Lagi-lagi sungai Han adalah tempat di mana mereka akan bertemu.
Sunghoon datang lebih awal, karena bingung menentukan tempat untuk bertemu, Sunghoon dan Sunoo sepakat bahwa mereka akan bertemu di pinggir sungai Han.
Tempat yang menjadi saksi bisu ketika keduanya sepakat untuk memulai komitmen.
"Sunghoon-ssi, apa kau sudah lama menunggu?"
Pun ketika suara lembut yang familiar di telinganya menyapa, perhatian Sunghoon langsung teralihkan pada si pemilik suara.
Netra kelam Sunghoon mendapati Sunoo yang tersenyum lebar tepat dihadapannya, barista bervisual ilegal ini memakai kaos berwarna putih dengan kemeja oversize berwarna senada yang dibiarkan tidak terkancing di luar sementara tungkai panjangnya dibalut ripped jeans berwarna ash grey semata kaki.
Sederhana namun cukup membuat Sunghoon terpana hingga tak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok Sunoo yang kini berdiri canggung.
Sunghoon benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya pada Sunoo hingga sulung bermarga Kim itu kikuk dan malu dipandang seintens itu.
"Sunghoon-ssi?"
Dan ketika Sunoo menegurnya, barulah Sunghoon tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya dari Sunoo dengan wajah yang memerah tipis.
Tawa renyah Sunoo mengudara, senyumnya tak juga luntur sementara iris ambernya memandang Sunghoon geli.
"Sebegitu sukanya kau dengan penampilanku sekarang, Sunghoon-ssi?" goda Sunoo.
Sunghoon berdeham sementara ia berusaha menetralkan ekspresi yang ia nilai sangat memalukan, pria mapan berusia 27 tahun ini berpikir bahwa berdekatan dengan Sunoo sangatlah tak baik bagi jantungnya.
Pun setelah ekspresi wajahnya netral, iris setajam elangnya menatap Sunoo tertarik dengan senyum yang mengembang tipis.
"Kau menata rambutmu," ucap Sunghoon.
Sunoo refleks menyentuh rambutnya yang telah ia tata hingga jidatnya sedikit terlihat dan membalas dengan canggung, "kau tidak menyukainya?"
Kini gantian Sunghoon yang tertawa renyah, ia meraih tangan kanan Sunoo dan mengecup punggung tangan itu sementara matanya tak lepas memandang Sunoo dengan sangat intens.
"Kau sempurna, bagaimana bisa aku tidak menyukainya?" bisiknya memuji disela birainya yang masih memberi kecupan ringan pada punggung tangan Sunoo.
Jika tadi Sunghoon yang malu, kini justru Sunoo yang dibuat malu.
Interaksi mereka cukup menggemaskan walau agaknya kesalah pahaman akan terjadi di antara orang-orang yang melihat mereka.
Toh, apa peduli Sunghoon?
Ini cinta, gender tak bisa menghalanginya sementara Sunoo kita yang sepolos pantat bayi tak akan mengerti mengapa ia harus disalah pahami.
Dia wanita dan Sunghoon pria.
Sungguh, mereka berdua memiliki kesalah pahaman yang sangat indah.
Hingga pembaca nyaris mencakar tembok karena gemas dengan kebodohan yang terjadi di antara mereka berdua.
"Sunghoon-ssi, orang-orang memperhatikan kita," cicit Sunoo ketika Sunghoon melepaskan kecupannya dan beralih menggenggam tangan Sunoo erat.
Sunghoon hanya memberinya senyum menenangkan dan berkata, "aku tidak peduli."
Cukup membuat Sunoo tenang namun tidak habis pikir.
Ternyata apa yang diucapkan Jaeyun, kakak perempuan Sunghoon padanya tentang Sunghoon adalah orang yang tak acuh terhadap respon orang asing sangat benar adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap [SunSun]
FanfictionTentang Sunghoon yang sedang mengalami krisis identitas kala bertemu pandang dengan si atraktif bernetra amber. Warn(!) +Au +Genderswitch +Fanon