kalian sebentar lagi, cepat sana pergi!!"

"Aku telah membunuhnya" enteng Rangga

"H-hah.. KE-KENAPA KAU MEMBUNUH KEKASIH MU!!?"

"AKU KEKASIHMU RENDI!! AKU MENCINTAIMU BUKAN DIA!!"






PLAKK





Rangga, My Obsession Alpha [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang