Part 7

265 44 10
                                    

     Telfon Yuki terdengar bergetar menandakan ada telfon masuk, sementara Yuki dan Al masih asik bergelut di bawah selimut. Tangan Yuki meraba-raba meraih handphonenya. Namun Al menarik tangan Yuki dan mencengkram jari-jari lentiknya tidak mengizinkan aktivitasnya ada yang mengganggu

" Hhh.. Al.. akuu.. hhh... Harus me...aaahhh sayang stop aku harus melihat siapa yang telfon " ucap Yuki susah payah

" Mmmmhhh no " Al menciumi leher Yuki.

" Please sayang " bujuk Yuki. Al merasa terganggu. Akhir-akhir ini Al sangat mudah terpancing emosinya. Lalu Al mengenakan pakaiannya buru-buru dan masuk ke kamar mandi. Yuki hanya melihat Al sambil mengangkat telfonnya.

" Ok pak, di cafe biasa aja " jawab Yuki

" Oohh terimakasih " tutup Yuki sambil tersenyum. Al bisa mendengar  obrolan yuki. Dan Al bisa menangkap kalau Yuki memang akan pergi. Al mulai kesal dan uring-uringan beberapa peralatan di kamar mandi terdengar di banting. Yuki mengerti dan langsung menghampiri Al.

" Al sorry.... Tadi pak Adi ngajakin ketemu dan dia mau bahas hasil kemarin yang di Singapore " terang Yuki. Al tidak menggubris Yuki sedikitpun. Al malah menyalakan shower dan mandi.

" Sayang " Yuki mendekati Al. Al menatap Yuki. Al bisa melihat tubuh seksi Yuki yang hanya dibaluti seprai putih sementara pundaknya terekspos bebas. Kucuran air yang membasahi tubuhnya membuat Al sangat ingin melahap Yuki. Namun Al menekan semuanya dan memejamkan matanya tidak ingin melihat Yuki.

" Al.... " Yuki memegang perut kekar Al.

" Stop !!! Pergilah " ucap Al menahan tangan Yuki yang memegang perutnya. Yuki kaget dengan sikap Al.

" Tapi kita belum selesaikan ? " Rayu Yuki menatap mata Al.

" Akan aku selesaikan dengan Ariel !!! " Saking kesalnya Al berkata seperti itu. Jantung Yuki berdegup bukan main, matanya merah rasanya ingin menangis

" Maksud kamu ngomong gitu apasih ?? Mau bales aku ?? " Tanya Yuki kesal

" Aku dan Ariel suami istri tidak ada salahnya bukan ? " Cetus Al menatap mata Yuki. Yuki membalas tatapan Al dengan benci, dan mata Yuki merah ingin menangis. Tadi Al selalu mempermasalahkan ucapannya namun sekarang ucapan dialah yang menurut Yuki salah.

" Ok !! " tegas Yuki berlalu meninggalkan Al. Al hanya mengacak rambutnya frustasi.
Yuki bersiap-siap akan pergi tiba-tiba Al keluar dari kamar mandi. Namun tidak ada ucapan apapun dari Yuki maupun Al keduanya sibuk dengan aktifitas masing-masing. Stelah dirasa selesai Yukipun beranjak mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu tanpa pamit pada Al.

" Yuki " panggil Al melihat punggung kekasihnya itu. Yuki terdiam sebentar bermaksud mendengarkan apa yang akan dikatakan Al.

" Gue anter " ucap Al dingin. Yuki berbalik menatap wajah Al yang sudah segar memakai kemeja biru dan celana hitam.

" Oh gak usah repot-repot. Thank you!! bukankah kamu buru-buru akan segera pulang karena ada urusan yang harus diselesaikan ? " Ucap Yuki sinis. Al mengerutkan jidatnya. Nampaknya Yuki menganggap serius ucapan Al tadi.

" Yuki.. " Al bermaksud untuk menghampiri Yuki dan menjelaskan apa yang tadi ia katakan.

"Brakkk" pintupun di tutup dengan keras, Yuki keluar dari unit. Al terlambat. Lagi dan lagi Al mengacak rambutnya kesal

     Siang itu Yuki mendengarkan apa yang pak Adi jelaskan tentang projectnya di Singapore yang berhasil. Beberapa kali pak Adi memuji kinerja Yuki yang memang patut di acungi 10 jempol. Namun pak Adi melihat kalau Yuki melamun dan tidak fokus pada semua ucapannya. Fikiran Yuki masih pada ucapan Al tadi, terlebih lagi sejak tadi Al tidak mengabarinya seperti biasanya.

Cinta GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang