"Kim Sunoo-ssi?"
Saat Sunoo ingin menuangkan air panas pada serbuk kopi yang telah ia giling hingga halus, kegiatannya itu terhenti kala suara asing menyapa indra pendengarannya.
"Ya? Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya ramah, ia melirik pada salah seorang pekerja paruh waktu yang sibuk menyusun dessert di lemari display; memberi kode untuk pekerja itu menyelesaikan pesanan yang tengah ia buat sementara ia harus meladeni orang yang baru saja menghampirinya.
"Bisa ikut saya ke gedung besar di sebelah sana?"
Sunoo mengikuti kemana arah jemari orang tersebut menunjuk, mata rubahnya menyipit, "Park Group?" tanyanya sedikit bingung.
Orang tersebut memberi senyum tipis kepada Sunoo kemudian memberi kartu nama sembari mengenalkan dirinya, "nama saya Jang Wonyoung, sekretaris Park Sunghoon sajang-nim. "
Wonyoung, wanita yang sebaya dengan Sunghoon sekaligus teman dan sekretaris Sunghoon itu meringis dalam hati walau bibirnya masih membentuk senyum ramah.
Sejujurnya menemui Kim Sunoo itu tak ada dalam daftar kegiatannya hari ini. Bahkan ia tak mau terlalu ikut campur dengan kisah percintaan Sunghoon walau bosnya itu adalah temannya sendiri.
Terlalu rumit menurutnya, menyukai sesama jenis yang dianggap tabu cukup menyulitkan. Wonyoung bisa terang-terangan mengatakan itu salah namun yang mengalaminya adalah temannya sendiri.
Sudut hatinya meronta, lidahnya kelu saat Wonyoung ingin tegas mengatakan pada Sunghoon untuk berhenti menyukai Kim Sunoo.
"Uh, apa ini ada hubungannya dengan Sunghoon-ssi?" tanya Sunoo hati-hati, raut wajahnya berubah sedikit cemas dengan senyum canggung yang merekah.
Di mata Wonyoung, senyum orang di depannya ini sangat cantik dan menenangkan.
Pantas saja Sunghoon hingga terpikat, namun garis maskulin juga terlihat pada sosok di depannya walau tidak sejelas laki-laki pada umumnya.
Awalnya ketika ia masuk ke dalam cafe ini, Wonyoung hampir di buat terpaku oleh sosok Sunoo yang tengah serius meracik kopi di balik meja bar.
Tanpa senyum, Sunoo kelihatan sangat dingin dan tak tersentuh. Penilaian lainnya? Saat itu Wonyoung refleks juga bergumam bahwa Sunoo cukup tampan.
Wah, benar-benar ilegal. Bagaimana bisa perpaduan cantik dan tampan dicampurkan seperti ini? Apa orangtua Sunoo itu model atau artis papan atas hingga visuapnya meresahkan seperti ini?
Wonyoung jadi kasihan dengan Sunghoon, sungguh.
Pun dengan canggung Wonyoung menjawab pertanyaan Sunoo, "ya, ada hubungannya dengan sajang-nim."
Sunoo mengangguk paham dan tanpa banyak bertanya dia hanya mengatakan, "bisa menunggu lima menit? Saya harus berganti pakaian terlebih dahulu."
Dan Wonyoung hanya bisa mengangguk, "tentu Kim Sunoo-ssi," ucapnya ramah.
Selepas Sunoo pergi memasuki ruangan lain di cafe itu, salah seorang pekerja yang baru saja keluar dari ruangan yang sama dengan Sunoo mendatangi Wonyoung.
"Sunoo eonni mengatakan untuk menjamu anda terlebih dahulu, nama anda Jang Wonyoung-ssi, bukan?" tanya pekerja tersebut sambil tersenyum hingga menampilkan dimple yang ada di pipinya.
Namun perkataannya cukup membuat Wonyoung terpaku sejenak sebelum menjawab, "ya, saya Jang Wonyoung."
Wonyoung mengikut lagkah pekerja tersebut menuju salah satu meja pengunjung. Namun karena tak bisa menahan diri untuk bertanya, Wonyoung akhirnya buka suara, "anda memanggil Kim Sunoo-ssi dengan sebutan eonni?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap [SunSun]
FanfictionTentang Sunghoon yang sedang mengalami krisis identitas kala bertemu pandang dengan si atraktif bernetra amber. Warn(!) +Au +Genderswitch +Fanon