XX

2K 262 28
                                    

Sudah tiga hari Irene mengurung diri di kamarnya. Biasanya Irene tidak banyak bicara karena pembawaannya yang tenang dan dingin, namun sekarang dia memang memilih untuk berdiam diri. Nafsu makannya pun menghilang, tidak peduli betapa lezat dan mewahnya makanan yang dihidangkan untuknya, hanya satu atau dua suapan saja yang berhasil masuk ke perutnya.

Seulgi membujuknya dengan berbagai cara, namun malah berakhir dilempar lampu baca oleh Nona besar karena menurut Irene dia terlalu berisik. Yuri juga berusaha memasak berbagai jenis hidangan dan berharap salah satunya ada yang menarik minat Nona besarnya.

"Apa yang sedang kau masak?" Tanya Seulgi sambil memperhatikan Yuri yang sedang memotong bahan makanan dengan tampilan buruk rupa. Dia berjengit saat melihatnya dan bertanya dalam hati apakah itu benar bisa dimakan atau tidak.

"Meat Pie," Jawab Yuri singkat.

"Daging apa yang kau potong itu?"

"Ini jamur, bukan daging."

"Lalu kenapa namanya Meat Pie? Dan lagi, kau serius itu bisa dimakan? Tampilannya sangat tidak menggugah selera."

Yuri menghela napas berat dan kemudian meletakkan pisau dapurnya, lalu dia menghadap Seulgi, "Dengar ya, manusia paling sok tahu," Ujarnya sambil mengancam Seulgi dengan pisau dapurnya, namun Seulgi tetap bertahan di tempatnya karena dia tahu Yuri tidak akan serius melukainya. "Ini hidangan termahal yang ku buat. Dagingnya sudah selesai ku olah tadi, dan kau tahu? Daging sapi fillet wagyu terbaik seharga US$870. Lalu jamur yang kau bilang buruk rupa ini adalah Italian White Alba Truffle, bahkan harganya lebih mahal dibanding wagyu tadi. Kau mau tahu berapa? 2.1 M per 1 KG, bayangkan, dua milyar!"

Seulgi meringis, "Iya, ya sudah. Aku minta ma–"

"Aku belum selesai!" Ujar Yuri cepat, memotong permintaan maaf Seulgi. "Aku menggunakan jamur Matsutake Cina dengan harga US$4.000 per pon dan jamur Bluefoot Prancis dengan harga US$160 per pon. Lalu untuk sausnya, aku membuatnya khusus yang berbahan dasar dari dua botol wine yaitu Vintage 1982 Chateau Mouton Rothschild seharga US$1.740 per botolnya." Dia menarik napas panjang, "Sekarang kau hitung berapa total uang yang dikeluarkan untuk hidangan yang kau bilang tidak menggugah selera ini."

Seulgi menggaruk tengkuknya, "Yang pasti sangat banyak." Ujarnya dengan cengiran. Yuri menjitak kepalanya, "Aduh! Sakit!" Dia mengusap bekas jitakan Yuri.

"Sekarang kau pergilah dan jangan ganggu aku!" Usir Yuri.

"Baiklah!" Seulgi mendengus pelan. Dia berlalu dari daerah kekuasaan tempat Yuri bekerja, namun baru beberapa langkah menjauh, Seulgi balik badan dan memanggilnya. "Hey, Yuri?"

"Apa lagi?" Yuri mengangkat wajah, menatapnya tidak sabar.

"Ku harap Nona Irene mau menyantap hidangan super mahal dan pastinya sangat lezat buatanmu ini." Ujar Seulgi sungguh-sungguh.

Yuri tersenyum tipis, "Ya. Aku juga berharap demikian."

Satu jam kemudian, Yuri menghidangkan Meat Pie yang dia buat untuk Nona besarnya. Mereka mengantarkannya ke kamar Nona Irene. Namun sayang, Irene hanya memakan dua suap saja. Itu membuat Yuri sedih dan kecewa. Apakah masakannya sebegitu tidak enaknya?

Dengan lunglai, Yuri membereskan kembali Meat Pie-nya. Seulgi geram dibuatnya. Dia tahu bagaimana proses membuatnya, Yuri menggunakan seluruh kemampuannya serta mencurahkan sepenuh hatinya untuk membuat makanan itu.

"Nona Irene," Panggil Seulgi lembut, "Makanlah yang banyak." Irene hanya meliriknya sekilas, lalu mengambil kembali buku yang sedang dia baca sebelumnya. Dia mulai berdecak tidak sabar, "Tidakkah Anda tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat Meat Pie ini?"

NoirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang