Sebulan kemudian, Pagi itu Yuki dan Stefan bersamaan bersiap-siap untuk berangkat ke tempat masing-masing
" sayang sepertinya hari ini aku pulang terlambat " ucap Yuki
" ada pekerjaan tambahan ?? " tanya Stefan mencium pipi Yuki yang sedang berdandan
" iya, ada pertemuan dengan client sekitar jam 4 sore " ucap Yuki, Stefan tersenyum baru kali ini Yuki seterbuka sekarang, sampai jamnyapun Yuki bilang. Biasanya Yuki akan menelpon di siang hari kalau ada pertemuan dengan client.
" iya sayang, jangan lupa minum vitaminnya ya " Stefan mengusap rambut Yuki sayang.
" mmmmmhhh sepertinya aku sedang malas membawa mobil sendiri " rengek Yuki diikuti dengan kekehan kecil gemas Stefan.
" istriku yang cantik ini ingin pergi di antar suaminya ya ? " Stefan menarik pinggang Yuki ke hadapannya. Yuki tersenyum malu
" baiklah sayang, aku dengan senang hati akan mengantarkanmu. Dan sepulang kerja nanti kita akan makan malam di luar bagaimana apa kamu mau ?? " kata Stefan menatap mata Yuki tulus
" mmmmmmm " Yuki mengetuk-ngetuk dagu dengan telunjuknya seolah berfikir.
" heeeeyyy apa itu terlihat curang ?? " tanya Stefan menarik pinggang Yuki semakin rapat.
" hahahahha mau mau mau " Yuki tertawa sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Stefanpun menarik Yuki ke pelukannya dan mencium ujung kepalanya.
Sore itu tepat pukul 4 Yuki menunggu client di salah satu cafe dekat kantornya, tidak lama kemudian seorang laki-laki datang.
" Bu Yuki ?? " tanya laki-laki itu. Yuki berdiri dan bersalaman dengannya
" maaf membuat menunggu lama " ucapnya
" perkenalkan saya Anton " ucapnya lagi sambil menjabat tangan Yuki" oh iya " jawab Yuki tersenyum lalu kembali duduk berbarengan dengan Anton.
" maaf bu kalau harus menunggu lagi bos saya masih di lobby " tambahnya. Yuki mengerutkan keningnya
" bos ?? " tanya Yuki heran, karena Yuki fikir Antonlah clientnya. Kali ini Yuki lebih sering menghadapi client sendiri, pak Radi sudah sangat mempercayakan semuanya pada Yuki.
" iya, saya kesini langsung dengan pemilik perusahaannya " ucapnya. Jantung Yuki berdegup cepat, baru kali ini Yuki menangani client dengan langsung pemilik perusahaannya. Kalau tau seperti itu Yukikan akan mengajak pak Radi, Yuki tidak mau mengambil keputusan secara gegabah.
" Anton " ucap seseorang yang sepertinya Yuki kenal, karena dia datangnya dari arah belakang Yuki
" pak Al " ucapnya sambil berdiri. Jantung Yuki berdegup cepat bukan main setelah mendengar sapaan Anton.
" ini yang saya maksud pak, ini bu Yuki " ucapnya memperkenalkan Yuki. Al terkejut begitupun dengan Yuki ketika mereka saling berhadapan. Kenapa takdir terus mempermainkan mereka. Yuki ingin berteriak sekencang-kencangnya kalau dia sudah tidak ingin dipertemukan lagi dengan Al.
" selamat siang pak " sapa Yuki memecah lamunan Al yang terus menatapnya. Al mengangguk
" pak Al silahkan duduk " Anton mempersilahkan Al untuk duduk di sebelahnya. Alpun duduk
" maaf sebelumnya pak, saya tidak diberi tau kalau saya akan langsung berhadapan dengan pemilik perusahaannya " Yuki berusaha untuk profesional. Al menatap Yuki dalam. Jantung Al masih berdegup sangat cepat ketika berhadapan dengan perempuan ini.
" ya saya juga tidak tau kalau ternyata perwakilan dari Bank yang akan bekerjasama dengan perusahaan saya itu ternyata anda " jawab Al menatap mata Yuki
" maaf pak, pak Al sebelumnya sudah pernah bertemu dengan bu Yuki?? " tanya Anton. Tanpa melihat Anton, Al masih anteung menatap Yuki, Yukipun mengangguk mengiyakan lalu sepersekiam detik Yuki menunduk karena tidak nyaman dengan tatapan Al. Pertemuan berlangsung selama 2 jam lebih. Sebisa mungkin Yuki menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan perusahaannya. Selama mereka menjalin hubungan Al belum pernah membicarakan pekerjaan, dan sekarang Al baru saja melihat kelebihan Yuki lainnya. Dia semakin jatuh cinta dengan cara Yuki menjelaskan secara runtut, Yuki perempuan idaman, pantas saja Adi mencintainya. Al saja semakin jatuh cinta pada perempuan ini.
" waaahhh saya suka dengan gaya bicara dan penjelasan bu Yuki, tanpa bertanya lagi saya sudah paham " ucap Anton tersenyum melihat Al, namun Al tidak sedikitpun membalas senyuman Anton. Hal tersebut membuat Anton menjadi awkward.
" terima kasih pak Anton atas pujiannya, saya harap kerja sama ini bisa terjalin sebagaimana mestinya " tutur Yuki lembut. Al benar-benar terkesima dengan Yuki, dia semakin jatuh cinta sejatuh-jatuhnya kali ini.
" kalau begitu ada yang ditanyakan lagi pak Al ?? " tanya Yuki tersenyum menatap Al.
" mmmhhh.... Bisakah kita makan malam bersama ?? " tanya Al tersenyum, Anton melirik bosnya kaget. Selama dia bekerja dan mendampingi Al untuk menemui client baru kali ini Anton melihat kalau Al bertingkah aneh. Yuki tersenyum dan menggelengkan kepala, tidak habis fikir dengan Al yang bersikap seperti itu.
" maaf pak Al mungkin lain waktu, hari ini saya ada acara lain " tolak Yuki halus. Al menatap Yuki tidak suka dengan jawabannya.
" ehhmmmm sebaiknya saya menunggu di lobby pak, terima kasih bu Yuki " pamit Anton merasa menjadi obat nyamuk dan tidak ingin ikut campur dengan apa yang terjadi pada bosnya.
" ya " jawab Al singkat, lalu menatap kembali Yuki
" baik pak Anton " jawab Yuki berdiri dan menyalami Anton
" ada yang ingin aku bicarakan Yuki " ucap Al setelah kepergian Anton
" pak Al masih ada pertanyaan yang belum di mengerti ? " Tanya Yuki masih dengan bahasanya yang baku.
" heeeyyyy stop !! Aku mengajakmu makan malam " ucap Al memegang tangan Yuki. Namun dengan cepat Yuki menepis tangan Al perlahan.
" maaf pak, kalau tidak ada pembahasan lagi tentang PEKERJAAN saya permisi " tekan Yuki
" tunggu, apa yang sebenarnya membuat kamu menolak ajakanku Yuki ?? " Al menarik Yuki kasar. Yuki menunjuk ke arah kursi yang cukup jauh
" saya sudah di jemput pak, sebaiknya lepasin tangan saya dan jaga sikap pak Al " Yuki melepaskan pergelangan tangannya yang tadi di tarik Al. Al menatap Stefan yang melambaikan tangannya pada Yuki. Yukipun tersenyum pada Stefan. Di saat itu Al merasa kalau tubuhnya terbakar. Dia belum bisa melepaskan Yuki.
" urusan kita belum selesai !! " tegas Al, lalu berlalu pergi meninggalkan Yuki. Yuki hanya memejamkan matanya lalu menarik nafasnya kuat.
" sudah selesai sayang ?? " tanya Stefan setelah Yuki berjalan menghampirinya. Yuki mengangguk lemas
" heeeyyy kenapa lemes gitu ?? " tanya Stefan menaikan dagu Yuki
" aku laper " jawab Yuki manja sambil memegang perutnya
" oohh astaga istriku yang cantik ini lapar ?? Ayo kita makan sayang, sepuasnya " Stefan mengusap perut Yuki. Yuki tersenyum. Stefanpun menggandeng pinggang langsing Yuki dan pergi meninggalkan tempat itu tanpa sadar kalau sejak tadi Al menguping perbincangan mereka berdua. Al memejamkan matanya menahan sakit di dadanya. Apa dia benar-benar sudah kehilangan Yukinya, ada penyesalan yang bergejolak disana, kenapa dia meninggalkan Yuki, tapi Alpun merasa kesal pada Yuki, apa setidak pentingnya perasaan Yuki terhadapnya.
" susah payah setiap malam gue selalu inget sama lo dan berusaha buat lupain lo, tapi sekarang dengan mudahnya lo lupain gue gitu aja " mata Al memerah, rahangnya mengeras.
" Tuhaann kenapa kau mempermainkan takdir seperti ini " Al melihat ke langit dengan mata yang berkaca-kaca
" maafin aku Yuki jika aku harus bersikap kasar, aku tidak bisa mengikhlaskanmu " ucap Al dengan mata yang semakin berkaca-kaca
Follow voment ding gaiiisss

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Gila
RomansaBagaimana jika cinta lama kembali lagi ketika sudah sama-sama menikah ??