part 3

460 59 8
                                    

     Hampir satu Minggu Yuki dan Al tidak bertemu karena mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hal tersebut membuat Al uring-uringan dan selalu bertengkar di chat ataupun di telfon. Al selalu mencari-cari alasan agar dia bisa bertemu dengan Yukinya. Sesak rasanya kalau belum bertemu dengan pujaan hatinya. Hingga tiba hari itu. Al sedang ada rapat bersama klien di sebuah hotel dekat dengan mall yang Yukipun dengan kebetulan berada di mall tersebut dengan kliennya juga. Ketika ada waktu kosong, mereka tidak menyia-nyiakannya. Al sengaja memesan 1 kamar di hotel itu ingin melepas kerinduan dengan kekasihnya yang sangat ia rindukan.

     Sore itu terdengar ketukan dari balik pintu kamar yang dipesan oleh Al,  Al tersenyum senang karena tau siapa yang sekarang sedang mengetuk pintu tersebut. Dengan cepat Al membuka pintunya dan tanpa aba-aba Al menarik Yuki ke pelukannya lalu mencium habis-habisan bibir Yuki. Yuki yang kaget hanya mendorong dada Al pelan. Namun Al tidak mengijinkan sedikitpun untuk bibir mereka terlepas. Setelah beberapa detik yukipun bisa mengimbangi Al, kali ini  Yuki duduk dipangkuan Al dengan tubuh mereka saling berhadapan. Yuki mengambil nafas sebentar lalu mencium rahang Al dan terus menciumi leher Al sambil membuka kancing kemeja Al satu persatu. Namun tiba-tiba Yuki sadar ada sesuatu berwarna merah keunguan di leher Al. Yukipun menghentikan aktivitasnya dan terbangun dari pangkuan Al. Yuki berdiri dan merapikan dirinya. Sementara Al merasa sangat tidak senang dengan perubahan sikap yang di lakukan kekasihnya. Al menatap Yuki seolah bertanya mengapa berhenti dengan isyarat matanya.

" Eehmmmm... Sepertinya kamu sudah bersenang-senang semalam " ucap Yuki, dadanya bergemuruh nafasnya tersengal. Namun Yuki mencoba untuk biasa saja di depan Al. Al yang masih heran mengerutkan keningnya. Lalu tiba-tiba Al tersentak dan terbangun dari duduknya lalu mendekati Yuki. Bibirnya sedikit merah ada noda lipstik Yuki yang menempel disana, rambutnya acak-acakan kemejanya terbuka beberapa kancing.

" Sayang... Semalam aku... " Ucap Al serba salah menjelaskan dari mana

" Hmmm ok Al seharusnya kita tidak bertemu hari ini " Yuki cemburu!! Malah Yuki ingin segera menangis rasanya. Meskipun Yuki tau kalau Al adalah suami perempuan lain namun Yuki tidak ingin melihat apapun tentang istrinya jika sedang bertemu dengan dirinya. Yuki mengambil tasnya yang ada di sofa lalu berjalan menuju pintu keluar. Namun dengan cepat Al menghalangi pintu yang sedikit lagi tergapai oleh tangan Yuki.

" Heh...heh... Sebentar aku bisa jelasin " dengan cepat Al menghalangi pintu keluar. Yuki memutar matanya.

" kamu mau jelasin apa ?? Kita udah sama-sama tau keadaan masing-masingkan ?? Dan menurut aku gak ada yang harus dijelasin, itu wajar Al. Yang salah hanya waktu kita bertemu saja " ucap Yuki tertawa sumbang

" Iya.. aku tau, semalam Ariel merayuku..dan aku... " ucap Al pelan malah hampir tidak terdengar. Yuki menggelengkan kepalanya

" Apakah kamu sedang pamer kemesraan ?? " Tanya Yuki sinis

" Dengerin dulu, aku belum selesai. Semalem Ariel merayuku. Tapi fikiranku sedang kacau Yuki. Kamu selalu berputar-putar dikepalaku. Jadi aku mencoba untuk membiarkan Ariel. Tapi tidak ada yang terjadi demi Tuhan " terang Al sambil mengambil tangan Yuki dan menaruh dikepala Al. Yuki kembali melihat bekas merah itu dan Yuki tak mampu membayangkan ketika Ariel merayu Al, yukipun melihat kemana saja. Al nampak menyadari kekesalan Yuki

" sayang... Heeeyyy aku tau kamu cemburu, aku senang itu artinya kamu mencintaiku " Al meraih kedua tangan Yuki dan menciumnya sambil tersenyum. Yuki masih diam saja.
" Tapi jangan marah dong, akukan udah jelasin " tambah Al menangkup kedua pipi Yuki.

" Aku cape Al, aku pulang ya " ucap Yuki melepaskan tangan Al.

" Enggak..enggak... Kita udah lama gak ketemu Yuki, kalo kamu cape kamu bisa istirahat disini " cegah Al menahan kepergian Yuki.
" Sayang please... Disini dulu ya " Al memegang tangan Yuki. Yuki udah hilang mood dan ingin segera pergi.

Cinta GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang