Part 9

320 41 6
                                    

" saya bisa bertemu dengan nona Yuki ?? " Tanya Al pada resepsionis

" Maaf pak Al tapi sejak kemarin nona Yuki sudah mengambil cuti karena akan liburan ke Thailand bersama suaminya " jawab resepsionis sambil melihat agenda Yuki. Jantung Al terasa berdentum nyeri mendengar pernyataannya.

" Cuti Selama berapa hari ?? " Tanya Al dengan mata yang merah mulai emosi.

" 3 hari ke depan pak, apa pak Al akan membuat schedule ?? Atau mau kita arahkan dengan asistennya nona Yuki ?? " Tanya resepsionis

" Tidak terimakasih !! " Jawabnya sambil berlalu pergi.

" Baik pak " jawab resepsionis itu ramah. Semenjak kejadian itu, sudah 4 hari Yuki sulit di hubungi dan di temui, hampir setiap hari Al berusaha menemuinya bahkan sampai nekat datang ke rumahnya usahanya tetap nihil. Hingga hari ini, hari yang benar-benar membuat Al sangat marah dan emosi. Al nampak memencet tombol handphonenya dan menelpon seseorang

" Batalkan schedule 3 hari ke depan " ucap Al dalam telfonnya. Setelah berucap itu Al nampak mematikan telfonnya.

" Lo fikir gue main-main Yuki !! Gue gak pernah main-main kalau itu udah urusannya sama Lo !!! " Desis Al dengan gigi yang menggertak dan rahang yang mengeras. Al langsung menancap gas dan bergegas pulang ke rumahnya. Di rumahnya dengan terburu-buru Al mengambil koper dan memasukan beberapa pakaian dan keperluan lainnya dengan terburu-buru. Setelah beberapa saat dia mendapat info kalau Yuki dan Stefan serta kedua temannya pergi kemana Al bergegas memesan tiket yang sama. Ariel yang melihat tingkah Al mengerutkan dahinya.

" Sayang, kamu mau kemana kok tiba-tiba beresin baju gini ?? " Tanya Ariel heran

" Aku ada kerjaan mendadak, aku harus pergi " ucap Al sambil terus bersiap-siap

" Ya tapi... Kemana ?? Kenapa kamu gak bilang dari sebelumnya, akukan bisa bantu nyiapin " ucap Ariel lembut

" Ini mendadak, mungkin aku 3 hari tidak akan pulang, kamu jaga diri kamu ya " ucap Al memegang pipi Ariel sambil menderek kopernya dan berlalu pergi. Ariel merasa sedih dan hanya menundukkan kepalanya saja.

Sementara itu Stefan dan Yuki baru saja selesai kuliner bersama Andreas dan juga Silvia, Yuki baru selesai mandi , tiba-tiba Stefan memeluknya dari belakang

" Wangi banget " ucap Stefan mencium pundak Yuki. Yuki hanya tersenyum sambil mengusap pipi Stefan. Fikirannya sedang tidak baik-baik saja. Yuki merasa sudah tidak ada semangat saat ini, karena hubungannya dengan Al yang kandas 4 hari yang lalu, sebisa mungkin Yuki melakukan kesibukan dan aktivitas apapun namun kepalanya tetap Al, apalagi dihatinya Al selalu ada dan menari-nari di fikirannya.

" Sayang sudah 2 tahun pernikahan kita, rasanya rumah sepi " ucap Stefan terpotong. Yuki membalikan tubuhnya dan memandang Stefan heran.

" Sepi ?? " Tanya Yuki bingung

" Yaa sepi... Tanpa tangisan seorang bayi. Sayang aku menginginkannya disini " bisik Stefan ke muka Yuki sambil memegang perut rata Yuki. Sontak Yuki kaget dengan ucapan Stefan baru saja.

" Stef tapi.... " Yuki mundur beberapa senti dari Stefan, Stefan mengerutkan dahinya

" Kenapa ?? Apa kamu tidak mau ? " Tanya Stefan kecewa.

" Bukan, bukan tidak mau stef tapi tidak sekarang " Yuki mencoba mencari alasan.

" Tapi kenapa Yuki ?? " Tanya Stefan penasaran

" Stef karirku sedang di atas awan, aku di promosikan untuk memegang beberapa cabang di Jakarta maupun di luar Jakarta kamu tau itukan, dan aku harap kamu ngertiin aku dulu ya " ucap Yuki memegang pipi Stefan. Stefan menggigit bibir bawahnya. Merasa kecewa karena Yuki lebih memilih pekerjaannya ketimbang rumah tangganya, namun apa boleh buat, sudah perjanjian mereka dulu kalau Yuki setuju untuk menikah namun Yuki ingin mengejar kariernya. Dan Stefan tidak bisa mencegahnya, dengan Yuki mau saja dengan perjodohan ini Stefan sudah sangat bersyukur karena saat itulah Yuki memutuskan akan menghabiskan sisa umurnya bersama Stefan. Stefan tersenyum mengingat itu

Cinta GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang