10

1.9K 286 22
                                    

Park Namjoon menatap lembaran kertas di hadapannya dengan penuh pehitungan. Sementara tangannya bersila di depan dada ia melirik istrinya yang juga ikut menatap lembaran kertas itu.

"Aku tahu, tidak seharusnya kita membebaskan Sunghoon," desisnya penuh amarah.

Sedangkan Seokjin hanya mendengus sembari berkata, "jadi apa? Menjauhkan anakmu dari pria itu?"

"Tentu saja, bagaimana bisa Sunghoon melenceng seperti itu," cetus Namjoon, kepalanya seakan terhantam palu kala mendapat laporan dari beberapa orang yang ia tugaskan untuk menjaga kedua anaknya justru melaporkan bahwa anak bungsunya sedang dekat dengan seorang pria.

Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan pada hubungan sesama jenis, Namjoon hanya tak ingin anaknya mengalami hal itu.

Pun mendengar suaminya mencetuskan hal tersebut langsung termenung, netra Seokjin tak lepas dari foto-foto yang menampilkan bagaimana Sunghoon menatap penuh puja pada sosok disebelahnya, ada satu foto juga yang menampilkan Sunghoon yang sedang mengecup punggung tangan orang yang dilaporkan pada mereka bernama Kim Sunoo.

Ada yang aneh pikir Seokjin.

Terasa janggal akan semua foto-foto tersebut, Seokjin berpikir bahwa pria yang sedang Sunghoon gandeng cukup cantik.

Memang kelihatan tampan karena rambutnya terpotong pendek, bahu pria ini tidak selebar pria pada umuknya pun bentuk badannya seperti jam pasir.

Wajahnya terlalu androgini.

"Kau harus menyelidiki pria ini," ujar Seokjin sembari menunjuk foto Sunoo.

Namjoon justru memutar bola matanya dan hanya membalas, "untuk apa? Mau bagaimana pun aku akan menjauhkannya dengan Sunghoon."

Dan Seokjin hanya bisa menghela nafas pasrah, suaminya ini benar-benar keras kepala.

Akhirnya sepasang suami istri tersebut merenung, entah memikirkan apa tanpa mereka sadari keputusan untuk tidak mencari tahu tentang Kim Sunoo adalah hal terfatal yang pernah mereka lakukan.

__________

"Sunghoon-ssi, ku rasa kau tidak harus berada di sini saat ini."

Sunoo terkekeh geli sembari mengatakan kalimat tersebut. Pun Seoul telah menunjukkan pukul 2 siang dan jam kantor masih berjalan.

Namun wanita berusia 25 tahun ini malah mendapati Sunghoon memasuki cafenya dengan wajah tertekuk. Alih-alih mendapati Sunghoon yang tak pernah absen berkunjung di cafenya saat jam makan siang, hari ini Sunghoon justru tak berkunjung saat jam makan siang.

Pria yang Sunoo ketahui lebih tua darinya dua tahun itu justru berkunjung saat jam kantor sudah berjalan kembali.

Cukup mengherankan.

Sunghoon memejamkan matanya, saat ini ia memilih duduk tepat di depan meja bar tempat Sunoo meracik kopi. Setelah melipat kedua tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan, Sunghoon berkata, "manusia-manusia itu membuatku stress lagi."

Nadanya sedikit merajuk hingga Sunoo dibuat tak tega.

Berujung Sunoo justru mengusak sebentar surai silver Sunghoon, "kau hanya perlu menghadapinya," ujarnya, ia memberi senyum manis pada Sunghoon.

"Manja sekali, Park," ejek Jay yang entah kurang kerjaan atau apa malah berakhir jadi waiters lepas di cafe milik Sunoo.

Sunghoon mendelik, "kenapa kau ada di sini?" tanyanya, cukup kaget mendapati Jay di cafe ini.

Trap [SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang